21. Impulse 💐

1.3K 161 27
                                    

🔱Καλή ανάγνωση🔱

Ada yang berbeda dengan sikap Persephone hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada yang berbeda dengan sikap Persephone hari ini. Hades menyadari itu.
Sejak tadi, Persephone terus memalingkan wajah darinya. Hades sempat berspekulasi bila Persephone tidak menyukai ciuman manis mereka di penghujung malam tadi. Mungkin karena tempo yang terlalu menggebu-gebu atau sudutnya yang kurang pas. Namun, semburat kemerahan di wajah Persephone yang senada dengan rona pada mahkota bunga di kepalanya membuat Hades yakin bila Dewi Musim Semi tersebut hanya terlalu malu berhadapan dengannya.

Hades sendiri tidak bisa mencegah pikirannya untuk tidak terus merekonstruksi adegan tersebut. Seluruh saraf di tubuhnya seakan teresksitasi kembali setiap kali teringat betapa lembutnya bibir mungil Persephone. Andai kata ia tidak bisa mengendalikan diri, barangkali mereka tidak akan terlelap sampai pagi.

Akan tetapi, Hades tidak ingin menuruti saran sesat dari Zeus. Persephone terlalu berharga untuk disakiti atas nama cinta. Hades ingin membuat Persephone terbiasa dan menerimanya dengan lapang hati.

"Yang Mulia Hades, bolehkah aku berjalan-jalan di luar istana?" Persephone memberanikan diri untuk bersuara. Diperhatikannya Hades yang sibuk memeriksa berkas dengan tenang. Hades tampak biasa-biasa saja, berbeda dengan dirinya yang dilanda grogi setiap kali raja alam kematian tersebut menjatuhkan tatapan diiringi senyum samar.

"Jalan-jalan di luar istana?" Hades meletakkan penanya dan memalingkan wajah pada Persephone yang langsung terbeliak salah-tingkah.

"Hanya di halaman saja. Aku tidak akan pergi jauh."

Hades mengulum bibir hingga senyum tipisnya cukup jelas terlihat. "Haruskah kita pergi sekarang?"

"Ti-tidak! Maksudku, aku akan pergi sendiri." Persephone mengibaskan tangannya dengan gugup. "Yang Mulia Hades pasti banyak kerjaan. Aku hanya ingin melihat-lihat pemandangan di sekitar istana."

"Begitukah?" Hades kembali mendudukkan diri di singgasananya. Hades tahu Persephone butuh ruang untuk sementara waktu. Ia hanya mengerjai dewi kecilnya yang kelihatan semakin menggemaskan saat panik. "Kalau begitu akan kupanggilkan Thanatos untuk mengawal."

Tidak sampai berapa lama setelah kalimat tersebut keluar dari mulut Hades, ketika tatapan Persephone tertuju ke arah pintu, Thanatos muncul dengan kedua sayap mengatup di belakang badan. Dewa Kematian tersebut langsung membungkuk memberi hormat.

Hades pun berdiri seraya mengelus punggung Persephone. Ia telah memerintahkan Thanatos sebagai pengawal pribadi Persephone sejak jauh hari. Hades tahu tidak bisa mengurung Persephone di dalam istana terus-menerus. Satu hal yang paling penting, Thanatos dengan sayap kebanggaannya bisa bergerak melampaui kecepatan cahaya. Meski sibuk menjemput ajal manusia, ia bisa muncul kapan pun Hades memanggilnya.

"Thanatos, tugasmu saat ini adalah mengawal Persephone. Pastikan tidak ada sesuatu yang terjadi padanya atau kau harus merelakan satu di antara dua sayapmu untuk kutanggalkan."

Spring for Hades 💐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang