Pagi yang cerah kau tengah memanah di halaman istana ayolah , kau sengaja membuat para maid mu yang baik hati itu tidur lebih lama agar tetap bugar dan sehat.Walau sebenarnya kau yang kurang tidur entah memikirkan apa kau jadi teringat teman teman mu di dunia nyata , kau menghelanafas segera melepas patokan panah itu segera melesat ke arah sasaran.
Sebelum kau mendengar langkah kaki seseorang mendekat , dirimu menoleh mendapati seorang laki laki yang mungkin kau kenal.
"Gusion , apakah kau dan kakak mu memang berencana datang selang seling seperti apa yang ibu ku katakan. Jangan begitu , kalian seperti terpaks-" [Name].
Dia menutup mulut mu dengan tersenyum"Ayolah , aku saat ini tengah mencintai mu. Jangan harap aku dapat mengalah dari kakak ku" Gusion.
Kau menngerjap kan mata mu , handak mengambil busur kembali "Kau tau sepertinya aku harus kursus memanah dengan mu-" Gusion.
"Haha, jangan mengada ngada kau hanya ingin aku dekat dengan mu bukan. Tapi maaf Gusion aku ada urusan bila kau ingin ikut ayo saja" [Name].
Kau mengambil apel yang terkena panah mu tadi lalu memasuk kan nya ke mulut mu , melihat Gusion yang sangat antusias dengan tawaran mu kau hanya menggeleng pelan.
Saat kau hendak melangkah keluar istana ibu mu mencegah mu terlebih dahulu "Mau kemana kau [Name] , ibu tak akan mengizinkan mu untuk keluar hari ini" Addelina.
Kau menengok nya dengan tatapan cengo , berharap bahwa ibu mu berubah pikiran tapi kau baru ingat dia ibu mu yang keras kepala.
"Kumohon , aku hanya ingin keluar sebentar aku berjanji akan kembali sore nanti" [Name].
Kau menempel kan kedua telapak tangan mu seolah memohon.Tiba tiba pundak mu dipukul keras oleh nya "Sore nanti!?, itu sangat lama berarti kau diluar tidak tidak bole-" Addelina.
"Tenang saja Nona Addelina , aku akan ikut bersamanya" Gusion.
Kau menatap nya dan mengacungkan jempol mantap ke arah nya."Oh Gusion , sejak kapan kau disini maaf kan aku tak mengetahui nya. Baiklah jika kau bersamanya aku rasa boleh"Addelina.
Yang tiba tiba saja berubah sifat nya, kau berpamitan dengan nya segera keluar ke arah istana moniyan bersama Gusion .
Banyak sekali yang menyapa mu , dan kau juga menjawab sapaan itu dengan senyum yang manis membuat Gusion terpaku menatap mu terus terus san.
Kau menoleh ke arah toko yang sepi
" Nenek Deffana?"[Name].
Kau bergumam kecil mengingat hal yang tak terduga."Apa kau mengatakan sesuatu [Name-" Gusion.
Kau berjalan dengan cepat melewati nya segera datang ke toko itu."Permisi-"[Name].
Kau mengerjapkan mata tak percaya melihat pemandangan tak indah kini di depan mata mu.Kau melihat mayat , kau tak seharus nya melakukan hal ini terlalu keji .
Nenek itu tergeletak dengan tombak di perut nya darah berceceran kemana mana , kau melihat seseorang tengah menatap nenek itu sebelum dia menoleh.
" Arllot! "[Name].
Kau meneriaki nya dengan marah , kau menggenggam panah yang kau pegang itu.Dia menoleh dengan tatapan tak ada dosa nya itu , miringkan kepalanya dengan tersenyum kau mendekati nya .
" Busuk sekali dirimu menyakiti orang yang tak ada prasangkan dengan ku"[Name].
Kau mengertakan gigi mu , dia terkekeh tak segan menatap mu dan mendekat." Lucu sekali , bunglon kecil. Kau kira menyamar adalah hal yang betul sekarang"Arllot.
Dia menarik tombak yang menancap pada mayat itu , kau mengecil kan pupil mu."[Name]!" Gusion.
Kau tak menatap nya masih fokus dengan orang yang berada di hadapan mu."Pergi dari sini lindungi warga desa" [Name].
"Kau gila-" Gusion.
"Lakukan!" [Name].
Kau menginjak tanah dengan cepat menendang wajah Arllot , namun ia bisa mengandaskan nya dengan tombak nya.Melempar mu jauh , kau menderat mungkin dengan kata mulus melihat Gusion yang sudah pergi mengetahui tempat ini tak cocok untuk mu bertarung.
"Tujuan mu adalah aku bukan !" [Name].
Kau berlari sekuat tenaga ke arah hutan yang jauh , dia menyeringai menyusul mu sama cepat nya.Kau bersembunyi pada salah satu pohon yang besar di ranting nya , dirimu tau Arllot membenci pepohonan yang menjulang.
"Pengecut !, membawa ku kesini berniat membuat ku menyerah !, lelucon aneh" Arllot.
Dia melihat ke arah kanan dan ke kiri masih mencoba menemukan mu , kau menyiapkan busur mu pada panah mu nafas mu tercekat namun jika dia tak di bunuh mungkin perang akan terjadi merebut tahta wilayah. Perlahan kau menarik pelatuk panah mu menargetkan ke arah nya walau tak mungkin bisa membunuh nya akan untung jika kena kepala, busur mu melesat ke arah nya mengenai bahu nya.
Kau berniat lari sebelum "Kau ingin membunuh ku !?, jika begitu kau tak tersiksa maka ayolah mati bersama !" Arllot.
Dia berpindah ke depan mu dan...
'CHIUT DHARS'
Ledakan berwarna merah dan hitam pekat itu mengitari seluruh hutan membuat hewan hewan di sana berlarian tak tentu arah.Kau menutup mu tampa sadar bahwa Arllot memeluk mu erat , kau yang bingung namun tengah berada di kondisi seperti ini hanya diam.
Another Pov
Aku tengah menunggu dirinya kenapa ia tak datang seperti janji nya , mendengar langkah kaki diriku menoleh.
"Apa yang membuat hati mu gusar Dyrroth?" Silvanna.
Dia bertanya seelok mendekati mu ikut menatap luar"[Name] tak kunjung datang ini aneh biasanya dia selalu datang tepat waktu"Dyrroth.
Sebelum kilat berwarna merah di susul dengan ledakan membuat atensi ku memikat.'Darah'
Tiba tiba hal itu muncul kembali , pupil ku kembali menjadi merah karena hawa itu segera melesat tampa orang tau.Normal pov
Dyrroth kini sudah berada di hutan bekas ledakan tersebut menghirup rakus udara di sana akan hawa yang menurut nya cukup untuk hasrat iblis nya kali ini.
" uhh Arllot kali ini kau membawa [Name], awas saja"Dyrroth.
Dia tertawa jahat dan nanar di akhir sebelum akhir nya juga menghilang.Disisi lain Arllot diam diam meletakan mu di kamar istana mu tampa tau jika Addelina tengah manatap nya dengan tajam.
"Jauhkan tangan mu pada nya" Addelina.
Di setiap penyebutan kata itu sangat terletak dimana dia menekan semua kata untuk antesi yang terkejut.Arllot hanya diam dan meletakan mu dengan lembut dan pelan, tampa sepatah kata pun dia pergi tampa suara.
Addelina berlari ke arah ranjang mu "Anak ku , dia selama ini tertekan akan Fase ini" Deffana.
Dia mengusap pipi mu dengan lembut.Oke mari kita lihat dirimu yang di datangi mimpi aneh.
[Name]! Ayo anak anak sudah menunggu kita"
"Sabar aelah njeng" [Name].
Hari itu tepat saat itu kalian tengah akan pergi tanding seharusnya aku ingat"Lia dan Disty sudah ada di sana cepatlah , akan kutinggal saja kau ya!"
"BACO#, yaudah tinggal aja deh tinggal" [Name].
Kau berlari ke arah belakang saat itu melihat seorang anak yang kemungkinan menunggumu"Ayo"
"Tunggu apa" [Name].
Dia memegang tangan mu , kalian berjalan kau menatap wajah nya saat itu angin yang sejuk nirmana berputar ke kanan.Kau terbangun dengan tatapan berkaca kaca ibu mu yang melihat itu segera bangun mendekati mu
"Ada apa nak?" Addelina.
"Apa kau sudah mending-" Addelina.Tiba tiba kau mewek "S-Soju" [Name].
"Tunggu siapa soju?" Addelina.
Kau memeluk ibu mu sebagai media penenang ibu yang melihat itu membalas pelukan itu dengan heran.Tbc.
Kira kira siapa yh
Lagi nge up banyak soal nya minggu bsk gk up kaya nya😦 yaudah deh dadah.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗙𝗥𝗢𝗦𝗘𝗦 | 𝗟𝗮𝗻𝗱 𝗢𝗳 𝗗𝗮𝘄𝗻 𝗫 𝗥𝗲𝗮𝗱𝗲𝗿
FantasiSeorang perempuan yang terlempar ke dunia yang tidak ia ketahui sebelum nya dan malah membangun cerita sendiri disana,akan kah ia akan terbebas dari dunia itu? "aduh rek✋🤤" "Orang gila datang" gitulah 𝐇𝐚𝐫𝐞𝐦 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫 ! /(op reader warn!) l...