2 (MINGGU)

7 8 0
                                    

Lelaki barjakun runcing dan tampan itu sedang merebahkan diri nya di ranjang miliknya.

Dia melihat handphone nya, banyak nomor-nomor yang tak dikenal di WhantsApp. Dan nomor itu milik gadis-gadis bahkan Wanita yang berada diSMA nya.

Dia sudah banyak memblockir nomor-nomor itu, tapi. Ada juga yang mengganti nomor untuk mengechat nya kembali.

"Hoh, gw harus ganti nomor nih" helaan nafas kasar keluar dari mulut Elvio. Laki laki itu memakai jaket, dan topi.

Elvio mengambil kunci motor nya. Menyalakan nomornya. Dan dia keluar dari kawasan perumahan elite itu.

Elvio membawa motor, membelah jalan disana. Jangan lupa, banyak sumpah serapah keluar dari pengemudi lain saat Elvio hampir menyerempet mobil atau motor mereka, bukan sekali dua kali, tapi seringkali.

Elvio sudah sampai ditempat tujuannya. Dari semua konter dijalan, hanya konter ini lah yang selalu Elvio datangi.

"Bang nomor wa" suara Elvio membuat sang penjual terkejut, hanya saja penjual sedang mendengarkan lagu dengan handset. Yang awal nya sepi, hampa, hanya kicauan nya saat bernyanyi. Tiba tiba suara Elvio menghambur kan semua nya.

"Ha. Iya, apa tadi" ulang sang penjual

"Nomor wa" beo Elvio

"Yang jelas kalau ngomong, apaan coba. Nomor wa, gw masih waras dan normal. Masih suka belahan"

"Gw. Mau. Beli. Nomor. Wa." Jelas Elvio.

"Oh" singkat penjual, tak lama kemudian penjual nya mengeluarkan kan kartu, yang berada di dalam kertas.

"Nomor lama, masih bagus"

"Caranya gimana nukarnya"

"Buka WA lo" penjual itu, membuka tempat kartu di handphone nya. Dan memasukan kartu baru itu kedalam handphone nya dan menyalakan nya.

"Ganti nomor" tanya Elvio

"Hm ya" singkat penjual nya

Sudah berselang 15 menit, akhirnya selesai. Elvio kembali menjalankan motor nya.

Elvio berhenti didepan caffe, yang parkiran nya tampak ramai, tapi dari jendele luar tampak sepi. Mungkin saja, banyak yang memakai ruang VVIP.

Elvio duduk dan memesan minuman nya.
Elvio membuka aplikasi WhatsApp melihat, nomor nomor yang tak dikenal sudah tidak ada.

Ia mengingat nomor mama nya, dan segera masukkan nya.

Mama

Hari ini

Anda
Ma aku elvio

Mama
Nomor baru lagi

Anda
Iyah ma

Read

Elvio keluar dari room chat milik mama nya.
Tak lama pesanan nya datang, menyeruput minuman nya. Dan pergi membayar nya, lalu pergi dari situ.

Elvio menghidupkan motor nya, dan langsung pergi dari area parkir.

Elvio berhenti didepan rumah besar.

Tok

Tok

"Iyah sabar" suara married dari dalam sana terdengar didalam sana.

'HUAAAA NENEK'

'HUAAAA NENEK'

_________________________________________________
TCB

karna nomor lama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang