♦ Keluarga🖤

1 1 0
                                    


"ELOWWW  " kompak Citra dan AL.

Zein menaikkan keningnya, "Apa kalian sudah saling kenal" tanya Ayah Zein.

"TIDAK, KITA TIDAK SALING KENAL "kompak mereka.

"Jawaban kali kompak, jangan-jangan -----," ucap Bunda Citra.

"Ibu jangan bicara yang tidak-tidak, Citra mana kenal sama orang ini, citra juga baru liat. " ucap Citra sesekali membuang muka dari AL.

"Owh ini Anak tante yah, Kok nyebelin banget, nggak kak tante dan Om baik bangett.. "Ledek AL.

Dasarnya planet Uranus, disekolah dingin pendiam dan nyebelin, sosok mau akrab sama bunda dan Ayah, apa mungkin otaknya ke geser yah, hmm mungkin saja, Batin Citra.

"Oiyah nama kamu Al yah? " tanya Zein.

"Iyah Om panggil saja AL,,Sekali lagi Terimakasih yah Om sudah bawa Al Kerumah sakit,, AL berhutang budi pada Om " Jawab Al

"Nak AL tidak usah berhutang budi pada Om, Sudah memang kewajiban kita untuk saling tolong menolong, kalau begitu Om Pamit pulang dulu yah. "Pamit Zein

Amira dan Zein meninggal AL dan Citra mengekor dibelakang sesekali Citra berbalik untuk meledek AL dengan menaikkan tangannya di kepala dan lidahnya keluar, seperti anak kecil yang lagi bermusuhan dengan temannya.

"Dasar Cewek aneh " cibir AL


Brungkk..

"Maaf Pak saya tidak sengaja,"  Citra tidak sengaja menabrak orang yang berpakaian rapih, Asisten dari perusahaan Ayah AL. "Iyah tidak apa2 lain kali harus hati-hati yah".

"Maaf tuan saya terlambat,"  ucap seseorang 

"dimana Daddy dan Mama gue?" tanya AL ketus  

"Maaf Tuan Muda, Tuan besar dan Nyonya tidak bisa meninggalkan salah satu proyek besar di London. Tuan besar juga menanyakan kabar tentang tuan Muda. Dan saya sudah mengabarkan tentang kondisi tuan Muda'.

"Jika AL mati sekarang Daddy dan Mama nggak bakalan pulang juga, jadi untuk apa kamu Lapor ke mereka"

AL merasa tidak mempunyai keluarga sama sekali, meskipun diluar terlihat banyak kemewahan yang AL miliki tapi Ada satu Hal yang AL inginkan sejak kecil. Sejak kecil AL terus belajar bukan karena ingin dipuji dari orang tuanya tapi AL selalu ingin berusaha untuk bangkit sendiri dan tidak bergantung dengan Kedua orang tuanya supaya AL bisa memilih kebagian AL sendiri.

"Citra Ayookk pulang " panggil Amira.

"Iyah Bunda,, " Citra berlari meninggalkan percakapan Asisten AL dan AL.


----

Ya Allah Citra sangat bersyukur memiliki keluarga yang sangat sayang kepada citra dan  Amar, keluarga yang hangat yang tidak dimiliki oleh orang lain. Alhamdulillah keluarga citra berkecukupan dan harmonis sampai sekarang ini. Terimakasih Ya Allah ."Batin Citra"

"Citra yuk turun kita sudah sampai rumah " Ajak bunda Amira.

"Bunda,, Ayah bareng kita naik taksi trus Moci kesayangan Citra mana. Masa masuk bengkel lagi, trus Citra bsok kesekolah naik apa yah??.." tanya citra denga muka polosnya.

"Yah Ampun,,, Ayah lupa Moci dirumah sakit, "ucap Zein sambil memegang kepala yang tidak sakit

"Ayah,,,,, Masa Moci nginap drumah sakit "ucap Citra sambil memonyongkan bibirnya.

URANUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang