Chapter 10

969 63 0
                                    


5 menit pun berlalu belum Ada tanda-tanda jika aldi akan selesai, terpaksa ghara yang akan memaksa.

"ndi udh 5 menit loh ini, ayo bobo nanti lagi di lanjutin kerjaan nya"

"Tap-"

"Ga Ada tapi tapi an sekarang bobo"

aldi pun tidak bisa menolak, dia pun membereskan laptop nya dan menaruh nya di atas nakas. Dan dia pun membaringkan tubuh nya di samping ghara.

                               *************

Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore hari, tapi terlihat jika dua remaja ini belum Ada tanda-tanda akan bangun.

Sampai ghara terbangun karna mendengar suara tangisan aldi.

"Hiks nen, nenen hiks ndi mau nenen"

Setelah ghara Bangun ia melihat ternyata aldi menangis dengan keadaan mata tertutup, ghara yang melihat itu hanya bisa geleng-geleng kepala.

Dengan cepat ghara mengangkat baju nya dan membalik tubuh aldi supaya menghadap dia.

Mhhh Mcphkhhh

Mulut aldi menghisap benda kecil itu sangat bersemangat.

"Shhh, ini bayi gede kala sama bayi yang beneran"

Sepuluh menit berlalu belum Ada tanda jika aldi akan melepas benda kesukaan nya itu. Dan akhirnya ghara melepas paksa pentil dari mulut aldi.

"Bayi bangun yuk mandi"

"Aldi masih ngantuk Ara"

"Ayo bangun sayang"

Aldi pun terpaksa harus bangun dari tidur nya

Cup

"ndi sayang Ara"

"Ara juga sayang sama ndi"



                               *************

Keluarga Ara sudah selesai makan malam dan seperti rutinitas nya mereka sedang kumpul di ruang keluarga.

"ndi gimana sekolah aman ga"

"Aman yah"

"Perusahaan aman juga apa gimana"

"Ga tau yah, barusan ndi dapet telpon dari sekretaris ndi Kalau perusahaan lagi ga stabil. Besok ndi mau ngecek langsung ke sana"

"Kalau perlu bantuan bilang sama ayah, biar ayah bantu"

"Siap ayah"

"Jadi ndi besok ga sekolah dong"

"Ga sayang, besok ndi mau izin"

"Emang berapa lama buat selesai in malah perusahaan ndi"

"ndi juga ga tau, Kalau masalahnya besar ya bisa lama, Kalau Cuma masalah kecil paling besok langsung selesai"

"ndi jangan lupa makan tepat waktu, harus inget istirahat. Ara sering kesel Kalau ndi udah urus berkas-berkas jadi lupa sama semuanya"

"Iyaa sayang ndi, ndi inget kok"

"Aduhh Ada yang kawatir sama pacarnya nich"

"Ihh bunda mah gitu"

"Kok bunda, kan bener"

"Bunda nyebelin"

Mereka hanya tertawa mendengar perkataan ghara.













Anjay

DIGHA [TIDAK DI LANJUTKAN!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang