1

455 62 5
                                    

Semua isi cerita berasal dari sudut pandang 'aku' alias main cast kita, Kim Sunoo.




-




Aku membuka mata begitu bus berhenti.

Sambil meringis, aku memaksa tubuhku untuk bangun dari sofa dan melihat sekilas keluar. Luxury Sleeper Bus yang kutumpangi terparkir di parkiran sebuah hotel bintang lima, sedangkan satu bus lainnya penuh dengan para kru dan 2 truck trailer beroda 18 berada dibelakangnya, penuh dengan segala perlengkapan panggung dan band.

Berdiri, aku berjalan menuju bagian belakang bus untuk membangunkan yang lain.

Sunghoon tengkurap di tempat tidur paling bawah. Dia memegang sebotol Jack Daniel's di tangannya, setengah botolnya telah kosong. Di atasnya Jake sedang mendengkur, bass-nya di dekap erat didadanya. Di sisi lain Jay sedang mengigau, bergumam tidak jelas. Kebiasaan.

Sambil mendesah, aku mengguncang bahunya terlebih dahulu, "Jay."

Aku harus mendekat ke telinganya dan meneriakkan namanya beberapa kali. Mereka semua tukang tidur, tapi Jay yang terparah.

"Park Jongseong! Ayo, ayo bangun, kita pindah ketempat tidur yang sebenarnya."

Jay yang diteriaki tepat ditelinganya mulai menguap, kemudian membuka matanya. "Sunoo-ya?"

Aku menyeringai ke arahnya. "Siapa lagi?"

Setelah agak sadar, aku mencium pipinya dan menarik lengannya, "Bangunlah, kita sudah sampai."

Ketika Jay sudah duduk, aku pindah untuk membangunkan Jake, yang harus aku lakukan hanyalah mengambil bass dari pelukannya. Dia mengencangkan lengannya begitu merasakan seseorang menarik bass dari pelukannya dan bangun, "Aku sudah bangun." Gerutunya.

"Benjamin." Aku mengambil botol Jack Daniel's dari tangannya dan menutupnya kembali. Punggung lebarnya menggeliat ketika aku mengambil botol alkohol dari tangannya itu, dia mulai terbangun.

"Ugh, kau benar-benar harus mandi." Aku hampir muntah mencium bau minuman keras di napasnya saat dia berbalik dari posisi tengkurap, yang mana malah menarikku kepelukannya.

"Bangun kau, Pemabuk." Aku menepuk dadanya ketika berhasil mendekapku, dia mencium pipiku sebelum melepaskanku.

Ketika semuanya sudah terlihat bangun, aku berdiri, bergerak maju menuju bus bagian belakang.

"Kalian semua segera berpakaian. Setelah aku membangunkan Ethan, aku akan mengurus masalah kamar kita. Jangan kembali tidur, Park Jongseong!" Aku berteriak memperingatkannya ketika melihat tubuhnya sudah siap berbaring kembali.

Dia menggumam mengutukku, tapi kemudian diturutinya dan terlihat berjalan kepintu keluar.

Setelah melihat ketiga pria dewasa yang kubangunkan keluar dari bus, kini tinggal satu lagi pria yang harus kubangunkan.



-





Televisi menyala. Aku mematikannya, kemudian menjatuhkan diri dikasur tempat Heeseung berbaring, pria itu shirtless dengan hanya celana boxer yang menempel erat dipinggangnya.

Aku tidak berhenti untuk menerjapkan mataku pada dadanya yang bidang dan perutnya yang kencang.

'Apa yang kau pikirkan, bodoh.'

Sebelum pikiran ngawurku mengambil alih, aku mulai membangunkan pria besar ini.

Aku sudah melakukan ini berulang kali. Tapi tetap saja, pria yang ini harus dibangunkan dengan sedikit effort.

𝑺𝒂𝒏𝒄𝒕𝒖𝒂𝒓𝒚 • 𝑯𝒆𝒆𝒔𝒖𝒏Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang