cap 4

438 33 0
                                    

Jangan lupa vote!

Happy reading semua

Di mansion keluarga acarya


Tuan Zack dan nyonya seline memasuki mansion dengan tatapan yg sulit di jelaskan.tuan Zack mendapati putra pertamanya tengah berada di ruang tamu bersama para sahabatnya

"Papa sama Mama habis dari mana?"xai,kakak dari ava

"Kami habis dari rumah sakit nak"seline

"Siapa yg sakit pa?"

"Siapa lagi klo bukan bocah itu"Zack

"Alah palingan juga cuma sakit kecil pah mah"xai

"Kata dokter ava amnesia"seline

"Palingan juga drama"xai

"Tapi keliatannya beneran,soalnya tumben dia jawabnya ketus,tatapannya juga dingin"seline

"Mama yakin kalo dia ga lagi drama?"xai

"Ntahlah mama juga ga tau"seline

"Sudah sudah,memang apa peduli kita tentang dia" Zack

Seline dan xai hanya menganggukkan kepala saja.
'memang apa pedulinya sampai harus memikirkan tentang dia'batin Selin dan xai
Kemudian Zack dan seline memasuki kamar,meninggalkan xai bersama temannya,namun entah apa yg dipikirkan xai sampai melamun.

"Xai Lo gapapa kan?kok ngelamun?"Aby

Mendengar pertanyaan dari sahabatnya,xai berusa fokus dengan cara menggeleng gelengkan kepalanya keras

"Ga gw ga papa,Sans aja lah"

"Kalo emng khawatir sama Ade lu bilang,kita kesana sekarang"rielo

"Cih,siapa yg bakal khawatir sama anak sialan itu"

Semua temannya hanya sekedar mengangguk,mereka tau hubungan sahabat dengan adiknya memang tidak baik.

-----------------$_$----------------------------

Ruang rawat ava

"Jadi tuh aku pacar kamu"

Ava hanya diam dengan tatapan cengonya'apa tadi katanya?pacar?gw salah denger kali ya?tapi kan pendengaran gw tajam,masa iya salah?'

"Lu tadi bilang apa?"

"Aku tuh pacar kamu"

"Cih gausah becanda Lo,becanda Lo ga lucu"

"Aku gak becanda,kita tuh emng pacaran"

"Kita satu gender,sama sama lakik, jadi ga mungkin lah"

"Kenapa ga mungkin sih sayang,buktinya sekarang kita pacaran"

"Apasih asu,gw ga belok sat"

Mendengar penuturan dari ava,pemuda itu merasa kesal,bagaimana tidak,sudah tidak mau mengakui bahwa mereka pacaran ditambah lagi ava berbicara kasar,kekesalannya bertambah karna sebelumnya ava tidak pernah seperti itu,ava selalu berbicara lembut,tanpa ba-bi-bu pemuda itu pun.

Humpp

Pemuda itu meraup bibir mungil ava secara kasar,menghisap dan menjilati bibir pemuda tersebut,karna tak kunjung mendapatkan balasan dari ava pemuda itu menggigit bibir bawah ava,ava yg terkejut pun membuka mulutnya,tanpa basa basi pemuda itu memasukkan lidahnya ke dalam mulut avar,mengabsen setiap inci bibir ava,mulai dari gigi,gusi hingga lidah.

Ava mulai membalas ciuma tersebut,ia pun bingung,mengapa ia membalas ciuman tersebut harusnya ia merasa dilecehkan bukan?tapi kali ini tidak,ciuman itu mengakibatkannya kehilangan akal.

Hmmpp

Citttt

Mhauhh

Ciuman tersebut semakin panas dan menuntut, sampai sampai menimbulkan suara decitan yg ditimbulkan oleh peperangan lidah.ciumah di akhiri oleh ava yg kehabisan nafas.saliva yg tertukar dari mereka berdua terlihat di sudut bibir mereka berdua

"Lu apa apaan hah,ga sopan banget jadi orang,main cium cium tanpa izin,punya otak hah?"ava

"Kamu ga berontak tuh,jangankan ngeberontak nolak aja kaga,lu juga keliatannya terbuai tuh sama ciuman dari gw"

"G ga ya mm mana a ada"

"Afah iyah dek?"

____________----------------_____________

Udah segitu aj dulu lah,ga kepikiran apa"lagi soalnya

Sepi banget juga ceritanya,wajar sih kan ceritanya gak bagus juga,buatnya juga karna gabut

Transmigrasi RavandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang