012

446 28 4
                                    

Hari hari terus berganti, jam-jam terus berputar kini hubungan Mark dan Jeno kembali bucin seperti dahulu kala, namun tidak ada tanda-tanda mereka untuk rujuk kembali.

Ting tong
Bel berbunyi di kontrakan Jeno
Jeno segera membukakan pintu lalu menyuruh tamu tersebut masuk
Tamu tersebut duduk sambil memperhatikan sekitar nya.
Tak lama kemudian datang lah Riel,Rian dan via
"Cih masih ingat kau mempunyai anak tuan Mark" ucap Riel
"Kenapa anda tidak mencari dan menjemput kami" ucap Rian marah
Via yang mendengar perkataan sang kakak hanya diam lalu menatap sang kakak dengan tatapan bingung
"Dia siapa bang" ucap via pelan
Mark yang mendengar perkataan via hanya terdiam hati nya seperti ada anak panah yang menancap di hatinya.
"Itu ayah mu via" ucap jeno yang habis dari dapur sehabis membikin minuman untuk Mark
"Nda dia bukan ayah ku" ucap Riel
"Meskipun itu kesalahan tapi kamu anggap dia ayah mu El An " ucap jeno sambil mengusap kepala kedua putra nya dengan sayang
Mark hanya tersenyum mendengar ucapan dari jeno, meskipun dia menyakiti jeno tetapi jeno tidak pernah membenci dirinya sama sekali, bahkan Jeno tidak pernah mengajarkan kepada anak-anak nya untuk membenci sang ayah.

"El AN kalian duduk yuk sini Deket nda" ucap Jeno menyuruh sang anak untuk duduk di dekat dirinya
Akhirnya sang anak duduk atas paksaan Jeno.
"Nda kenapa pria ini datang,setelah dia meninggal kan kami" ucap Riel
"Susst kamu ga boleh gitu,meskipun ayah kamu pernah meninggalkan kita tapi kamu tidak boleh begitu sama ayah mu" ucap Jeno seraya mengusap kepala putra dan putri nya
Hening..
"Kalian masuk kamar ya, unda mau ngobrol sama ayah mu" ucap Jeno
Anak anak Jeno hanya menuruti keinginan Jeno.

Setelah sang anak pada masuk kekamar,Jeno mulai ngobrol dengan Mark
"A-aku..aku minta maaf sama kamu Jen,aku udah meninggal kan kalian berdua"
"Aku tau sikap aku memang di sebut sebagai bajingan, tapi aku waktu itu khilaf Jen" ucap Mark menundukkan kepalanya (ck khilaf²)
"Jadi apa tujuan mu ke rumah ku" ucap Jeno dingin
"Aku ingin kalian kembali ke rumah, rumah kita" ucap Mark
"Sebelum itu aku sudah memaafkan mu sebelum kamu minta maaf aku juga sudah maafin kamu ko tapi kalau kamu ajak aku dan anak-anak ku untuk pulang ke rumah yang itu,aku tidak bisa Mark" ucap Jeno
Mark yang mendengar pernyataan Jeno terdiam
"Kenapa kamu tidak bisa Jen? Aku sudah memfasilitasi semua kebutuhan mu dan anak-anak" ucap Mark
"Terima kasih, terimakasih kamu sudah mau memfasilitasi kebutuhan anak-anak ataupun aku tapi aku tidak bisa Mark, aku sudah nyaman disini"
"Dan aku takut kamu berubah seperti kemarin Mark" lanjut Jeno dalam hati
"Apa kamu tidak pikir-pikir terlebih dahulu Jen,apa kamu tega pisahkan aku dengan Riel,Rian dan via?" tanya Mark
"Aku tidak memisahkan kamu dengan anak-anak, kalau kamu mau ketemu mereka aku izinkan tapi apakah mereka mau ketemu dengan mu" ucap Jeno
Mark mendengar ucapan Jeno terdiam, bibir nya seketika Kelu untuk membalas ucapan Jeno
"Kalau kamu tidak ada keperluan lagi silahkan keluar tuan Mark" ucap Jeno
Mark pun akhirnya keluar dari rumah Jeno

Sehabis Mark keluar dan pergi meninggalkan rumah itu Jeno mulai menangis yang ia tahan sedari tadi
Sang anak yang mendengar kan isakan sang unda langsung keluar dan langsung memeluk Jeno dengan erat
"Jangan menangis nda" gumam Riel 
Mereka pun berpelukan bagai Teletubbies.
                                ****
Pagi ini Jeno menghantarkan anak-anak nya ke sekolah baru
"Yang rajin ya kalian,jangan bandel" ucap Jeno
"Iya nda/siap nda" ucap Riel dan Rian
Riel dan Rian mulai memasuki kelasnya
Jeno yang melihat anak nya mulai masuk kedalam kelas lantas langsung pergi menuju tempat kerja nya sebelum pergi menuju tempat kerja nya ia menghantarkan via ke sekolah.

Di kelas..
"Selamat pagi anak-anak" ujar Bu Riri
"Pagi Bu"
"Riel Rian sebelum pulang bisakah kalian ikut ke ruangan ibu nanti" ucap Bu Riri
"Baik Bu" ucap mereka berdua
"Buka halaman 205 buku paket" ucap Bu Riri
Dan pembelajaran pun di mulai.

Bel pulang berbunyi, semua murid mulai keluar dari kelas nya masing-masing menuju rumah nya
Riel dan Rian menaiki tangga menuju lantai dua ruang guru
Tok..tok..tok..
"Permisi"
Mereka pun masuk
Riel dan Rian berjalan menuju meja nya Bu riri
"Ada apa ya Bu panggil kita berdua" ucap Riel
"Jadi begini nak, diantara kalian berdua siapa yang mau ikut olimpiade sains dan pertandingan basket" ujar Bu Riri
"Bu saya mau ikut pertandingan basket" ucap Rian
"Yasudah saya mau ikut olimpiade sains" ucap Riel
"Baik, untuk info lebih lanjut kalian bisa tanyakan ke Bu Dian ya" ujar Bu Riri
"Baik Bu kalau begitu kami izin keluar ya Bu"
"Permisi/permisi Bu" ucap Riel dan Rian
Riel dan Rian keluar dari ruang guru.

Riel dan Rian berdiri menunggu ojek online nya sampai
"El nanti kalau gw ga menang gimana ya" ucap Rian
"Ga usah ovt lu,gw tau lu pasti bisa" ucap Riel menyemangati Rian
"Kalau gw ga menang gw udah bikin unda kecewa terus pasti ayah marah kalau aku ga menang" ucap Rian sedih
"Ga usah sedih gw tau lu bisa, kan lu bakatnya di non akademik sama seperti unda kalau gw bakat nya di akademi sama seperti bajingan itu" ucap Riel
"Gw kapan-kapan mau coba ah ikut olimpiade sains, soal nya gw penasaran banget" ucap Rian
"Jangan coba-coba kalau itu bukan di bidang keahlian lu, gw dulu pernah coba basket eh gw bingung kaya gimana" ucap Riel
"Gampang tau El basket tinggal sat set sat set" ucap Rian
"Itu menurut lu, tapi soal olimpiade juga gampang tinggal pilih terus sat set sat set dah kumpulkan" ucap Riel
Tak lama datang lah ojek online dan mereka naik

Ojek online Riel dan Rian sudah sampai di rumah mereka langsung membayar nya lalu masuk kedalam rumah nya.
Mereka melihat televisi yang menyala dan via yang sedang mengerjakan tugas 
"Via sedang mengerjakan tugas apa" ucap Riel sambil mengusap kepala via
"Aku sedang mengerjakan tugas IPS" ucap via
"Coba gimana tugasnya, mungkin saja kakak bisa bantu kamu" ucap Rian
"Aku bingung deh ka yang halaman 205" ucap via
"Emang suruh apa itu perintah nya" ucap Riel dengan lembut
"Pertanyaan nya di suruh buat kliping tapi kata Bu guru ga usah di bikin kliping jadi di tulis aja di buku tulis" ucap via menjelaskan perintah dari tugasnya
"Cuman itu saja tugas nya?" tanya Rian
"Tidak masih 6 halaman lagi" ucap via
Riel dan Rian yang mendengar tugas nya itu sangat terkejut
"Berarti tugas nya 7 halaman ya?" tanya Rian
"Yups betul banget ka" ucap via
"Bentar kakak sama ka Riel ganti baju dulu" ucap Rian
"Okei ka" ucap via
Riel dan Rian segera mengganti baju.

Sehabis mengganti baju Riel dan Rian turun kebawah untuk membantu tugas sang adek
Riel mengerjakan 3 halaman dan Rian mengerjakan 3 halaman (enak banget please 😔)
Mereka mengerjakan nya sampai jam 8 malam
"Yey tugas aku sudah selesai" ucap via sambil berteriak
"Jangan teriak-teriak via ini sudah malam" ucap Riel memperingati via
"Sorry bang" ucap via sambil ketawa
Mereka pun makan malam lalu mereka pun tidur.





























TBC.
Vote and comment ya (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

posesif husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang