chapter 2

720 68 25
                                    

Chapter sebelumnya..

Aamon sedaritadi memperhatikan Xavier yang membersihkan tubuhnya, dan sesekali menatap wajah tampannya, lalu dibalas oleh xavier dengan senyuman, membuat Aamon sedikit malu, memunculkan rona merah di sekitar pipinya. 

" Hah..sudah" gumam xavier, walau kelihatanya ia terlihat lelah, tapi di sepanjang waktu Xavier mengurus Aamon, ia tidak memberontak sama sekali.  

Xavier kini sedang terduduk di kursi kecil dekat dengan bathub, dengan posisi melipat kedua tangannya lalu menaruh wajahnya. 

Sedangkan Aamon hanya memandang rambut biru yang sedikit basah karena cipratan air, Surai dominan biru dan putih begitu indah, membuat Aamon sedikit terpukau melihatnya walau tidak bisa langsung mengungkapkannya secara jelas Kepada sosok di depannya ini. 

Tangannya yang berpegangan dengan bathub itu mulai terangkat dan tubuhnya menghadap ke arah Xavier yang ada di sampingnya. 

Jari jari Aamon yang terbalut kain perban putih itu, mulai menyentuh Surai putih dominan biru, dan mengelusnya, rasanya begitu lembut tanpa rasa takut, jari jarinya masuk ke sela sela rambut yang sedikit terbasahi karena cipratan air. 

" Kau menyukainya?"  

Mendengar itu Aamon langsung menarik tangannya dan memojok ke bathub sambil memegangi tangan yang tadi mengelus rambut milik Xavier. 

" Haha maaf maaf, aku tidak bermaksud untuk mengagetkanmu Aamon" ucap Xavier lalu berdiri dan mengulurkan tangannya, tidak terlalu memaksa Aamon takutnya ia akan ketakutan karena tadi. 

Aamon pun dengan keberaniannya mau mengulurkan tangannya kepada Xavier lalu berdiri dibantu oleh seseorang di depannya. 

" Oh ya aku lupa, namaku Xavier" ucap Xavier tersenyumlah lembut kepada Aamon. 

" Xa- Vi?" Ucap Aamon membuat Xavier senyumnya menjadi pasrah, karena dari ucapan Aamon tadi pembacanya mirip dengan kata 'sapi' ya, yaudahlah bagaimana lagi. 

" Vier saja jika tidak bisa mengucapkannya secara lengkap" Xavier pun melilitkan handuknya di pinggang Aamon lalu menggendongnya ala bridal style. 

Aamon mengangguk lalu pasrah di gendong oleh Xavier untuk menuju kamar atas. 

Sesampainya di dalem kamar: 

" Tunggu disini" ucap Xavier menurunkan Aamon lalu mendudukkannya di ranjang dan pergi ke arah lemari untuk mencarikan Aamon baju. 

Aamon sedaritadi tatapanya selalu mengikuti Xavier kemana ia pergi, dan sesekali mengalihkan pandangannya saat Xavier menatap atau melirik ke arahnya. 


" Kau bisa pakai sendiri Aamon?" Ucap Xavier menyerahkan pakaiannya kepada Aamon. 

Sang empu lagi lagi mengganguk dan menerima baju tersebut lalu pergi ke arah tempat ganti. 

Saat Aamon memakai kaosnya terlihat lebih kebesaran daripada tubuhnya sendiri yang terlihat kecil, hingga menutupi paha mulusnya saja. 

Ia sebenarnya ingin memakai celana yang diberikan Xavier tadi, tapi karena terlalu besar untuknya akhirnya ia hanya memakai kaos lengan panjang tadi yang menutupi hingga pahanya dan memakai dalaman. 

Aamon mengambil celana tadi, dan membawanya untuk diberikan kepada Xavier, tapi baru saja membuka pintu ruang ganti, ia melihat Xavier yang baru saja melepas kemejanya dan menyibak rambutnya kebelakang, dan memperlihatkan Absnya yang terbentuk sempurna. 

Awalnya Aamon tidak peduli tapi karena rasa malunya, ia langsung membanting pintu dan menutupnya kembali hingga membuat suara cukup keras. 

" Aamon?" Xavier menaruh kemejanya di keranjang pakaianya kotor, lalu berjalan ke arah ruangan pakaian ganti. 

Xavier x Aamon Mlbb Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang