The King Lover (END) MILEAPO

26

"Nyonya, tuan muda Mile mengamuk saat datang dari kampus tuan muda menendang guci kesayangan Anda dan masuk kedalam kamar. ucap kelvin kepala pelayang di mansion keluarga Mile. Ibu mile bergegas menuju kamar mile dan membuka pintunya yang tidak terkunci, langsung disambut dengan pecahan botol kaca entah dari parfum atau barang lainnya bergeletakkan di lantai. Matanya menajam mencari sosok anak semata wayangnya yang terduduk disudut ruangan dengan mata menatap tajam pecahan kaca ditangannya yang sudah berlumur darah akibat menninju cermin, kaca yang dipegang sudah mulai menggores kulit tepat di urat nadinya berada hanya butuh satu tekanan dengan gerakan pelan agar terputus nadi kehidupannya.

"MILE!" Tamparan keras mendarat di pipi mile membuatnya menatap sang ibu dengan mata berlinang air mata.

"Mommy...." dekapan hangat dirasakan oleh mile bersamaan tumpahnya air mata membasahi baju sang ibu. ada apa dengan anak semata wayangnya yang selalu menunjukkan wajah angkuh dengan sikap dinginnya serta emosi yang sering membludak bisa serapuh ini dalam dekapannya.

"Sayang, mommy disini mommy disini" Ibu mile metemat punggung sang anak agar mile sadar dirinya ada bersama mile.

"Aku ingin Apo mom, kenapa dia pergi, apa yang kurang dariku mom..."
Mile menumpahkan segala yang ia pendam selama ini, tidak ada jawaban yang bisa ia terima dengan pasti kenapa apo tiba tiba pergi.  ibu mile menghela nafasnya dalam dalam karena ia tau segalanya tapi tidak tepat waktunya untuk menjelaskan semua hal yang ia tau. Tanpa diketahui ibu dan anak yang sedang menguatkan satu sama lain berdiri sang Ayah dengan segala pemikiran dalam kepalanya tentang segala keputusan yang sudah ia buat ia yakin keputusannya sejauh ini sudah tepat.

______________________________________

hari berganti begitu cepat dan mile mulai bangkit dari keterpurukkannya, otaknya mulai berfikir dan ia tidak boleh lemah seperti ini.

"berikan sesuatu yang kuminta 30 menit dari sekarang" mile memutuskan sambungan telfon kepada orang kepercayaannya. ia sedang duduk di kursi kekuasaannya sebagai seorang CEO, Sepertinya dia harus melupakan Apo dan menjalani hidup seperti sebagian pewaris lainnya menjalani cinta dengan asas perjodohan dan bisnis.

Mile keluar dari mobilnya dengan setelan serba hitam yang begitu pas di tubuhnya diikuti dengan para bodyguard yang kemudian berjaga di depan gedung pertemuan antara perusahaan otomotif. Ia sudah mendudukkan dirinya di kursi paling ujung seperti biasa sebagai pewaris perusahaan yang terbesar dan berkuasa.

"Maafkan atas keterlambatan saya" Suara yang sangat Mile hafal suara seseorang dengan semerbak wangi parfum yang sudah sangat ia kenali, mile mengangkat sebelah alisnya setaunya keluarga Kittisawasd tidak berkecimpung dalam bisnis otomotif, ia membuka file tiap perusahaan yang hadir, otaknya berfikir keras karena pemilik perusahaan bukan atas nama Kittisawasd empire tetapi atas nama Apo sendiri.

"Standar keprofesionalisme'an dirimu sangat rendah" Ujar mile menusuk membuat atmosfer ruangan menjadi dingin dan sunyi, Apo menyunggingkan senyum tipisnya ia pikir jadi seperti ini rasanya menerima perlakuan buruk dan tempramen seorang mile, tidak pernah terbayangkan dulu ia dan mile akan duduk sedekat ini namun semua indra dalam tubuh merasa asing begitu jauh.

"Terimakasih atas kepedulian dan perhatiannya tuan phakphum" Senyum Apo mengembang dengan raut wajah tegas nan profesional, sialan wajahnya semakin mempesona dengan aura dewasa jika sudah dalam momen seserius ini.

pertemuan dilakukan kurang lebih dua jam dan sudah berahir dengan menghasilkan beberapa kesepakatan, mile sudah berada didalam mobilnya ia melihat layar handphonenya dengan menahan emosi, sedih, tercampur menjadi satu membuat rematan jemarinya di benda pipih itu semakin mengerat.

spoiler next chapter.

"Aku akan bertunangan dan pergi meninggalkan negara ini, tidak sudi menghirup udara yang sama dengan dirimu Apo"