KIMH [Page 1]

926 75 17
                                    

!⚠Don't Copy My Book⚠!
!⚠Sorry For Typo⚠!

22:00

Halilintar Arkasana Devabrata menapakkan kakinya di teras depan rumahnya, ia baru saja pulang dari kantor. Di umurnya yang ke 18 ia sudah menjadi seorang CEO muda di salah satu perusahaan Ayahnya.

Dua Bodyguard yang berjaga di depan pintu utama langsung membukakan pintu ketika melihat anak dari kedua majikannya sudah datang, mereka berdua membungkuk pada Hali. Tanpa memperdulikan kedua Bodyguard itu Hali langsung masuk ke dalam rumah.

Ketika sudah berada di dalam rumah dan hendak menaiki tangga Hali sedikit bingung melihat kedua orang tuanya sedang duduk berdua sambil menonton tv. Hali mengurungkan niatnya untuk menaiki tangga menuju lantai 2 dimana kamarnya berada, ia beranjak pergi menuju ruang tv.

Ketika sudah sampai di ruang tv, awalnya kedua orang tuanya tak menyadari keberadaannya, mrreka berdua tengah asyik bermesraan. Seharusnya mereka yang menonton tv, tapi malah tv yang menonton mereka.

Pemandangan seperti ini sudah biasa untuk Hali, walau terkadang ia sedikit kesal karna Ayahnya sangat posesif terhadap Bundanya. Hali berjalan mendekati mereka lalu tanpa aba aba langsung duduk di samping Bundanya dan menyenderkan kepalanya di bahu Bundanya. Cape dia tuh.

Mara Aurellie Devabrata sedikit terkejut ketika Hali duduk dan menyenderkan kepalanya di bahunya. Mara tersenyum kecil, tangan lentiknya mengelus surai jelaga Hali dengan lembut. "Gimana kerjanya? Cape hm?" Tanya Mara dan Hali hanya berdehem sebagai jawabannya.

"Lain kali kamu jangan bikin Hali lembur mas, kasian. Dia juga masih sekolah" ucap Mara pada sang suami.

Amato Hexa Devabrata mendengus sebal mendengar ucapan Mara. "Aku lakuin itu agar Hali punya masa depan yang cerah dan bisa nafkahin anak istrinya nanti sayang. Oh ya li, ada yang mau Ayah sama Bunda omongin"

Hali langsung menegakkan tubuhnya ketika mendengar nada bicara Ayahnya menjadi serius.

"Sebenarnya Ayah sama Bunda sepakat untuk menjodohkan kamu dengan anak teman Ayah sekaligus kolega bisnis Ayah" sebelum Hali melontarkan kata 'tidak' Amato lebih dulu menyela. "Untuk yang sekarang, Ayah tak menerima penolakan" setelah mengucapkan itu Amato langsung beranjsk pergi dari sana.

Mara menatap Hali prihatin, lalu ia mengelus pundak lebar sang anak. "Bunda tau kamu ngga mau, tapi percaya sama Bunda kalau gadis yang akan di jodohkan dengan kamu itu gadis yang baik" ujar Mara menenangkan.

Hali hanya bisa terdiam sambil meresapi elusan lembut Mara di kepalanya. Hingga akhirnya mereka berdua beranjak pergi menuju kamar masing masing.

Di sisi lain

Di waktu yang sama terlihat tiga orang gadis tengah makan sambil berbincang bincang kecil di dalam sebuah cafe kecil.

Ddrrtt
Ddrrtt
Ddrrtt

Maura Oxcelyn Dennies merotasikan matanya jengah mendengar suara berisik yang sedari tadi berbunyi dari ponsel temennya. "Ra, angkat dulu ngapa woyy! Kuping gue panas dengernya"

Xylverra Stevy Kastara yang sedang asyik memakan mixue miliknya mendengus sebal mendengar misuhan besti nya ini. "Bentar etdah gue lagi minum"

[Fullname] Xynavia William yang sedang sibuk mengamati sekitar langsung mengalihkan pandangannya pada dua besti sepergilaan dab seperkebun binatangnya. "Emang sapa si yang nelpon?" Tanya [Name].

Ketos Is My Husband [Halilintar X You]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang