chapter 6

522 53 11
                                    

" Biarkan seperti ini.." lirih Xavier menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Aamon. 

Aamon pun diam juga tak banyak berbicara membiarkan Xavier melakukan sesukanya saja, mau bagaimana pun ia juga sadar bahwa ia adalah anjingnya sedangkan Xavier adalah tuan, Aamon juga harus tau batasannya saja.


























































Mereka berdua pun akhirnya tidur dengan Xavier masih memeluk tubuh kecil Aamon dari belakang, rasanya ada yang berkecamuk di perasaannya setelah mengatakan 'merepotkan' kepada Aamon.


Xavier tidak begitu mengambil pusing soal perasaannya moodnya kembali normal hanya dengan menyentuh juga memeluk tubuh kecil Aamon yang begitu imut nan cantik baginya. 

Pagi harinya 

Xavier lebih dulu bangun dari tidurnya dan masih melihat Aamon tidur dengan pulas sambil berlawanan arah, ia lalu membalikkan tubuh Aamon dengan perlahan menghadap kearahnya. 

Ia sedikit merenung memikirkan Aamon bagaimana hidupnya dulu bagaimana bisa ia sampai masuk kesebuah pasar ilegal hingga dijadikan anjing- ah tidak daripada di jual menjadi pelacur lalu jatuh ke tangan yang salah,pasti hidupnya lebih menderita. 

Jari jarinya bergerak menyentuh pipi halus Aamon dan menyingkirkan poni poni yang menutupi wajah juga bulu mata lentiknya. 

" Cantik gini tega banget sampe dibuang" gumam Xavier melihat wajah Aamon yang begitu cantik. 

"Umh...huh? GAH!-" Aamon langsung terkaget dan terguling ke bawah ranjang ketika melihat wajah Xavier di hadapannya langsung. 

" Eh- Aamon, kau tidak apa apa kan" ucap Xavier melihat Aamon masih sedikit merintih kesakitan setelah dari ranjang yang cukup tinggi. 

Xavier lalu turun menghampiri Aamon yang masih tergelatak di lantai, dan diangkatnya tubuh kecil itu sambil di usap usap lengannya karna terkena tekanan dari tubuh juga lantainya. 

" A aku- t tidak apa apa, maaf" jawab Aamon tidak berani menatap wajah Xavier.

" Tidak perlu minta maaf, kau baik kan? Atau ada yang sakit?" Tanya Xavier mengecek kondisi seluruh luka Aamon. 

" Tidak,tidak apa apa" jawab Aamon menahan tangan Xavier yang menggerayai paha juga lengannya sedaritadi. 

Xavier hanya menghela nafas tersenyum kepada Aamon, beruntung dirinya tidak apa apa, Xavier lalu mendekatkan wajahnya kepada Aamon, dan 1 kecupan berhasil mendarat di pipi Aamon. 

"... Maaf, k kenapa?" Tanya Aamon kebingungan apa yang di lakukan Xavier ke pada pipinya tadi, kenapa wajahnya mulai panas dan memerah setelah menerima perlakuan tadi dari Xavier. 

" Haha tidak ada, aku akan turun kebawah membangunkan adikku yang lain untuk segera mandi juga sarapan, kau jg ya Aamon" jelas Xavier sambil tangannya yang iseng mengusak ngusak rambut Aamon hingga membuat sang empu mengerang untuk berhenti.

Xavier pun melepaskan tangannya dari Aamon lalu pergi keluar dari kamar, sedangkan Aamon masih tidak paham kenapa jantung juga wajahnya bersemu merah malu, ia bahkan tidak tahu pasti apa itu perasaan cinta atau suka. 

Xavier x Aamon Mlbb Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang