1.1 kebetulan bertemu

11 3 0
                                    

Hai guys sekedar mengingatkan
"Jangan lupa follow, vote, dan komen ya, tolong tandai typo nya nanti aku perbaiki"😘

sekadar info Foto di atas aku ambil asal dari pinterest, susah baget nyari cowok yang rambutnya ikal terus wajah nya comel, yang ada malah rahang nya tegas , keliatan galak, jadi aku ngambil asal dari pinterest hehehe

-semua hal dalam cerita hanya karangan semata, dan tidak mengandung unsur yang nyata.
jika ada kesamaan cerita dan nama tokoh itu hanya kebetulan semata, karena kenyataanya cerita ini karangan saya.-

Jika semesta sudah berkehendak
Kita bisa apa?
-Bumi-

~🌏☀️~


Bumi Satya nama ini diberikan oleh kedua orang tuanya diharapkan sang pemilik nama memiliki kekuatan kebaikan dan kesetiaan seperti planet bumi, yang selalu kuat dan baik, bagi makhluk hidup. Aneh memang Bumi pun juga merasa begitu, tapi mau bagaimana lagi, nama adalah doa, dan namanya sunguh doa yang bagus dari kedua orang tuanya. Menurutnya nama itu tak terlalu buruk.

~Senin- 16.45, boyolali

Hari Senin ini bumi pulang lebih awal, tidak seperti biasanya yang pulang sekolah selalu mampir mampir terlebih dahulu. Sebagai anak yang baik dan patuh, saat ini bumi sedang mengantarkan baju tentu saja itu bukan atas ide nya sendiri, tetapi karena perintah sang mama tersayang.

Entah apa yang direncanakan semesta untuk hari ini, tetapi ia sangat bersyukur karena bertemu sang pujaan hati di polres tempat ayah bumi bekerja. Tatapan matanya sudah tertuju kepada gadis tinggi berambut panjang yang mungkin saja sedang kesal, entah karena apa namun ketara sekali dari raut wajahnya yang terlihat lelah dan merah.

Ayah bumi yang melihat arah tatapan anak nya tersenyum geli.

"Suka?" Tanya ayah nya.

Sedangkan bumi hanya merespon dengan angukan, tanpa mengalihkan tatapan nya.

"Berapa lama?"

"Selamanya"

"Alay kamu" ayah bumi yang diacuhkan oleh anaknya berdehem pelan.

"saran ayah dekati dia dengan cara mu sendiri, berbeda dari orang lain, karena perempuan, lebih menyukai suatu hal yang ngak biasa, dan satu lagi jangan dekati dia tanpa sepengetahuan orangtuanya"

"Darimana ayah tau kalau perempuan suka sesuatu yang ngak biasa?, Aku jadi curiga" Bumi memberi jeda kalimatnya, tatapannya beralih kepada sang ayah yang mengerut bingung "jangan jangan ayah transgender?" Lanjutnya jenaka.

"Sembarangan!" tangan sang ayah memukul belakang kepala putra pertamanya itu dengan gemas. Kemudian memiting kepala sang putra dengan bibir yang tak berhenti mengomel.

"Sshhhh, sakit yah, lepas!!!" rintih nya sembari memukul tangan kekar ayahnya, dan yeah beliau melepaskan tangannya dari lehernya sang putra.

Bumi menatap sejenak ke arah gadis pujaan hati, matanya bergulir ke sekitar polres, tempat ini lebih ramai dari hari hari biasanya, hatinya berubah kesal ketika melihat segerombolan om om polisi menatap sang pujaan dengan tatapan memuja.

"Pamit yah mau pulang, assalamualaikum" Bumi mencium tangan sang ayah kemudian melenggang pergi begitu saja tanpa mendengar balasan salam dari sang empu nya tangan.

Namun apa yang di katakan Bumi kepada sang ayah hanya bualan saja. Kenyataanya kini langkah nya mengarah ke gadis yang setiap hari selalu membuatnya jatuh ke lubang nano nano cinta yang dalam berulang kali.

Sesampainya di belakang gadis itu ia langsung menarik ikat rambut yang terpasang rapi. Membuat rambut itu tertarik oleh gravitasi bumi dan menutupi leher jenjang nya yang berkilau karena keringat dan paparan sinar matahari yang terik.

MATAHARI, BUMI, dan SEMESTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang