Awal Mula

9 1 0
                                    

ATAS BERKAT ROCHMAT ALLOH YANG MAHA KUASA
TELAH TERBIT CERITA FANTASY PERTAMA KU

INGAT!
SEMUA KARAKTER, TEMPAT, PERISITIWA, AGAMA DALAM CERITA INI ADALAH FIKSI

APABILA ADA KATA-KATA YANG MENYINGGUNG HATI PARA PEMBACA, KAMI MOHON MAAF YANG SEBESAR-BESARNYA!

AT LEAST, PLEASE ENJOY!
LOPYUU
>

Air mata mempelai wanita itu terus mengalir deras membasahi pipinya. Ia menahan nafasnya, kala sang mempelai pria menodongkan pistol tepat di kepalanya. Berulang kali ucapan meminta tolong keluar dari bibir manisnya, namun nahasnya, tidak ada satu orang pun yang berani menolongnya.

Sang Ayah di depan sana pun mengangkat tangannya, meletakkan pistol yang tadi di todongkan ke arah mempelai pria. "Tolong, lepaskan anak saya, maka akan saya beri apa yang kalian mau."

Mama di sampingnya menggeleng kuat. Sang Mama hanya bisa diam berdiri tak jauh dari Ayahnya berada, menyaksikan keluarganya yang terancam oleh pistol di mana-mana.

Sara berteriak sekencang-kencangnya. Dengan kekuatan penuh, Ia menyikut perut suaminya yang baru saja resmi beberapa menit lalu. Dengan cepat, Ia mengambil paksa pistol yang ada di genggaman sang suami, dan kemudian, Ia todongkan balik ke arahnya. Dengan mata yang basah, Ia menembak tepat di kepala sang suami. Membuatnya mati di tempat.

Melihat itu, semua orang langsung mengambil pistol masing-masing dan adegan saling menembak pun terjadi.

Begitu pula dengan Sara, amarah yang mulai memuncak, membuatnya kalap. Ia menembaki semua keluarga sang suami. Habis tanpa sisa. Begitu juga keluarganya yang habis terbantai oleh keluarga suaminya. Tersisa sang Ayah yang sekarat.

Setelah semua orang mati, Sara tersadar dari amarahnya. Ia menatap tangan yang menggenggam pistol di tangannya. Langsung saja, tangan itu bergetar hebat. Ia menangis sejadi-jadinya melihat puluhan mayat keluarganya.

Pernikahan yang baru saja terjadi, berubah menjadi acara bunuh membunuh. Semua orang mati kecuali dirinya. Harusnya hari pernikahan ini, menjadi momen hari paling bahagia di hidupnya. Tapi yang terjadi menjadi sebaliknya. Semua orang mati di hari pernikahannya.

"Sara.. " suara Ayah yang serak dan lirih terdengar jelas di gedung yang sepi.

Sara mencari jasad sang Ayah, kemudian tergopoh-gopoh mendekatinya. "A-ayah."

Sang Ayah, dengan sisa tenaganya mengambil sesuatu dari saku jasnya. Kemudian memberikannya pada Sara yang berlinang air mata dan darah. "Ini, benda yang-menyebab-kan semua kerusakan ini.."

Sara menerimanya, masih dengan tangan yang bergetar hebat. "Apa ini?"

"To-tolong jaga yaa.." setelah itu sang Ayah menghembuskan nafas terakhirnya. Tepat di pangkuan Sara.

"A-ayah? Ayah belum jawab, ini benda apa! AYAH! BANGUN AYAH!" Sara yang panik menggoyang-goyangkan tubuh sang Ayah. Air matanya semakin deras. Jantungnya berpacu dua kali lipat lebih cepat dari tadi. Tangannya semakin bergetar. Bahkan tubuhnya sudah tidak bisa menahan bebannya sendiri. Ia jatuh memeluk jasad sang Ayah yang mulai dingin. "AYAAAHHH!"

Suaranya menggelegar memenuhi isi gedung yang berubah menjadi lautan darah. Ia kembali menangis sejadi-jadinya. Dadanya kian sesak ketika mencoba mengambil nafas.

Ia menatap kotak kecil di genggaman. Matanya menatap tajam kotak kecil itu. Tangan satunya mengepal erat. Dengan sisa tenaganya, Ia menegakkan kembali tubuhnya.

Tangannya yang masih bergetar membuka kotak kecil tersebut. Hanya ada satu batu kecil yang terbelah, berwarna biru seperti bumi. Dan jika dilihat, sepertinya ini belahan besarnya. Ia mencari-cari lagi, di mana belahan yang lain, tapi tidak ada. Hanya ada itu saja dalam kotak.

Ia mengambil batu tersebut dan merematnya erat, membuat bagian lancip dari batu itu melukai tangannya yang terukir hena cantik.

"Cuma gara-gara batu sekecil ini, keluarga gue sama suami gue mati?! ARGH!" Ia lempar batu itu, mendekati salip yang menjadi saksi janji pernikahannya tadi. Tepat di samping mayat suaminya, batu itu berhenti, dan mengeluarkan cahaya biru seperti langit. Detik berikutnya, cahaya tersebut terbelah membentuk sebuah pintu.

Sara menyaksikan semua proses tersebut. Karena penasaran, Ia pun masuk ke dalam pintu ajaib. Yang entah akan membawanya kemana.

Namun sebelum itu, Ia mengambil tujuh pistol yang kemudian Ia masukkan ke dalam tas salah satu keluarganya, untuk kata-kata bila marabahaya yang Ia temukan di dalam sana.

<

Mon, May 1
10.31
At LA

Wish malam ini, semoga istiqomah:)

TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang