!⚠Don't Copy My Book⚠!
!⚠Sorry For Typo⚠!!⚠BoyRev_ Present⚠!
Pagi ini [Name] sudah sibuk di dapur memasak sarapan paginya dengan Hali tentunya. [Name] juga sudah siap dengan seragam serta sepatu sekolahnya bahkan tasnya sudah tersimpan apik di salah satu kursi yang ada di ruang makan. Sedangkan Hali mungkin sekarang ia sedang memakai baju.
Pagi ini [Name] hanya memasak nasi goreng karna di kulkas hanya ada beberapa butir telur. "Rumah doang gede ples mewah, giliran bahan masakan dapur dikitnya kek dosa gue" gerutu [Name]. Tanpa [Name] sadari kalau Hali sudah berdiri di belakangnya dan mendengar gerutuannya.
Saat [Name] membalikkan badannya ia langsung terkejut melihat keberadaan Hali di belakangnya, [Name] tak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya sampai..
Grep
Prangg
Dengan refleksnya yang bagus Hali langsung memeluk pinggang [Name] agar [Name] tak jatuh, namun naasnya piring berisi nasi goreng buatannya yang ada di tangan [Name] terlempar dan pecah.
[Name] melotot lucu melihat wajah Hali yang berjarak hanya beberapa cm dari wajahnya, bahkan tubuh mereka saling menempel tanpa ada jarak sedikitpun. [Name] segera mendorong Hali lalu menatap nanar nasi goreng yang sudah tergeletak mengenaskan di atas lantai.
"Nasi goreng gueeee" pekik [Name] dengan wajah yang memelas. "Gara gara lu si li.. nasi goreng gue jadi jatoh kan" rengek [Name] dengan wajah merenggut sebal dan bibir mengerucut lucu.
Hali menatap [Name] dengan watadosnya, lalu ia melirik satu piring nasi goreng yang tersimpan apik di atas meja. "Lu makan yang di meja aja, biar gue yang bersihin ini" ucap Hali.
[Name] membalikkan badannya lalu menatap Hali dengan bersidekap dada. "Ga usah, itu punya lu. Lu makan aja, biar gue yang bersihin ini" balas [Name]. Saat [Name] akan berjalan menuju sapu beserta temannya Hali mencekal lengan [Name].
"Ga"
[Name] menatap Hali malas, mau orang ini apasi?
"Itu, gue bikin buat lu! Ga mungkin kan kalo gue yang makan. Udah ah tinggal makan aja apa susahnya si? Atau lu takut masakan gue ga enak? Tenang, gini gini kalo urusan masak gue bisa. Chef Renata aja kalah ama gue" jelas [Name] setengah ngawur.
"Ngga, lu yang makan. Gue ga mau lu sakit" ujar Hali.
[Name] terdiam. Apa ini? Apa Hali dengan secara tak langsung khawatir dan peduli padanya?
"Lu pikir gue cewe apaan kalo ga makan pagi langsung sakit? Ceyyy gue ga se lemah itu ya vvamsat!" [Name] menarik tangan Hali dan mendudukkan paksa Hali di kursi yang langsung berhadapan dengan nasi goreng yang [Name] buat tadi.
"Sekarang lu makan dan gue beresin pecahan piringnya, jangan buat drama yang merusak pagi indah gue" setelah mengucapkan itu [Name] melenggang pergi untuk membawa sapu beserta pangki yang ada di sudut dapur dan mulai membersihkan pecahan pecahan piring.
Tak ingin memperpanjang drama, Hali juga mulai menyantap masakan [Name].
Di sisi lain
Terlihat seorang gadis berponi sedang misuh misuh tak jelas di pekarangan rumahnya karna salah satu ban motornya bocor. Masalahnya dia akan sekolah dan terutama sekarang hari senin, dimana selalu dilaksanakan upacara di setiap sekolah pada hari ini.
"Ah elah masih pagi juga, udah apes aja idup gue" rutuk Verra sembari menendang ban motornya yang bocor.
"Ada apa si ini? Kamu kenapa hah?! Dari tadi misuh misuh ga jelas, malu di liatin tetangga" ujar Vania Xavella Winata -Mama Verra- yang tiba tiba muncul begitu saja.
"Ini loh Ma, ban motornya Verra bocor" jelas Verra sambil mengerucutkan bibirnya, sedangkan Vania yang melihatnya langsung membuat mimik wajah julid.
Di tengah tengah itu tiba tiba anak dari tetangga depan rumah mereka keluar sudah lengkap dengan seragam sekolah yang sama persis dengan yang Verra pakai, dan pemuda itu juga sudah siap dengan motornya. Hanya tinggal berangkat ke sekolah saja.
"Solar!!"
Solar Danadipta Vijendra yang merasa jika namanya di sebut lantas menoleh ke arah sumber suara, disana terlihat seorang gadis dengan wajah kusut dan menatapnya sinis serta seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik tengah melempar senyum padanya.
"Kesini dulu!!" Teriak Vania.
Tanpa berlama lama Solar langsung turun dari motornya dan berjalan menghampiri Verra serta Vania.
"Ada apa tan?" Tanya Solar.
"Begini, karna kamu se sekolahan sama Verra tante mau minta tolong bisa ngga kamu berangkat ke sekolah bareng Verra, soalnya ban motor Verra bocor. Gapapa kan?" Jelas Vania.
Solar beralih menatap Verra yang tengah memelototinya seolah olah mengatakan jika ia harus menolak. Solar tersenyum picik. "Gapapa kok tan, jarang jarang juga kan Solar sama Verra ke sekolah barengan" ujar Solar dengan senyuman menyebalkan menurut Verra.
"Ner bener ya ni anak" batin Verra geram.
"Bener juga, yaudah besok besok kalian berangkat bareng aja" ucap Vania dengan senyum polosnya. Sedangkan Verra langsung melotot mendengar itu.
"Dih ogah"
"Udah mau jam 7, berangkat gih nanti kalian telat" ucap Vania dengan mendorong dorong tubuh Verra dan Solar. (Kok kesannya kek ngusir ya?) Vania tersenyum melihat Verra dan Solar yang tengah memakai helm sebelum naik motor, lalu ia kembali masuk ke dalam rumah.
"Bisa naiknya kan?" Tanya Solar.
Verra menatap Solar sinis lalu ia naik ke motor Solar dengan sedikit kasar. Namun bukannya langsung menjalankan motornya Solar malah diam. "Ngapain lagi? Udah ayo jalan!" Cetus Verra.
"Pegangan nanti lu jatoh"
"Ga bakalan!" Bantah Verra.
"Yaudah" Solar menghendikkan bahunya acuh lalu segera menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi.
Verra yang tak siap dengan itu hampir saja terjungkal kebelakang, tangannya melingkar apik di pinggang Solar. Verra menggerakkan tangan kanannya untuk menggeplak kepala Solar yang terbaluti oleh helm.
"SOLAR DANADIPTA VIJENDRA ANJING LU!!"
-kimh-
[Name] menatap Hali bingung. Kenapa? Jawabannya karna Hali bukannya ke sekolah lewat jalur depan tapi malah lewat jalur belakang yang bahkan [Name] sendiri tak tahu padahal akses masuknya itu sangat lebar bahkan mobil pun bisa lewat.
Btw, sekarang mereka berdua udah telat, upacara udah dilaksanakan. Sebenarnya ini semua ulah [Name]. Sebelum mereka ke sekolah, Hali menyempatkan datang ke restorant untuk [Name] makan. Eh tau taunya sebelum mereka masuk ke dalam restaurant tiba tiba [Name] ngilang gitu aja.
Hali kalang kabut mencari [Name] yang tak ketemu ketemu, tapi tiba tiba Hali melihat [Name] yang tengah memakan mie ayam di pinggir jalan seberang restorant. Dan tanpa berlama lama lagi Hali langsung berjalan menghampiri [Name]. Begitulah ceritanya.
"Kok gue baru tau kalo ada jalan ini?" Tanya [Name] tanpa menatap Hali.
"Kalo lu tau, pasti lu bakalan bolos dan telat tiap hari" jawab Hali terkesan cuek.
[Name] mengangguk nganggukkan kepalanya. "Bener juga, tapi kalo gue tau kan gue ga bakalan telat trus di hukum ama lu" sinis [Name].
(Maksud [Name] tu kalo dia telat berangkat ke sekolah dia ga perlu masuk lewat depan atau belakang yang biasa ia jadikan buat tempat bolos dan berakhir ia ketahuan dan di hukum ama Hali, kalo lewat sini, dia bakalan aman)
Hali mengangkat bahunya acuh, lalu ia turun dari mobilnya begitupun dengan [Name]. Hali berjalan ke samping [Name] lalu memegang tangan [Name] dan membawa [Name] ke suatu tempat.
Tbc
Halo halooo ✋
Hha, gue tau gue dah ga up selama seminggu lebih, ya.. sorry gue sibuk cuyy
See u all, aku sayang kalian ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Is My Husband [Halilintar X You]
Fantasy[Fullname] Xynavia William. Seorang gadis dengan segala tingkahnya yang aneh bin ajaib dan terkadang di luar angkasa, terpaksa harus menikah dengan seorang ketos di sekolahnya yang dinginnya minta ampun. Mereka menikah karna di jodohkan dengan kedua...