22 - I feel totally win (5,3K)

505 44 15
                                    

Story by jisooisgood<<< jangan lupa vote yaa thankyou🙋‍♂️🙋‍♂️ and bahagialah hari ini....

.
.
.
.
.

.
In JEJU,
At Namib pool villa

Berdiri saling sejajar dan menatap arah timur yang sama dengan pria yang menjadi ayah dari gadis yang ia sukai, membuat Kim Seokjin seketika meneteskan keringat dinginnya.

Coba pikirkan bagaimana dia bisa tetap stay cool kalau aura dari Tuan Choi sangat mencekam, dan yah sepertinya Kim Seokjin akan dieksekusi pagi ini. Kalian bisa tinggalkan pesan terakhir untuk super star dari group BTS itu.

Posisi mereka ada disekitar kolam renang villa, dari sana cahaya matahari pagi menyembul sangat indah, meskipun begitu nampaknya keadaan buruk malah menimpa Seokjin saat ini.

"Look at the sunrise, so beautifull right?"

Perkataan pembuka dari Papa Roy, membuat Seokjin sedikit berdehem, dia setuju kalau pagi ini cuaca sangat cerah, bahkan matahari bersinar indah di pulau Jeju.

Papa Roy tak berkedip sedikitpun menatap sinar yang hangat menerpa wajahnya yang tampan itu.

"Yes, sir... hari ini mataharinya terik dan indah"

Seokjin pun menjawab cukup kikuk, tanpa mau repot-repot membantah opini mutlak dari Papa Roy.

"They just imediating to my little princess bersinar, dan disukai oleh banyak orang... aku ingat kejadian saat Jisoo lahir... She born on January 3rd, that the first day she was crying and the sun began to shine, at exactly 6 am..."

"-itu adalah kali pertamanya aku melihat bayi merah Jisoo Gabriella Choi yang sangat cantik" ucap Papa Roy.

Disisi lain Jin tertegun, mendapat info baru jika calon gebetannya lahir saat fajar menyingsing lengkap dengan tanggal lahirnya juga 3 january.

"Istriku bilang, banyak suster dan dokter yang menyukai bayi Jisoo... aku bahkan takut jika anakku akan ditukar dengan bayi lain, sampai aku tidak tidur 2 hari dirumah sakit untuk menunggu Jisoo kecil bisa dibawa pulang" ucapnya lagi.

Harus diakui jika Papa roy lumayan romantis juga. Pria paruh baya seusianya masih saja ingat hal yang membuatnya bahagia sebagai seorang ayah.

Sementara itu Seokjin sendiri ragu, dia tak penah mendengar Appa Kim mengucapkan hal manis padanya, Appa Kim itu berkepribadian dingin, dia hanya bicara mengenai bisnis, kasta, dan karirnya, sementara jika anak bungsu nya pulang, dia akan acuh dan sibuk dengan Seokjoong si anak sulung yang punya visi dan misi sama sepertinya.

Seokjin menghabiskan banyak waktu dan masa sulit sebagai traene di agansi miskin sebelum dia mendapatkan ketenaran seperti sekarang.

Dukungan keluarganya saat itu sangat minim, karena visi dan misi dari Jin itu berbeda dengan Seokjoong. Itu kadang yang membuat hatinya sakit. Dan sangat iri saat mengetahui Mis Jisoo memiliki keluarga yang hangat dan sangat sayang padanya.

"Nah, aku rasa itu bisa menjadi gambaran betapa aku sangat mencintai keluargaku..." ungkap pria itu lagi.

Kemudian suasana hening beberapa saat, Seokjin jelas tak mau mendahului Papa Roy untuk bicara karena dia sangat segan sekali.

Terlebih lagi Papa Roy belum bertanya apapun dan sulit bagi Seokjin untuk memulai duluan dengan sebuah topik agar bisa mengajak Papa Roy bicara.

"Kim Seokjin, sekarang katakan yang sejujur-jujurnya... apa yang kau lakukan dengan putriku di kamarnya?"

Papa Roy menoleh ke samping kanannya, dimana Seokjin berdiri tegang. Dia membisu dan sepertinya larut dalam pikirannya sendiri.

Seokjin berusaha menelan ludahnya lekat-lekat. Lalu dia pun mulai bicara.

Sweet Nothing (JISOO-JIN) TAMAT!! HAPPY END🇰🇷🇬🇧Wattys 2023Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang