2

45 37 29
                                    

Selasai mata pelajaran matematika, Bianca menuju kantin besama teman baiknya, viola dan Zora tepat sebelum sampai di kantin langkahnya terhenti.

"Itu Arsen, ya ampun ganteng banget gimana gue bisa moveon, kalo baru ngeliat dia dari jauh aja udah bikin hati deg-degan" ujar Bianca salah tingkah.
Arsen Bryankusuma adalah salah satu cowok populer di SMA ku, dengan wajah manis dan postur tubuh dengan cowok sewajarnya, tapi tegap, tambah gaya cool dan cuek menyempurnakan  penampilannya membuat banyak gadis terpesona termasuk Bianca. Tapi, bukan hanya karena penampilan Arsen yang membuatnya jatuh cinta, lebih dari setahun mengejar Arsen, meski gue udah tau bahwa dia mempunyai kekasih."

Pagi Arsen" sapaku dengan senyuman mengembang cerah.

Hm." Jawabnya singkat, tanpa menoleh sedikitpun.

"Udah sana pergi ngapain Lo berdiam diri di situ ganggu orang makan aja!!" Lanjut Elsa kekasihnya Arsen dengan nada ketusnya.

Dih dasar Mak lampir gatau diri batinku."

"Iya iya, jutek banget jadi orang gumam Bianca meninggalkan tempat Arsen dan Elsa menghampiri kedua temannya.
.
.
.
.
.
.
"Ya ampun Arsen kenapa Lo ganteng banget sih, gimana gue ga makin cinta sama Lo cobak  orang Lo ganteng banget huaaa."ucapnya terus memperhatikan Arsen dari kejauhan.

"Bianca mau sampai kapan sih lu ngejar tuh cowok sombong dan belagu kaya Arsen? Terus dia juga udah punya pacar." Jengkel zora melihat Bianca yang terus cengengesan

Entahlah berkali-kali gue coba buat ngelupain dia, tapi tetep aja gabisa" jawab Bianca dengan cenginya.

"Terserah." Jawab viola dan Zora
.
.
.
.
.
.

Pengagum Rahasia (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang