Halo, ada yang nungguin?
Bantu 100+ votes 200+ komen bole
HAPPY READING
10. OVERTHINGKING
Kinaya benar-benar tidak nafsu makan. Hampir satu jam isi piringnya masih tersisa setengah. Pikiran Kinaya hanya memikirkan apa yang sedang terjadi padanya, rasanya berat. Pikiran itu tidak bisa hilang. Ada perasaan yang mengganjal di hatinya yang sulit diutarakan. Ia ingin semua hal tidak mengenakan segera berakhir. Tapi ia tidak bisa mengendalikan mereka.
Makanan pun terasa hambar bagi Kinaya. Untuk mengangkat sendok saja rasanya berat. Wajah Kinaya menampilkan tatapan kosong dan ekspresi murungnya.
Kinaya mengambil ponsel di meja makan, berniat mengalihkan pikirannya melalui hiburan di akun socmed. Alih-alih mendapat sesuatu yang menghibur, justru mendapat notifikasi dari teman sekelasnya di chat grup. Kinaya memang tidak menyalakan notifikasi, selain spam, ia tidak berniat memantau percakapan mereka. Namun, kini Cheryl menandai akunnya.
Cheryl: Mana Kinaya? Sombong banget nggak pernah nongol.
Sebenarnya tidak berniat membukanya, tapi kali ini ia dengan berat hati membuka pesan di grup.
XI MIPA THE BEST
Cheryl
Mana Kinaya? Sombong banget nggak pernah nongol. @Kinaya
19.40Gisel
Iya nih soms
19.40Cyntia
Kita kan juga mau temanan sama lo haha
19.40Hendra
Menyendiri mulu kaya nggak ada temen
19.40Kikanaya
Sebenarnya mau kalian apa?
19.40Gisel
Idih songong
19.41Cheryl
Pdhl gue nanya baik-baik.
19.41Cynthia
Lo pikir lo siapa?
19.41Kinaya menutup kembali ponselnya dengan hati yang sakit bukan main. Sesak. Ia memajamkan matanya kuat, menahan amarah yang kembali menumpuk. Hingga suara Laras mengagetkannya.
"Kinaya, kamu daritadi nggak makan?" Laras terkejut, melihat anaknya masih duduk di meja makan sejak tadi.
"Eh? Kinaya nggak nafsu Ma."
"Kenapa sayang?" Laras mendekati putrinya. "Nggak enak, ya?" Laras menatap makanannya yang masih banyak di piring Kinaya.
"Nggak gitu, Ma. Enak kok."
"Kamu nggak enak badan?" Laras menyentuh kening Kinaya yang tidak panas.
"Lalu kenapa? Kamu cerita sama Mama. Kamu lagi ada masalah?" Laras mengelus pipi Kinaya.
Kinaya tidak berani menceritakannya, tidak mau membuat Laras kepikiran. Ia menggeleng pelan.
Laras tau Kinaya menyembunyikan sesuatu, namun ia tidak tau masalahnya. Ia tidak akan memaksa Kinaya bercerita jika bukan kemauan Kinaya sendiri.
"Ya udah, kalau nggak nafsu gapapa, nggak usah dimakan."
"Tapi, mubadzir, Ma."
"Tapi kamu kan nggak nafsu, sayang. Udah, nanti kalau lapar, masih ada makanannya. Kamu istirahat aja dulu." Laras mengambil alih piring Kinaya.
"Maaf, ya, Ma."
"Nggak apa-apa, sayang."
Laras mengecup pipi Kinaya sebelum putrinya bergegas ke kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tarangga Untuk Kikanaya (Completed)
Fiksi Remaja⚠️TERINSPIRASI DARI KISAH NYATA⚠️ ⚠️BUKAN UNTUK BAHAN SELF DIAGNOSA⚠️ ⚠️MEMBAHAS MENTAL ILNESS OCD DAN MISOPHONIA BERSERTA CARA MENGATASI⚠️ ⚠️JIKA TIDAK KUAT MEMBACA KARENA EFEK PUSING DAN LAIN-LAIN JANGAN DILANJUTKAN⚠️ Rangga berhasil menyelamatkan...