Bangir guy and Sweet guy

304 21 0
                                    

Happy Reading!

💋💋💋

"Damn, her muscles are so sexy!"

"Gue baru tau kalo otot anak buahnya si seungcheol se-sexy itu!"

"Nah kan, dibilangin gak percaya, sih!"

Jeonghan, Jisoo sama Seungkwan lagi ngintip Seokmin di toilet sekolah. Cowok berhidung bangir yang selalu berpenampilan rapih kini tengah membuka bajunya, karena tadi tidak sengaja tersiram soda punya Jisoo

Karena rasa bersalah Jisoo memberikan Seokmin baju ganti dan cowok bangir itu menerimanya. Diam-diam mereka bertiga mengikutinya. Sampai berakhir mengintip begini. Dua diantaranya adalah jomblo. Jeonghan udah ada gandengan, Seungcheol ketua geng serenity

Jantung Jisoo udah diskoan pas liat Seokmin gak pake baju. Pikirannya jadi kotor kemana-mana. Hampir aja air liurnya menetes. He likes the muscles of the bangir. Salahkan saja Seokmin yang memiliki tubuh menggoda seperti itu

"I'd have to get him!" gumam Jisoo yang kini sendirian di balik pintu masuk toilet. Kedua temannya sudah dibawa pergi oleh doi masing-masing

Sibuk memperhatikan dan membayangkan pikiran liarnya, ia sampai tak sadar Seokmin sudah selesai berganti baju. Saat pria bangir itu membuka pintu pun tersentak. Mendapati pria manis bermata rusa yang tadi memberinya baju ganti

Dalam hati si bangir merasa geli dengan tingkah polos uke manis di depan matanya. "You oke?"

"Oh, tentu saja!" Jisoo terkesiap kala tangan besar si bangir menyentuh bahunya

Tubuhnya seperti tersengat aliran listrik. Pipinya merona hebat. Degup jantungnya berpacu lebih cepat. Ingin rasanya Jisoo berteriak

"Sejak kapan di sini?"

"Hng? Baru aja, kok!" Karena gak kuat melihat Seokmin dari dekat, Jisoo berlari meninggalkan si bangir terbahak

Tak mau ambil pusing Seokmin bergegas ke kelas. Sebentar lagi memasuki jam pelajaran terakhir. Biar dikata Seokmin anggota geng serenity yang terkenal akan paras rupawan dan kenakalan mereka, ia termasuk orang yang humble tapi sedikit mesum dan sangean

Kring Kring Kring!

Bel pulang berbunyi. Semua murid berhamburan keluar. Begitu juga dengan Seokmin yang berjalan sambil bersiul dan tersenyum. Membuat heran teman se-geng dan beberapa siswi menjerit tertahan. Senyumannya bikin melting kaum hawa dan uke. Begitu juga Jisoo yang tak sengaja melewati kelas si bangir. Ia sedikit cemburu saat orang lain caper padanya

"Tumbenan lo senyum, Seok?" celetuk Mingyu, teman se-geng

Dengan santai Seokmin melipat lengannya di belakang kepala sebagai tumpuan. "Kayaknya gue udah jatuh cinta sama si manis."

"Anjir, si manis saha? Bukan si manis jembatan ancol kan?" Lantas Mingyu dan Jun tertawa mendengar celetukan pria bermata sipit alias Soonyoung

"Asem lu pada, bukan!"

Dua hari berlalu Jisoo tidak bertemu dengan sang pujaan. Selama dua hari itu Jisoo murung tidak seperti biasanya. Jeonghan yang melihatnya heran sendiri. Biasanya pria manis itu menebar senyuman sama seperti Seungkwan. Omong-omong pria berpipi chubby itu entah pergi kemana

"Lo ngapa dah loyo begitu?"

"Loyo gak ketemu doi," sahut Jisoo yang bersandar pada meja. "Btw, tumben si seungcheol kaga nempel?"

Jeonghan mendengus. "Doi abis balapan dua hari yang lalu, and si seokmin cedera. Maka dari itu nak geng serenity lagi jenguk dia, gue mau nyusul nanti."

"Gue ikut! Pantesan dia gak kelihatan dari kemarin," ujar Jisoo bikin Jeonghan terkekeh pelan

"Oh, lo galau gara-gara gak ketemu dia selama dua hari ya?" tebak Jeonghan kemudian tertawa. Menertawakan temannya yang lagi galau. "Oke, nanti pulsek kita ke sono."

"Seriously? Gue gak sabar ketemu dia!" ucap Jisoo gemas sembari menangkup pipinya. Kini pria manis itu mengembangkan senyuman dan Jeonghan memutar bola matanya malas. Tadi murung sekarang senyum-senyum macam orgil

Sepulang sekolah mereka berdua bergegas ke rumah Seokmin. And then ini pertama kali Jisoo ke rumah Seokmin. Ia jadi gugup sendiri dibuatnya. Karena kata Jeonghan, Seokmin tinggal bersama kedua orangtuanya dan kedua adiknya. Gimana gak gugup coba?!

Sepuluh menit berlalu mereka sudah sampai di halaman rumah si bangir. Cius mi apa Jisoo tambah gugup begini?! Tarik nafas lalu buang. Begitu terus sampai tiga kali

Tok Tok Tok!

Pintu pun terbuka menampilkan seorang anak laki-laki. "Silakan masuk!"

"Makasih," sahut Jisoo melihat betapa ramahnya anak itu. Berbeda dengan Jeonghan yang memang sering main ke rumah teman-teman satu geng kekasihnya itu

Baru di depan pintu kamar pria itu sudah terdengar suara berisik. Jeonghan menggelengkan kepalanya pelan. Ia terlampau hafal sikap random geng serenity. Tanpa permisi Jeonghan langsung masuk dan Jisoo mengikutinya dari belakang

"Astaga, kenapa gak minta jemput tadi Kalo mau ke sini, hm?" ujar Seungcheol sembari merengkuh pinggang ramping kekasihnya. "Ada Jisoo juga toh."

Jisoo tersenyum canggung dan Seokmin langsung menyembulkan kepalanya. Matanya berbinar seketika. Selama dua hari itu juga Seokmin galau gara-gara gak bisa ketemu Jisoo si pria manis

Jisoo berjalan menghampiri Seokmin dan menaruh buah yang tadi dibelinya sebelum ke sini. "Cepet sembuh, ya."

Senyuman Seokmin semakin lebar dan ia juga mengangguk antusias. "Iya, aduh kepala ku tiba-tiba pusing, bisa tolong usapin gak?"

"Hm, tercium bau-bau modus," celetuk Seungkwan yang baru keluar dari toilet. Seokmin mendengus dan memilih mengabaikannya

Tanpa permisi Seokmin menarik tangannya dan menempatkan tangan itu di kepalanya. Jisoo tersentak, tapi lama-lama enjoy moment aja. Seokmin jadi gemes liatnya. Auto salting brutal Jisoo-nya

"Ternyata lu ke sini duluan, pantes kaga kelihatan di sekolah tadi."

"Hehe, gue tadinya juga mau sekolah, tapi malah dipaksa sama buker tuh!" sahut Seungkwan dengan wajah malasnya. Oknum yang dibicarakan cuman nyengir gaje. Abis itu menidurkan diri di atas paha Seungkwan. Padahal mereka berdua cuman childhood friend doang

Balik ke Seokmin dan Jisoo yang sibuk bermesraan layaknya sepasang kekasih. "Kamu ikutan masuk selimut ini, yuk!"

"Tapi kan, Seok …." Ucapan Jisoo terpotong karena Seokmin udah lebih dulu kecup punggung tangan Jisoo. Pipi Jisoo auto memerah seperti kepiting rebus. Hal itu Seokmin ulang berkali-kali. Jisoo buru-buru menarik kembali tangannya

"Kamu diem, deh!" protes Jisoo sembari menutup wajahnya dengan kedua tangan

"Makanya sini masuk!" ujar Seokmin dan terpaksa Jisoo menurut. "Gini, dong, dari tadi."

Tak tahu kalau yang jomblo mengusap dada. Namun, tanpa diprediksi Jihoon, Wonwoo dan Hao ikut menjenguk. Jadi lah kamar itu dipenuhi aura pink pastel

Lee Chan sebagai adik dari si bangir dan sepupunya Lee Jihoon, pria cute yang pendek, hanya mampu tersenyum paksa saat ibunya menyuruh ia mengantarkan obat sang kakak ke kamar. Sungguh Chan gak kuat liat beberapa pasang burung dara bermesraan. Sedangkan dirinya masih menjomblo, jujur saja Chan tidak peduli dengan statusnya. Hanya saja ia risih saja ketika melihatnya

💋💋💋

A/n: jgn lupa vote-nya juseyooo! Btw, Ada yang mau sama chan gak? Wkwk Aku juga mau sama chan><

Green TeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang