chapter 5

691 61 6
                                    

Kayaknya sudah lama sekali saya nggak lanjutin nih cerita*tampar*
Jujur saya bingung mau lanjut apa ahahaha terlalu lama sampai lupa plotnya*tendang*

Enjoy~

             "Hei, Kazuki sudah lama kau tak bermain dengan kami. Jangan-jangan kau sudah punya pacar ?"
Kazuki yang mengunyah roti langsung tersedak mendengar ucapan pria berkacamata dengan tubuh sporty, teman sepermainanya dari masa kanak-kanak sampai saat ini. Perkenalkan namanya Rizuki. Jin Rizuki.

Terbatuk-batuk, sambil menampar dada bidangnya yang tak bersalah, Kazuki mencari jus jeruk kemasan yang ia beli  tadi. Matanya melirik pria berkacamata yang duduk disebelahnya santai minum jus jeruk kemasan yang ia beli.

Kesal, Kazuki merebut jus itu kemudian meminumnya buru-buru. Makanan berhasil tertelan dengan bantuan cairan jus jeruk kemasan, Kazuki bernapas lega.

"Rizu bodoh- untung aku tak mati karena tersedak. Miskin kau main ambil barang orang. Beli sana sendiri !" Memukul kepala Rizuki pelan.

"Kh-sakit bodoh ! Jangan main pukul sialan. Aku hanya minta sedikit,sialan." Meringis, Rizuki mengusap kepalanya.

"Tinggal setengah,kuso !  Itu tak sedikit" mendengus kesal, Kazuki melanjutkan makan roti yakisoba yang ia beli bersama rizuki.

Rizuki menghela napas kemudian menatap teman sepermainanya.
"Kau belum jawab pertanyaan ku Kazu-"

Kazuki menatap Rizuki dengan tatapan bertanya sambil menelan kunyahan potongan roti Yakisoba terakhir, Rizuki menunggu lumatan roti yakisoba itu menghilang dikerongkongan-takut ditempeleng lagi karena bertanya disaat yang tak tepat.

"Memang kau tanya apa tadi hm- ?" Tanya Kazuki sambil mengambil jus kemasanya.

Menghela napas Rizuki terpaksa harus mengulang pertanyaan nya lagi.

"Kau sudah punya pacar ?" Lupa Kazuki kini sedang minum, air berperisa jeruk tersembur ke arah Rizuki.

"Uhuk-uhuk-sialan-untuk apa kau bertanya seperti itu ?"

Aura hitam mengelilingi Rizuki. Sudah kepalanya kena timpuk kini seragamnya basah kena semburan jus jeruk. Kazuki masih terbatuk sambil mengumpat. Rizuki mengusap rambutnya kesal.

"Jadi Kenapa kau jarang main dengan kita ? kau  punya pacar ? Sialan bajuku jadi basah." Rizuki memandang temanya dengan tatapan frustrasi sambil mengumpat nama hewan tak bersalah penghuni kebun binatang,karena tak mendapat jawaban malah dapat semburan jus jeruk, kini baju seragamnya basah, berasa lengket dengan aroma jeruk. Kazuki yang mendengar pertanyaan itu langsung menunduk menyembunyikan semburat merah di pipinya.

" kh- jadi kau sudah punya pacar, huh ?" Rizuki menyeringai menatap Kazuki yang buang muka dengan pipi merah.

"Siapa ? Dadanya besar tidak ? Cantik tidak ? Anak kelas mana ? Apa jangan-jangan dia wanita dewasa ? Atau-"

"Belum. Aku belum pacaran dengannya-" potong Kazuki sebelum Rizuki menanyakan pertanyaan non-Asusila lagi.

"Ho.... padahal kau cukup terkenal dikalangan kaum berbuah dada."

"Dan dia tidak masuk dalam kategori yang kau tanyakan." Mendengus sambil menyeringai tapi pipinya tetap bersemburat malu.

Rizuki mulai berfirasat buruk.
"Maksudmu ?"

Pipi Kazuki bersemburat semakin merah dan panas.
"Dia tidak bersekolah disini. Dia tidak berdada besar, mungkin bisa dibilang tak punya. Dia tak cantik tapi cukup manis dan tampan-"

Rizuki mulai menelan ludah kasar.
"Aku tak mengerti maksudmu-"

"Dia bukan wanita yang dewasa. Dia pria."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

scaresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang