“ziyah, kamu bukan tidak pantas untuk bahagia namun bahagia yang kamu inginkan ini sangat salah. kamu sebagai wanita hakikatnya sangat mulia dan tidak pantas untuk merendahkan kemulianmu hanya untuk dia, aku mencintaimu tapi aku takut, takut perasanku untukmu membuat dirimu terjebak dalam kemaksiatan dan membuat aku dan kamu jauh dari ridho Allah, aku memilih menghindari dan bersembunyi untuk menjagamu dari perkara dosa. aku akan selalu mempercayai bahwa takdir Allah tidak akan pernah menyakitiku
-seseorang yang berusaha taat-~Happy reading~
***hari ini adalah hari libur para akhwat Dan Ikhwan dari halaqah ngaji dan pelajaran lainnya, mereka tengah bersantai dalam kamar besar karena lantai 2 dan 3 memiliki 4 kamar diantaranya ada 3 kamar kecil dan satunya adalah kamar besar para senior yaitu ziyah dan beberapa santri lainnya.
“riska, bujuk abah dong supaya dia ngizinin kita buat keluar untuk jalan-jalan , kangen banget makan nuget” ujar dzakiyah
“ nah bener banget tuh kak, ayo keluar jalan-jalan dah lama banget ngga keluar ” sambung ziyah dengan semangat menggebu-gebu
“ lah kok aku lagi yang di suruh? seharusnya kita semua kompak minta izin” jawab kak riska
“ karena kalau kita yang minta izin pasti ga bakal di izinin, soalnya kita berdua kan santri nakal haha” tutur dzakiyah dan ziyah secara bersamaan
yup, dzakiyah dan ziyah terkanal sebagai santri nakal dan selalu terlibat masalah dan hanya mereka berdua yang hafalannya tidak pernah bertambah. 2 dan 3 juz itulah yang mereka hasilkan selama bertahun-tahun. maka dari itu riska dan indah adalah santri atau akhwat kesayangan Abah atau mungkin Abah mencintai mereka berdua?.
“ jangan gitulah, aku jijik banget ih udah tua tapi masih aja suka dengan santrinya ihh ” kak riska sangat tidak menyukai jika mereka semua menjodoh"kan nya tetapi dia juga suka menjadi santri kesayangan hanya santri kesayangan tanpa melibatkan perasaan lainnya.
“ kalian ini bahas apa sih? Bisa diam ngga? tidak usah membahas hal-hal yang tidak berfaedah apalagi hanya masalah abah ” gerutu indah dengan keras, bagaimana tidak? Jika sudah begini dia dan kak riska pasti jadi sasaran bully mereka semua.
“ hahahahahha, indah pasti ketakutan tuh apalagi kalau pembahasannya tentang Abah” ujar kak hafidzah
“ dah lah, ayo cepetan kita izin ke Abah sebelum Abah masuk dalam kamarnya. Kalian taukan? kalau Abah dah masuk pasti ummi ngga bakal biarin Abah buat keluar ” potong ziyah dengan gregetan.
“ iya astagfirullah ayo cepetan loh” serempak para akhwat.
semua akhwat langsung berlomba-lomba untuk turun ke lantai satu untuk meminta izin ke Abah Faiz. para Ikhwan yang di luar kamar sangat terkejut melihat akhwat berlarian dan mereka yakin bahwa mereka pasti memiliki tujuan. Santri akhwat yang melihat Abah Faiz di halaman pesantren langsung...
“ Abah, kita mau bicara ” tutur dzakiyah
“ ada apa? Mau apa lagi kalian ini?”
Para akhwat langsung saling memberi kode untuk berbicara namun semua malah menunjuk ke arah kak riska,
“ Abah, mm boleh ngga kita izin keluar jalan-jalan? Sekitar pesantren aja kok ” ujar kak Riska dengan gugup
“ hadeh, kalian ini hampir setiap Minggu minta izin ini dan itu. kali ini kalian saya tidak izinkan ” jawab Abah dengan santai
“ yah....Abah kami izin untuk Minggu ini saja, bisa tidak bah?” tutur sopan ziyah agar dia dan yang lain tidak mendapatkan masalah
“ Minggu depan baru boleh, hari ini semua santri akhwat harus membantu ummi membersihkan dan blender lombok besar dan kecil apalagi tomat, lagian kalian ini selalu minta izin tapi tidak pernah mendapatkan target dalam memghafal” jawab Abah
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghaziyah dan lukanya
Teen Fiction" ya Allah, ternyata sekuat apapun aku mencoba untuk memperbaiki diri ku, masa lalu masih saja menghantui ku, ya allah hanya kepadamu aku meminta dan berharap, tolong aku dan sembuhkan lukaku" -Ghaziyah dan lukanya