5

33 5 0
                                    

"Kamu tidak mengenal ku, sejak awal aku memang bukan dari dunia ini".
- Dita

****

Jam empat pagi aku sudah siap dengan seragam sekolah ku. Bukan karena aku rajin, aku hanya ingin menghindari drama pagi dengan ibu tiri dan anak nya.

Bagian luar pintu kamar ku yang di pukul tante badut kemarin itu sedikit rusak, sejak kapan badut itu memiliki kekuatan hulk? Oh mungkin karena dia menyalurkan semua dendam nya. Jika pukulan itu mengenai tubuh ku, mungkin kita akan saling bunuh. Aku bercanda.

Uh, aku tidak suka selai nanas tapi hanya ini yang tersisa di dapur. Tante badut itu pasti menyembunyikan nya lagi. Menyebalkan.

Aku tersentak saat seseorang masuk ke dapur.

Sial. Aku lupa jika Rangga sering pulang jam segini. Kabur saja kabur!

"Ingin mencuri sesuatu?"

Apa kata nya?

"Apa aku tidak salah dengar, mencuri?" Oh astaga aku ingin tertawa keras tapi aku tidak mau membangun kan siapapun.

"Asal kamu tahu, ini rumah papa ku. Sedang melucu, heh?" Lanjutku.

Rangga diam, aku juga diam.

Apa kamu terkejut? Ha ha. Memang seharusnya dari awal aku seperti ini. Dan selanjutnya akan seperti ini.

"Lalu, kenapa mengendap-endap seperti pencuri?" Rangga melipat tangan nya di atas dada.

"Mulai memberontak?" Tanyanya lagi.

Tentu saja, ini hidup ku bukan hidup mu. Kamu mau aku tetap diinjak-injak di rumah ku sendiri, maaf aku tidak sudi.

"Bukan urusan mu!" Ucap ku sinis.

"Aku ingin sandwich buatan mu," Ucapnya mengalihkan pembicaraan.

"Buat saja sendiri!"

"Aku tidak bisa,"

"Aku tidak peduli." Aku harus segera berangkat sebelum badut itu bangun.

Apa-apaan dia menghalangi jalan ku.

Lama-lama aku jengkel dan membangunkan semua orang. "Apa masalah mu!" Tanya ku kesal.

"Kamu seperti orang yang berbeda," Ujar nya langsung.

Aku memalingkan wajah.

Cih, kamu saja yang tidak mengenal ku, sejak awal aku memang bukan dari dunia ini.

"Ck, minggir!"

Rangga mengerutkan dahi nya lalu menyingkir.

Aku akan nekat menggigit tangan nya jika dia tetap menghalangi jalan ku.

Sebenarnya aku benci naik transportasi umum tapi ya mau bagaimana lagi, aku tidak punya kendaraan pribadi.

Bus seharusnya sudah lewat setengah jam yang lalu, kenapa sekarang belum tiba juga.

Oh itu dia, panjang umur! Kali ini bus telat 30 menit, aku akan protes pada link kesan dan pesan. Bisa-bisa nya membuat ku menunggu lama. Bagaimana jika tante badut itu terbangun dan langsung mencari ku sampai sini lalu menghabisi ku dengan mode hulk nya itu?

Astaga, mengerikan!

***

Aduh enak nya angin sepoi-sepoi, sangat tenang.

Angin menggoyangkan rambut coklat yang baru ku potong kemarin, ha.. Jika mengingatnya aku masih jengkel. Tapi tak apa, aku tetap cantik dengan rambut pendek. Ha ha

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The End of LoopingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang