chapter 3

660 62 8
                                    

Chapter sebelumya..






Memang rasanya agak sesak bagi Aamon pada awalnya, dan mencoba untuk mendorong tubuh Xavier, tapi tidak berefek apapun, sosok yang tengah memeluknnya ini masih tertidur pulas dan menempelkan wajahnya pada pucuk kepala Aamon.

Mau sekuat apapun Aamon memberontak, ia tetap kalah dengan tenaga Xavier walau sudah tertidur, ia pun pasrah dan menaruh kepalanya di lengan Xavier sebagai bantal dan sedikit menempel pada dada bidang Xavier, akhirnya Aamon pun bisa tertidur dengan nyenyak walau posisi tidur mereka seperti pasangan kekasih..














































































Keesokan harinya. 

" Engh.. Aamon?" Gumam Xavier merasakan tangannya menyentuh sesuatu yang lembut dan sedikit berantakan, Xavier menoleh ke samping dan mendapati Aamon yang masih tertidur pulas " AAMON!?" Xavier langsung terkejut dan bangun dari tidurnya yang membuat Aamon mulai terbangun.

Xavier masih sedikit kaget dan mencoba apa yang terjadi, biasanya emang kalo bangun tidur kebiasaan lupa.

" V vi- er?" Ucap Aamon yang terbangun dari tidurnya dan posisinya menjadi duduk dengan Xavier yang di depannya walau agak jauh jarak mereka.

" Oh- sial astaga, lupa jika aku yang membelinya kemarin di pasar gelap" batin Xavier menepuk jidatnya sendiri dengan Aamon yang masih bingung melihat kelakuan Xavier pagi pagi.

" Ah m maaf Aamon, menggangu tidurmu" Xavier berdiri dari ranjangnya dan berjalan ke arah Aamon yang masih duduk.

Xavier duduk di samping Aamon dengan sedikit mendekat ke arah sang empu yang terdiam melihat kelakuan majikanya.

" Kenapasih ni orang pagi pagi udah plonga plongo" batin Aamon melihat ke arah Xavier yang duduk dan mendekat ke arahnya, tangan Xavier terulurkan lalu menyentuh pucuk kepala Aamon dengan lembut lalu diusapnya perlahan, tidak sampai semenit,tanpa sadar Aamon langsung menaruh kepalanya di pundak Xavier.

" Maaf aamon membuatmu bingung pagi pagi" ucap Xavier masih mengelus rambut dan kepala Aamon

" Mmh.." jawab Aamon, menempelkan wajahnya pada pundak Xavier dengan manja, Xavier yang mengerti langsung memeluk Aamon dan menaruh kepala Aamon di dada bidangnya. Pagi itu mereka berpelukan untuk mencari kehangatan seperti tadi malam yang begitu nyaman, Xavier hanya terfokus kepada Aamon tanpa mempedulikan pekerjaannya itu hingga..

" Maaf tuan, sudah pagi da- n, s segeralah pergi bekerja t terimakasih saya permisi"

Tak/

Pintu tertutup cukup kuat membuat keduanya yang sedang berada di dalam kamar terdiam dan mencoba mencerna apa yang terjadi.

" Ah ya, Aamon kau di rumah sendiri tidak apa apa kan?" Tanya Xavier melihat ke arah Aamon yang menampakkan wajah pucat nan mulusnya.

Aamon sedikit kaget mendengar bahwa ia akan ditinggal sendirian dirumah tanpa Xavier, takut jika dia akan diapa apakah oleh seseorang nantinya.

Aamon lalu menggeleng dengan kuat dan menggengam erat lengan Xavier dengan kepalanya juga yang di tempelkan, seperti tidak ingin jauh ataupun di tinggalkan oleh Xavier walau kemarin mereka baru bertemu, tapi bagi Aamon Xavier sudah seperti penyelamatnya, yang sudah menolongnya dari tempat tinggalnya dulu.

" Aww Aamon jangan begini, nanti ada yang menemanimu disini" ucap Xavier menenangkan Aamon disampingnya dengan ekspresi antara sedih dan juga cemberut kepadanya.

Xavier x Aamon Mlbb Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang