Chapter 15

921 59 7
                                    


  "Papi kepala hiks ndi Pusing"

"Iya sayang, mangkanya jangan nangis dong. Kalau ndi nangis kepala semakin Pusing"

"Hiks t-tapi air mata nya hiks ga mau berhenti"

"Cup cup anak papi"

"Hiks Ara kok Hiks air mata nya masih belum berhenti Hiks"

"Ya udah sini biar Ara suruh berhenti"

Ghara berjalan mendekat ke arah aldi yang sedang di gendong oleh papi nya

"Mata berhenti nangis ya, kalian bayi ara capek tuh"

Cup
Cup

Ara mencium kedua mata aldi

"udah sekarang air mata nya ga bakal keluar lagi, udah Ara usir jauh jauh"

"Hiks iya"

"Sekarang ndi bobo lagi ya, sama papi di kelonin"

"Iya papi"

Aldi merasa mengantuk akhirnya menyembunyikan wajah nya di leher papi nya, tapi Ada sesuatu yang mengganjal di leher papi

Papi merasa seperti ada cairan di leher nya, dah setelah Ara periksa ternyata itu ingus aldi😭🙏🏻

Cepat cepat ghara mengambil tisu untuk membersihkan nya, dan syukur aldi tidak terganggu tidur nya.

                           ***************

Sekitar 20 menitan papi menggendong aldi akhirnya papi menaruh aldi di kasur nya.

Setelah itu papi langsung berjalan menuju sofa bergabung bersama istri, adik, dan calon menantu nya🫢

"Aduh cape papi tu"

"Sabar kak tadi aku juga ngerasain"

"Sumpah itu pacar siapa si, manja banget. Cape papi"

"Anak sendiri lo itu papi"

"Siapa yang percaya sama papi Kalau nanti aldi bangun kita ga di butuhin, dia Cuma mau sama Ara aja"

"Mami antar percaya atau ga percaya si"

"Kalau aku sama kayak mbak"

"Ara gimana"

"Kalau Ara percaya, ga mungkin bayi besar Ara ga nyari in Ara"

"Okey, kita lihat nanti siapa yang menang😏"

"Oh ya pasti dari tadi bayi belum nenen ya"

"Iya pi"

"Fiks si yang menang papi sama Ara"

"Ya ampun mami lupa"

"mbak kita pasra aja Kalau kita kalah"

"Iya dong kalian nanti bakal kalah"

"Udah udah mending sekarang kita makan siang. Ara tadi pulang sekolah belum sempat makan siang kan"

"Iya mi"

"Ya udah ayo kita turun. Biar bayi istirahat"

Mendengar pirintah dari mami mereka semua langsung turun ke meja makan, Sesampainya di meja makan mereka bisa melihat banyak hidangan yang sudah di siapkan

Mereka pun langsung duduk dan makan dengan tenang.

   
                            *************

Setelah makan siang mereka semua sedang berda di ruang keluarga.

Terlihat mereka sedang fokus dengan film yang mereka tonton. Tapi itu tak berselang lama karna mereka mendengar suara tangisan dari lantai atas, mereka segera berlari ke lantai dua.

Sampainya mereka di dalam kamar mereka melihat aldi sedang menangis

"Ara hiks Pusing, kepala ndi Pusing hiks"

"Iya sayang, jangan nangis sayang nanti kepala nya semakin pusing" sambil mengusap kepala aldi sayang

"Sekarang ndi makan ya sayang"

"No mami, ndi ga mau makan"

"Nanti ga sembuh loh sayang"

"No hiks no, ndi mual hiks No mam"

"Sayang ayo dong mam nanti ara suapin"

"T-tapi ndi mual hiks"

"Nanti Kalau ndi ga mau mam Ara ga kasih nenen ya sama ndi"

"Nooo Hiks Ara jahat hiks"

"Mangkanya sekarang ndi mam dulu ya supaya nanti dapet nen"

"Hiks iya ndi mau mam"

"Ya udah tunggu mami buatin bubur nya ya sayang"

Papi dan Om heri hanya memantau dari sofa kamar aldi, karna mereka tidak tau akan melakukan apa🙏🏻














Karna hari ini temen gueh ultah jadi gueh update 🥰

Love you untuk temen gueh

DIGHA [TIDAK DI LANJUTKAN!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang