Pagi itu di SMA Pemuda suasananya nampak hening karena beberapa menit yang lalu baru saja bel pelajaran jam pertama dibunyikan. Semua murid duduk diam di kelas sembari memperhatikan guru yang tengah memberikan materi.
Termasuk Leuna yang kini berada di kelas 12.1 bersama dengan teman sebangkunya Ilana, mereka berdua tengah fokus memandangi papan tulis yang tengah dicoreti materi oleh sang guru.
Keduanya nampak tenang di luar namun sebenarnya isi kepalanya serasa dibakar, karena bagaimana tidak pada jam pertama ini mereka sudah dihadapkan dengan matematika umum.
"Pusing tau, gila masih pagi udah disuruh mikir." Gerutu Illa pelan takut sang guru menyadarinya.
"Udah liatin aja, paham ga paham yang penting dengerin deh." Leuna berusaha tetap fokus.
'Pengumuman-pengumuman, kepada seluruh ketua kelas, kelas 12 segera berkumpul di ruang guru sisi selatan. Sekali lagi pengumuman kepada seluruh ketua kelas, kelas 12 segera berkumpul di ruang guru sisi selatan. Terima kasih'
Yah suara pengumuman yang terdengar di speaker kelas berhasil mengganggu konsentrasi murid. Sejenak suasana gaduh terasa hanya untuk sekedar memastikan apa isi pengumuman barusan.
Sang ketua kelas 12.1 Vanya, akhirnya segera bergegas menuju ruang guru setelah mendengar pengumuman barusan. Kemudian ia berpamitan terlebih dahulu kepada guru mapel yang tengah mengajar.
"Permisi Pak, izin ke ruang guru sebentar." ucapnya berpamitan. Setelah disetujui oleh sang guru maka ia segera meninggalkan kelas menuju ruang guru.
Siswa yang lain pun kini kembali lagi seperti semula, menyimak materi yang tengah dipaparkan.
Selesai sudah 2 jam pelajaran bersama matematika umum di pagi hari kini mereka dapat bernafas lega. Walaupun masih ada pelajaran selanjutnya sebelum istirahat setidaknya beban pikiran mereka sedikit berkurang.
Saat pergantian jam pelajaran sembari menunggu guru datang Vanya mengambil alih posisi di depan kelas untuk menyampaikan pengumuman yang tadi ia dapat ketika kumpul ketua kelas.
"Ini gue tulis aja ya biar semuanya jelas. Kalo masih ada yang ga paham nanti boleh tanya." seru Vanya sambil mulai menulis di papan.
Ternyata yang ditulis adalah jadwal mereka selama 3 bulan kedepan termasuk jadwal ujian yang sudah menanti di depan mata.
Sebagai siswa kelas 12 pasti bisa merasakan bagaimana peningnya menghadapi semester 2, yang hanya berlangsung kurang lebih 3 bulan saja. Satu bulan setengah untuk mengejar materi dan sisanya digunakan untuk ujian praktek maupun ujian tulis.
"Itu kenapa harus 3 minggu langsung, masyaallah." rengek Leuna saat melihat jadwal ujian semester, ujian sekolah, dan ujian provinsi dilaksanakan 3 minggu berturut-turut.
"Nangis aja lah udah." tambahnya lagi sembari menenggelamkan kepalanya di meja.
"Sabar ya nak, emang udah nasib." sahut Illa.
"Sama satu lagi nih pengumuman eligible nanti jam 12 siang dikirim lewat grup BK." Vanya memberitahu dengan lantang.
"Oke udah itu aja, sekian pengumumannya terima kasih." Lanjutnya lagi.
Selesai memberikan pengumuman Vanya kembali ke tempat duduknya bersama dengan teman satu circlenya.
✿ ❁❁❁ ✿
Radeva berjalan menelusuri lorong kelas dari 12.4 menuju 12.1, menuju siapa lagi jika bukan sang pujaan hati Alisha.
Seperti biasa saat jam istirahat dimulai ia akan segera menemui Alisha entah di kantin atau pun di kelas.
![](https://img.wattpad.com/cover/319033813-288-k176072.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AWANGGA
Novela JuvenilKetika Radeva diharuskan untuk memilih antara Cinta dan Impiannya, maka ia memilih mengejar impiannya namun belum ingin usai dengan cintanya. Jarak yang membentang membuat Alisha sang gadis dirundung khawatir, takut jika nantinya salah satu atau dua...