11. Mengatasi Overthingking

1.4K 209 204
                                    

Halo, maaf baru sempet next

Komen makin dikit jadi malas up😔

Hayu bantu vote 150+ komen 200+

Zona baper⚠️

HAPPY READING

11. MENGATASI OVERTHINGKING

Rangga langsung ke rumah Kinaya begitu pulang dari tempat praktek. Ia langsung ke kamar setelah diizinkan Laras. Dilihatnya Kinaya duduk di ranjang sambil memainkan ponsel. Tampaknya Kinaya tidak menyadari kehadiran Rangga. Ia melangkah masuk lalu duduk di tepi ran jng.

"Kalau nggak enak badan jangan main hp, Kinaya." Rangga mengambil alih ponsel Kinaya. 

Kinaya mendongak, ia terkejut bukan main. Sejak kapan Rangga masuk? Ia benar-benar sedang tidak bisa fokus. 

"Kak Rangga? Hm, cuma buat alihkan pikiran Kak," jawab Kinaya.

"Gimana? Udah enakan?" Rangga menyentuh kening dan pipi Kinaya dengan punggung tangannya. 

"Udah nggak terlalu panas," gumam Rangga. 

"Udah mendingan kok, Kak Rangga."

"Kamu mau ngalihin pikiran?" tanya Rangga.

Kinaya mengangguk.

"Main hp bukan cara tepat untuk mengalihkan pikiran."

"Lalu gimana caranya, Kak?"

"Kita alihkan semua pikiran kamu ke tubuh. Kamu sebut lima hal yang kamu lihat," pinta Rangga.

Kinaya diam sejenak kemudian menjawab. "Pintu, meja belajar, lemari, kasur, Kak Rangga." Tatapan Kinaya kini berhenti pada Rangga.

"Empat hal yang kamu dengar." 

"Musik." Kinaya baru fokus sepenuhnya, ia baru ingat sedang memutar musik di ponselnya. 

"Suara tv di luar, detak jarum jam dinding...." Kinaya menjeda cukup lama karena sedang mencari sumber suara lain.

"Satu lagi?" tanya Rangga.

"Suara Kak Rangga." Kinaya menyengir, ia kesulitan menemukan suara lain, kamarnya sedang cukup sunyi. 

"Tiga hal yang kamu sentuh?" lanjut Rangga.

"Sprei, hp, gelas." Kinaya menyentuh satu per satu benda tersebut.

"Dua hal yang kamu cium?" 

"Pengharum ruangan, sama wangi khas Kak Rangga." 

"Satu hal yang kamu cecap?" Rangga mengambilkan gelas berisi air di nakas, kemudian meminta Kinaya minum.

Kinaya meneguknya. "Air." 

"Sekarang gimana?" tanya Rangga.

"Udah nggak terlalu kepikiran sih, Kak."

"Begitu salah satu cara yang bisa kamu terapi mengatasi overthingking. Masih banyak kok cara lain, kaya olahraga dan mindfulness. Nanti kalau kamu udah pulih total, kita coba mindfulness." 

"Makasih, Kak Rangga." Kinaya tersenyum.

"Sama-sama, Kinaya. Ini emang tugas saya sebagai calon suami kamu." Ucapan Rangga membuat Kinaya meneguk saliva dengan susah payah. 

"Jadi, Kak Rangga masih anggap perjodohan ini bakal terjadi?" tanya Kinaya.

Rangga mengangguk. "Orang tua kita nggak bercanda, Kinaya. Saya juga udah nolak kemarin, tapi semua tetap berjalan, kan?"

Tarangga Untuk Kikanaya (republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang