Ch. 20

3.7K 221 16
                                    

A Jaehsung Fanfiction

A Jaehsung Fanfiction

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

A wizarding world au

.

Enjoy the story and please give your votes and coments!!!






Waktu berlalu begitu cepat, usia kandungan Jisung sudah hampir melewati tujuh bulan. Seperti yang pernah dialaminya saat mengandung Darrel, tubuhnya semakin lemah dan sering merasa sakit. Sehun memperkirakan kalau usia kandungannya tidak akan mencapai sembilan bulan seperti saat pertama dulu. Kondisi Jisung yang terus menurun membuat pakar ramuan itu mempersiapkan semuanya lebih cepat.

Luka di perut Jisung, bekas operasi lima tahun yang lalu pun tampak begitu merah seiring semakin tertariknya kulit perutnya yang membesar, Sehun takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan mengingat kandungan Jisung tidak berada di dalam rahim pada umumnya.

"Aku akan membawanya ke pondokanku, udara segar di sana aku rasa akan membantunya lebih kuat," kata Sehun saat menjenguk Jisung yang terbaring lemah.

Jaehyun tampak cemas, "Apa dia cukup mampu untuk ber-apparate?"

Sehun memandang Jisung yang tampak kepayahan, "Bagaimana, Jisung?" tanyanya.

Jisung mengangguk, "Tak apa, Sir, aku rasa aku bisa bertahan," jawabnya parau.

"Aku akan membantu," kata Jaehyun sambil menopang tubuh Jisung yang terhuyung saat berdiri.

"Aku juga," kata Junho dan ikut memapah Jisung, "Semakin banyak yang membantu akan semakin ringan."

Jisung tersenyum, "Thanks, Dad," katanya pelan nyaris menyerupai bisikan.

"Mum... Mummy mau kemana?" tanya Darrel yang menggandeng tangan Yoona.

Yoona membungkuk dan membelai rambut cucunya, "Mummy dan Grandpa harus pergi sebentar untuk mempersiapkan kelahiran adikmu," jawabnya lembut.

"Tak bolehkah aku ikut?" tanya Darrel dengan mata berkaca-kaca.

Jisung mengulurkan tangannya yang lemah, menyentuh kepala anaknya dengan gemetar, "Nanti, Darrel, nanti Daddy yang akan menjemputmu, oke? Sekarang kau tinggal dulu di sini bersama Grandma."

Darrel ingin membantah, tapi urung setelah melihat kilatan tajam di mata ayahnya, dan dia tahu Daddy-nya tak suka dibantah. Akhirnya dia mengangguk pelan sambil memegang kaki neneknya.

"Kita berangkat sekarang," perintah Sehun dan mulai membentuk lingkaran dengan Jisung sebagai pusatnya.

.

.

Efek apparate itu membuat tubuh Jisung semakin merasa sakit, dia langsung ambruk begitu tiba di pondok Sehun.

✔️SoulmatesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang