satu.

2.7K 151 5
                                    




Mark lee- dirgantra.

Mark lee- dirgantra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Jeno Rajendero erlanga.

Jeno Rajendero erlanga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







**

Langkah kaki terdengar pada lorong yang kini kosong, semua murid kini tampak tengah dalam waktu belajar mereka, mark dengan langkah yang terburu-buru berjalan menuju arah ruang kepala sekolah berada.

Dengan jas hitam yang melekat pada tubuhnya mark mulai memasuki ruang kospek tersebut, tidak lupa ia memberi salam terlebih dulu.

"Selamat siang" ucap sosok kepala sekolah tersebut yang menyambut kedatangan Mark.

Mark hanya tersenyum seraya menyambut kembali huluran tangan sang kepala sekolah, tetapi tak lama tatapanya mulai beralih kepada sang anak yang hanya menatap kepadanya.

"Maaf sebelumnya jika sudah mengangu waktu anda" ucap sang kepala sekolah yang sejenak menatap sang muridnya disana.

"Disini saya.." sang kepala sekolah memotong katanya, terdapat keraguan pada wajah sosok lelaki paruh baya itu, tidak hanya ada dirinya dan murid serta sang Wali murid, tetapi ada juga beberapa murid lainya, seakan kaku sang kepala sekolah hanya diam saja.

Mark menatap kepala sekolah itu menunggu apa yang kali ini akan ia katakan, atas kelakuan anaknya itu, Kalau bukan soal masalah mark tidak akan pernah di pangil seperti ini.

"Apa ada yang jeno lakukan lagi??" Ucap mark yang hanya menatap keterdiam sang kepala sekolah, jam terus berjalan mark masih ada beberapa pekerjaan yang harus ia selesaikan.

"Jeno membuat kerusuhan, sampai salah satu murid harus masuk ruang UGD untuk mendapat pengobatan serius" ucap sang kepala sekolah, kepada mark yang hanya diam medengarkanya.

Mark tentu sudah menduga akan terjadi lagi seperti ini, kini tatapan mark beralihkan kepada jeno yang duduk tepat di depanya.

"Maaf sebelumnya pak?, tapi anak Anda sudah banyak sekali catatan kenakalanan nya" ujar sang kepala sekolah menjelaskannya, mark hanya menganguk mengerti, ia sudah sangat tau akan hal itu.

"-jadi terpaksa kami harus mengeluarkanya" lanjut sang kepala sekolah, mark, jeno beserta yang lainya langsung saja menoleh menatap sang kepala sekolah dengan wajah panik terutama teman-teman jeno, tetapi tidak dengan jeno, ia hanya santai saja.

"Apa? Jeno di keluarkan!?" Tanya mark yang mendadak panik, ia juga tak terlepas menatap jeno.

"Iya, sebab jeno sudah sering kali membuat masalah" ucap sang kepala sekolah mutlak, bahkan sekolah sampai bingung bagaimana untuk mengimbangi kelakukan yang jeno lakukan, dan jalan satu-satunya yaitu dikeluarkan dengan cacatan buruk.

mark jelas binggung terhadap kelakuan nakal jeno, bahkan ini sudah sekolah ketiga jeno pada tahun ini. Apa memang harus jeno pindah sekolah lagi?

"Tetapi untuk teman-teman jeno, mereka hanya di Kenai sp saja" ujar kepala sekolah sebelum beranjak keluar bersama ke tiga teman jeno itu, yang kini hanya tersisa mark berserta jeno yang sejak tadi hanya diam.

"Jeno gak ada yang kamu mau bilang ke papah?" Tanya mark kepada jeno, remaja tampan itu hanya diam, tampak tidak ingin menjawabnya sedikit pun, membuat mark menarik napas panjangnya.

"Jen-" ucap mark pelan, berusaha mengambil atensi remaja itu.

"Gak ada" ucap jeno singkat, remaja tinggi itu memilih untuk beranjak mengabaikan mark yang menatap kepergiannya, mark dengan cepat pula mengikuti jeno.

Langkah panjang jeno berjalan menuju kelasnya, setelah melihat jeno yang kembali keluar dengan tas ransel hitamnya, remaja itu kembali berjalan menuju keluar.

"Jeno! Papah tanya kamu!" Ucap mark yang sejak tadi hanya diabaikan oleh jeno, anak itu hanya acuh terhadapnya, sampai kini berada di parkiran.

"Jen-"

"Ada apasi!?" Ucap jeno yang mendadak berbalik menatap mark, yang mana membuat mark menabrak tubuh tinggi anaknya itu.

"Tadi kan jeno udh jawab!" Ucap jeno dengan wajah jengkelnya, dan kembali berjalan menuju arah motornya.

Jeno mulai memakai helmnya, motor sport itu pun mulai menyala dan berjalan, meninggalkan mark yang lagi-lagi hanya di tinggalkan begitu saja Oleh jeno.

Lelaki dengan paras manis itu pun hanya dapat menghela nafas dalam, berusaha bersabar dengan perilaku jeno itu.

Mendengar suara sang supir di belakang sana yang memangilnya mark kembali menoleh, dan dirinya pun memilih untuk balik saja, dan akan mengurus surat atas pengeluaran jeno nanti.






Di update lagi!

My Son ft.NoMarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang