Sudah follow? kalau belum silahkan follow dulu karena setiap update akan diumumkan di wall.
Bagi yg sudah follow terimakasih banyak 🙏 jangan lupa vote dulu sebelum baca setelah itu ramaikan kolom komentar yaa.
Karena vote dan ramaikan kolom komentar dari kalian itu benar-benar membuat aku merasa berarti dan berharga serta bersemangat tentunya
Selamat menikmati kisahnya...
Enjoy for reading 😊
***
Sinar matahari pagi begitu hangat menyapa penghuninya, aktivitas pagi kembali dijalani seperti biasanya ada yang terburu-buru bangun karena akan pergi bekerja, ada yang masih joging pagi seperti para lansia yang tidak lagi merasa punya beban seperti penerusnya saat ini dan masih banyak lagi aktivitas lainnya tak terkecuali para siswa sekolah menengah atas justru rutinitas pagi mereka isi dengan menyalin jawaban pekerjaan rumah teman mereka yang diberikan seorang guru beberapa waktu lalu.
Sudah tidak heran bahkan menjadi kebiasaan hanya satu orang yang mengerjakan tugas itu lalu yang lainnya hanya tinggal menyalin saja yang pasti yang mengerjakan tugas-tugas itu adalah siswa-siswi unggulan kelas dari peringkat satu sampai sepuluh biasanya, sepuluh orang itu mempunyai kemampuan mata pelajaran masing-masing yang mereka kuasai namun, sebenarnya di kelas ini ada seseorang yang menguasai hampir semua mata pelajaran hanya saja salah satu siswa itu sayangnya, introvert sehingga penghuni kelas tak ada yang berani meminta jawaban darinya.
Seorang gadis cantik memasuki kelasnya yang sangat amat riuh tak heran memang seperti ini setiap paginya karena jelas saja mereka selalu mengerjakan tugas di sekolah secara berjamaah.
"Nes Nes, apa kau sudah mengerjakan tugas matematika?"
Gadis cantik itu baru saja meletakkan tas ranselnya menoleh, di saku seragamnya tersulam nama Nessa Auroria Iqlima atau akrabnya penghuni kelas memanggilnya Nessa paling singkat ya seperti tadi hanya 'Nes' sungguh menyebalkan. "Tugas matematika yang mana?"
"Kemarin itu lho Nessaaaa,"
"Kemarin aku di sekolah hanya sampai jam istirahat," sahut Nessa si primadona sekolah ini.
"Terus gimana, yang ngerjain tugas matematika si ranking sepuluh ini aja belom tentu bener."
"Aku juga gak jago matematika walaupun ranking dua di kelas," sahut Nessa menggeleng kemudian menatap seorang siswa laki-laki yang duduk menelungkupkan wajahnya dengan tas ransel hitam. "Itu cowok udah ngerjain belom?"
"Mau cari mati sama dia Nes," celetuk teman sebangku siswa laki-laki itu, di saku seragamnya tersulam nama Gunawan Tan sebenarnya mereka masih ada hubungan sepupu dengan teman sebangkunya ini, mereka juga bersahabat tapi, masalah otak sayangnya tak bersahabat bahkan sepupunya itu sangat pelit memberikan jawaban.
"Bangunin lah sepupu kamu, please... Hidup dan mati ini," pinta Nessa memelas.
"Woi guna-guna bangun, kasi contekan sama penghuni kelas nih jangan sampe aku santet kau!" Gunawan membangunkan sepupunya itu dengan cara tak biasa yakni mendorong sepupunya yang introvert itu hingga terjungkal membuat warga kelas tertawa riuh melihatnya.
Pria introvert itu, Gunandhya mengibas-ngibaskan baju seragamnya kemudian menunjuk tajam sepupunya itu. "Ku santet balik kau!" Decaknya kasar karena baju seragam putih itu berdebu.
Nessa mengulurkan tangannya untuk membantu pria introvert itu bangun namun, ditepis kasar oleh pria bermata sipit nan tajam itu membuat Nessa setengah geram.
KAMU SEDANG MEMBACA
NESSANDHYA
Teen FictionPrequel Of SAH & SIMPANAN Untuk kamu yang membenci warna putih Putih bukan berarti menyerah, Putih bukan berarti berduka, Putih bisa menjadi cerita saat kau goreskan tintanya disana. - Nessa Auroria Iqlima Untuk kamu yang membenci warna abu Aku buka...