Malam itu Amerta mengemasi barang-barang dan pergi meninggalkan istana bersama horsy. Amerta terlarut emosi dan kesal pasal pertunangan yang di rencanakan.
"Permisi ratu, putri Amerta tidak ada di kamar". Beritahu dayang pu pada ratu , ketika dayang pu ingin memberikan sarapan pagi pada Amerta namun Amerta sudah tidak ada di kamar.
"Tumben sekali, tak apa mungkin dia sudah bangun lebih awal , mungkin dia sedang bermain main dengan pedangnya" jawab ibunda ratu bercampur heran karena jarang sekali Amerta bangun pagi buta.
Hari pun semakin siang ratu Halcyon sudah mengecek di tempat Amerta biasa bermain dengan pedangnya namun dia tidak ada di sana. Ratu mulai khawatir akan anak itu pasalnya tidak satu dua kali dia bertingkah seperti ini. Setiap rencana pertunangan di laksanakan ada saja tingkahnya agar dapat membatalkan tunangan tersebut.
Akhirnya ratu pun memerintahkan para pengawal kerajaan untuk mencari Amerta. "Ada apa istriku mengapa wajahmu gelisah dan mengapa para pengawal bergegas pergi ?" Tanya raja Ruai yang kebingungan melihat istrinya
"Amerta suamiku" jawab ratu Halcyon singkat Raja Ruai sudah mengerti dengan tingkah anak semata wayangnya.
"Istriku sepertinya Amerta memang belum siap akan pertunangan ini , tak apa mungkin kita batalkan saja" ucap raja Ruai Karena dia paham betul putrinya ini
"Suamiku kalau kita majakan terus Amerta di usianya sekarang bagaiamana nasib kerajaan kita? , Dia satu satunya penerus dan keturunan kita , tak apa kita bisa melakukan ini agar Amerta juga dapat merubah sikap" jelas Halcyon
"Aku tau kau khawatir istriku, namun apakah ini bisa di bilang mengorbankan, aku tak memaksa jikalau Amerta belum siap" ucap raja Ruai
"Tak apa sayangku kau jangan khawatir Amerta sudah besar sudah seharusnya dia belajar mengenai kerajaan" ucap Halcyon
"Yasudah kita tunggu kabar Amerta , semoga dia tidak melakukan hal hal aneh." Ucap raja Ruai.
- sungai Dewi agung -
Sungai Dewi agung adalah sungai yang menjadi pembatas antara kerajaan Nabastala dan kerajaan flaws. Nampaknya Amerta sedang duduk di sana dan merencanakan sesuatu. Ternyata Amerta sedang merencanakan perjalanan menuju bukit nur karena ada satu target dan impian dia yaitu melihat kuda emas di Padang apel.
Cerita kuno menjelaskan di bukit nur sekitar malam purnama akan ada sebuah Padang apel yang mana akan banyak sekali kuda emas , dan keberadaan Padang apel itu sangat langka , Padang apel akan muncul ketika tombak raksasa biru dapat di tancapkan pada batu putih yang terletak di bukit nur tepat sebelum bulan purnama sempurna melingkar.
Amerta ingin sekali melihat kuda mas itu sehingga Amerta berfikir sebelum dia bertunangan dia ingin mencapai impian terbesarnya.
Tak sangka ketika Amerta sedang merencanakan perjalanannya di tepi sungai William yang ternyata sering mengunjungi tempat tersebut untuk sekedar berjalan-jalan melihat Amerta yang sedang fokus dengan pena dan selembar kertas.
William pun merasa penasaran dan akhirnya mendekat dan menyapa. "Salam , sedang apa kau di sini?". Tanya WilliamSontak Amerta terkejut dan segera merapihkan kertasnya
"Aku yang seharusnya bertanya , mengapa kau ada di sini ini wilayahku kau telah melewati perbatasan." Ucap amerta
"Hahaha tak apa sebentar lagi wilayahmu akan menjadi wilayahku" ucap William
"Tidak akan ada pertunangan" ucap Amerta dan segera pergi.
Namun William tetap mengikuti Amerta
"Tunggu kau mau kemana , arah pulang ke istanamu sebelah Sanah" tanya William sambil mengikuti pergi ya Amerta
"Tidak usah mengikutiku" ucap Amerta singkat.
"Bidadari sepertimu tak layak berjalan sendirian di hutan" goda William
"Tutup mulutmu aku bisa menjaga diri ku sendiri , sudah kembali kau sana" ucap Amerta
"Tak lama ku biarkan calon istriku pergi sendiri tanpa pengawal" ucap William
Sontak Amerta mengehentikan langkahnya dan berbalik" Siapa juga yang mau jadi istrimu , sudah kembali sana" ucap Amerta dan menyuruh William untuk pulang
"Tak bisa aku akan menemanimu, sebenarnya kau mau kemana ?". Ucap William
"Bukan urusanmu sudah pergi sana" ucap Amerta yang di buat kesal oleh William
"Tentu urusanku karena kau calon istriku dan jawab pertanyaannya ku " ucap William
"Aku akan ke bukit nur untuk melihat kuda emas." Ucap amerta
"Apa bukit nur ? , Kau sudah gila ya bukit itu di jaga oleh raksasa biru dan jika kau terkena tombaknya kau akan lebur terbakar seperti abu" jelas William pada Amerta
"Tak apa akan ku coba , sebelum bunda terus menerus menyuruhku untuk menikah setidaknya aku telah memenuhi keinginanku untuk melihat kuda mas." Ucap Amerta
William pun bingung namun dia tidak mungkin membiarkan calon istrinya pergi sendirian. "Aku ikut , jangan pergi sendiri akan ku temani." Ucap William
Ketika ameta akan berbicara William menutup mulut Amerta dan menyela "Sttttt tak ada penolakan tak mau ketika hari pernikahanku nanti mempelai wanitanya tidak ada" ucap William
"Sudah ku bilang siapa juga yang mau menikah denganmu , terserah mau ikut atau tidak yang pasti aku akan berangkat sekarang sebelum hari mulai gelap." Ucap Amerta dan melanjutkan perjalanannya.
-bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
AMERTA
FantasyRaja dan ratu khawatir akan putri sulungnya yang selalu menolak akan pernikahan padahal sang raja dan ratu menginginkan sang putri cepat menikah karena tuntutan usia. Sudah banyak pria yang di tolak oleh sang putri sampai akhirnya sang putri marah d...