Kantor (Eunho x Bamby)

716 47 10
                                    


Enjoy

........................................................................
Pria manis, lucu dan imut dengan rambut pinknya tengah berjalan santai menuju sebuah gedung perusahaan.

"Jaga emosimu Bong-gu." ujarnya pada diri sendiri setelah menarik nafas dalam-dalam sebelum memasuki gedung tersebut.
Ketika masuk ke dalam gedung ia selalu menyungingkan senyum manisnya pada semua teman karyawan yang menyapanya.

Ia merasa lega ketika memasuki lift yang terbuka. "Baguslah, tidak ada yang perlu kutakutkan dengan pagi ini." batin pria itu dengan bahagia.
Baru akan menekan tombol sebuah suara yang cukup familiar membuat wajahnya mulai mendung perlahan.

"Bamby!!! Tunggguuu!" seorang pria dengan setelan jas yang cukup formal dan juga warna rabut abu-abu dengan gradasi hitam di bawahnya adalah sosok yang sedang di hindari oleh pria berambut pink yang di panggil Bamby ini.

Pria tersebut berhasil memasuki lift sedangkan Bamby dalam hati tengah berdoa untuk kelancaran harinya kali ini tanpa gangguan orang yang baru saja satu lift dengannya.

"Bamby, Pagi! Apa kau minum susu hari ini?" tanya orang tersebut tanpa tahu jika perempatan merah kesal sudah terpampang jelas di kepala Bamby.

"Pagi Pak Eunho." sapa balik Bamby berusaha sekuat tenaga untuk tidak menendang orang yang menjadi atasannya di kantor ini.

Seolah tidak mau diabakan Eunho kembali menanyakan pertanyaan yang cukup menghina Bamby. "Kau belum menjawab pertanyaanku."

"Soal?"

"Sudah minum susu pagi ini?"

"Kalau belum kenapa? Kalau sudah kenapa?"

"Kalau belum, baiknya kau harus meminum susu agar tinggi badanmu naik satu inchi mungkin."

"Maksud Bapak apa ya?!" sudah cukup! Bamby benar-benar tidak tahan untuk tidak memukul atau membanting atasannya ini.

"Maksudku, kau kan laki-laki kenapa tinggimu tidak bertambah padahal umurmu selalu bertambah."
Detik berikutnya sebuah pukulan langsung mengarah pada perut Eunho membuatnya terduduk merasakan sakit yang baru saja ia rasakan.

"Uhhhh! Sakit!"

"Terimakasih atas perhatiannya,Pak!" dengan raut wajah kesal Bamby keluar meninggalkan Eunho yang merintih kesakitan di dalam lift.

***
Ada hal yang ingin Bambu lakukan saat ini, yaitu mengutuk Eunho agar tersambar petir sampai mati. Demi apa pun! Ini sudah ke 20 kalinya Bamby di panggil ke ruangan Eunho tanpa tau tujuan orang yang lebih muda dari dirinya itu.

"Ya Tuhan, kumohon kutuk dia jadi nyamuk dikehidupan berikutnya agar aku bisa memukulnya dengan bahagia." ujar Bamby yang baru saja kembali dari ruangan Eunho.

"Senior Bamby! Apa kau ada waktu nanti pulang dari kantor?" tanya seorang perempuan cantik berambut biru yang merupakan junior di tempat Bamby bekerja. "Hem, ada."

"Baguslah! Mari kita berkaroke ya, ada dua orang laki-laki dan juga tiga perempuan yang akan ikut nanti." Bamby menganggukkan kepalanya lembut dan membuat perempuan itu kembali ke biliknya dengan aura bahagia.

Tak ada salahnua ikut teman-teman satu kantornya untuk karoke nanti agar stressnya hilang.

***

"Tolong kerjakan ini ya Bamby, Noah tiba-tiba mengeluh sakit perut." ujar Eunho yang memberikan setumpuk map di meja Bamby ketika satu jam lagi ia akan pulang untuk karoke. "Tunggu?! Maksud anda, saya lembur malam ini?!"

"Mau tidak mau kan, lagi pula kau terlihat santai dan tidak ada pekerjaan."

'Ingin ku slepet muka menyebalkannya itu!!' batin Bamby kesal karena ia tidak bisa ikut dengan teman kantornya untuk berkaroke nanti.
Eunho menepuk pundak Bamby seolah memberikan semangat pada pria berambut pink itu sebelum pergi meninggalkan biliknya.

"Aku capek! Kenapa begini sih?!" keluh Bamby sambil menidurkan kepalanya sesaat di atas meja kerjanya.

Sudah dua jam Bamby berada di kantor, terlihat langit perlahan mulai gelap dan pekerjaan Bamby sedikit lagi selesai.  "Astaga...kenapa pekerjaan Noah Hyung sebanyak ini?" keluh Bamby sambil merengangkan tubuhnya yang lelah.

"Bamby Hyung, sudah selesai?" tanya Eunho yang tanpa angin tanpa hujan sudah berada di bilik milik Bamby.
"Menurutmu saja gimana orang gila?!"

"Wow santai saja Hyung,kenapa semarah itu?"

"Kau pikir saja! Harusnya sekarang aku sudah pulang! Mungkin sekarang aku sudah berkaroke dengan yang lain dan mungkin sekarang aku sudah makan daging panggang juga bukan malah terjebak hanya denganmu di sini!" kesal Bamby sebelum akhirnua menghela nafas kasar untuk menetralkan emosinya yang memuncak.

"Aku minta maaf, apa aku keterlaluan, Hyung?" ujar Eunhk begitu lembut dan menatap Bamby penuh harap bagai seekor anak anjing yang minta untuk dibawa pulang.

"Sudahlah, aku akan lanjutkan ini."

Bamby cukup terkejut ketika kursinya ditarik oleh Eunho dan membuat Bamby kini berhadapan dengan atasan sekaligus teman kecilnya itu.

"Ayo kita pergi bowling, aku traktir semua makanannya asal Hyung jangan sedih lagi."

"Sungguh?!"

"Tentu, tapi anggap hal ini sebagai kencan pertama kita."

"tu-tunggu?! Kencan! Aku di sini saja dari pada berkencan denganmu!" ujar Bamby dengan wajah memerah, ia tidak bodoh jika Eunho secara tidak langsung menyatakan perasaannya.

"Kalai berada di sini artinya Hyung mau kita bercinta kah?" goda Eunho di telinga Bamby membuat Bamby segera berdiri dan berjalan mendahului Eunho.

"Oke...ayo kencan."

Eunho tersenyum kecil melihat Bamby yang salah tingkah itu. "Hahaha...baiklah, ayo Hyung!"

End
.

......................................................................
Maaf kalau menghilang lama
Semoga kalian masih mau baca cerita ini.
Maaf kl banyak typo.

Jgn lupa vote dan komen.

Plave (oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang