Ibu dan ayah Genta datang setelah mendapat kabar tentang kematian putra mereka.
Bahkan sejak kedatangan mereka di rumah sakit tidak ada satu tetes pun air mata yang jatuh.
Wanita paruh baya itu menatap ranjang yang diatasnya terbaring mayat sang anak yang sudah tertutup kain putih di seluruh tubuhnya.
Begitupula tuan Abimanyu selaku seorang ayah, namun tidak nampak rasa sedih pada wajah keduanya.
Mereka melakukan pemakaman formal seperti biasa, teman teman yang ditinggalkan menangis sejadi jadinya.
"Kenapa kita ga pernah tau tentang penyakit kamu"
"Saya cukup kecewa, saya kenal kamu paling lama tapi kamu masih kurang terbuka dengan saya"
"Semoga kamu ditempatkan di tempat terbaik"
"Sampai bertemu lagi di alam abadi kawan"
Satu persatu teman teman Genta pergi dari pemakaman.
Dan tersisa hanya seorang wanita paruh baya dan lelaki paruh baya yang berdiri di masing masing sisi batu nisan.
"Saya percaya reinkarnasi, semoga jiwamu pergi ketempat yang lebih baik. Sudah seharusnya begini, semoga kamu tidak menderita lagi" ucap nyonya Abimanyu dalam hati, dia meletakan bunga krisan dan disandarkannya pada batu nisan.
"Ayo Bu" ajak tuan Abimanyu merangkul sang istri
Sebelum pergi tuan Abimanyu sempat bergumam pelan.
"Maaf"
.
.
.
END OF THE STORY
Original story By: Alfans2023/01/24
Tuesday
20:58 p.m.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] 30 Hari Terakhir
Povídky"Sampai akhir pun tidak ada yang berbeda" -Genta 2023/01/18 Wednesday