Bel masuk telah berbunyi. Para siswa siswi mulai berlari memasuki kelas masing masing. Rara dan Arga sudah duduk di kursi masing masing.
Arga mengecek handphone nya karena ada notifikasi dari seseorang.
Boss Azka : [ Arga, ntar lo langsung ke markas aja ya buat supriesin si Rara ] 08.13
Arga : [ Oke nanti gua, Varo sama Dika langsung kesana ] 08.14
Boss Azka : [ Oke abis pulang sekolah gua tunggu di markas ] 08.14
Setelah membalas chat, Arga langsung memasukan handphone kedalam saku celana nya. Ia baru ingat kalau membawa kado dan coklat untuk Rara, ia hanya ingin memberi coklat nya saja, kado nya diberikan di markas. Arga langsung mengambil coklat dari tasnya dan langsung saja diberikan kepada Rara.
"Buat siapa ini?" Tanya Rara sambil mengangkat alis sebelah kiri.
"Buat lo"
"Buat gue? ah thankyou ya." Ucap Rara tersenyum tipis, sebenarnya aku kurang suka manis, tapi tidak apa menerima nya sebagai bentuk apresiasi, akan ku makan juga nantinya.
"Your welcome." Ucap Arga tersenyum senang karena hadiahnya diterima oleh Rara.
Ternyata ada murid yang melihat aksi Arga memberi coklat kepada Rara. Murid itu memotret diam diam dan tersenyum miring.
Bel istirahat telah berbunyi, seluruh siswa siswi telah berhamburan ke kantin, tidak dengan Rara dan yang lain mereka masih ada di kelas dan menunggu keramaian itu mereda. Rara melihat 1 anak perempuan yang menyendiri di belakang.
"Hai, lo ga keluar?" Tanya Rara dengan senyum tipis.
"E-engga, gue di kelas aja, gue bawa bekel" Jawab anak perempuan itu.
"Btw nama lo siapa? kenalin gue Rara" Ucap Rara sambil berjabat tangan.
"Gue Aura, s-salken" Jawab Aura gugup.
"Lo mau ikut ke kantin ga?" Tanya Rara sekali lagi.
"Engga Ra gua disini aja makan bekel" Jawab Aura dengan senyum senang karena mempunyai teman.
"Oh yauda gue ke kantin dulu ya, sekarang lo jadi temen guaa" Ucap Rara sambil bertosan kepada Aura. Aura pun senyum senang karena ia mempunyai teman seperti Rara.
Rara berjalan menuju ke kantin dengan makhluk makhluk curut.
"Oi para curut, bang Azka kemana ko kaga keliatan ya" Tanya Rara sambil mencari cari keberadaan Azka.
"Lo ko nanya ke curut sih, kan ada kite ber 3 kenapa harus nanya curut" Jawab Dika yang sedang mencari curut yang disebut oleh Rara.
"Lo bertiga curutnya hahaha, lo kalo ngumpul bertiga gua panggil curut aja gpp kan" Tanya Rara sambil tertawa pelan.
"Dih bisa gitu boprik, sekarang kita bertiga manggil lo boprik HAHAHA" Ucap Arga sambil tertawa terbahak bahak, dika dan varo pun tertawa sangat kencang.
Rara pun kesal karena dipanggil boprik, menurut mereka mungkin aku tidak tahu dengan arti boptik itu, jelas jelas aku tau bahwa boprik itu adalah bocah prik. Rara berjalan dengan kaki dihentak hentakan ke lantai, dan sampai di meja Azka dan kawan kawan. Arga dan para curutnya ngos ngosan karena mengejar Rara.
"Huh huh huh, buset dah huh lo jalan apa lari cepet banget huh huh" Ucap Varo ngos ngosan dan langsung duduk di sebelah Azka. Arga dan Dika pun baru sampai dengan tubuh yang ngos ngosan seperti Varo.
"Ngapain lo para curut ngikutin gue" Ucap Rara ketus.
"Huh huh mau makan huh lah" Jawab Arga masih ngos ngosan.
"Selamat ulang tahun Rara, doa nya yang baik baik ajaa buat lo" Ucap Dimas.
Tidak disangka, ternyata ada siswi yang sedang memotret kearah mereka. Setelah siswi itu mendapatkan potret yang bagus ia langsung pergi begitu saja.
"Kaya ada yang aneh deh" batin Rara
"Bang, lo ngerasain sesuatu kan?" Bisik Rara kepada Azka.
"Iya gua ngerasain, kaya ada yang aneh" Jawab Azka.
"Kaliann bisik bisik apatuchh" Ejek Dimas kepada Rara.
"Kepo lo" Jawab Rara tertawa pelan.
"Nanti pas pulang ke markas ya Ra, nanti lo ganti baju dulu trus nyusul, gua sama yang laen mau ke markas duluan ada yang perlu dibahas soalnya" Ujar Azka
"Oke bang siapp" Jawab Rara dengan gerakan tangan hormat.
Kringg kringg kringg
Bel masuk sudah bunyi. Rara dan yang lainnya segera masuk ke kelas.
*****
Pulang sekolah
Rara dan para curutnya segera ke parkiran. Ditengah jalan tiba tiba ada yang menyengol Rara dengan sengaja.
"Kalo punya mata liat di depan ada orang apa kaga, maen tabrak tabrak aje lu" Ucap Rara memutar bola matanya.
"Lo kali yang gapunya mata, udah tau orang mau lewat bukannya minggir" Ucap siswi lalu mengangkat dahinya.
Arga dan yang lainnya hanya diam sambil melihat adu argumen siswi itu. Arga langsung mengambil handphone di saku nya san segera chat Azka.
Arga : [ ade lo berantem ama si rahma, gegara rahma sengajak nabrak rara ] 15.25
Arga langsung matikan ponselnya dan dimasukan ke dalam saku. Arga menyuruh yang lain pergi untuk ke markas.
"Biar gua aja yang nanganin, kalian ke markas bantuin buat dekor" bisik Arga kepada Dika dan Varo.
Mereka segera pergi dari tempat itu dan langsung menuju markas. Arga masih melihat pertempuran di depan mata nya, jika Arga melerai pasti Rara sangat marah padanya.
"Jelas jelas elo yang nabrak gua duluan, udahlah gua gamau berantem disini, males banget ngeladenin elo" Ucap Rara mengepalkan tangan dan ia pergi dari tempat itu. Ternyata belum selesai, siswi tersebut malah menarik baju Rara.
"Cupu lo, maen kabur aja, takut lo hah? Itu lagi ngapain ada cowo disitu suruh cowo itu cabut biar kita selesaikan berdua" Ucap Rahma menyeringai.
"Arga, lo duluan aja ke markas, gua nyusul nanti, tenang aja gua aman" Ucap Rara menyuruh pergi Arga dengan cepat.
"Oke gua duluan ke markas" Jawab Arga dan langsung pergi meninggalkan Rara.
"Temen gua udah cabut, mau maen dimana?" Ucap Rara tersenyum miring.
"Hahaha berani juga nyali lo, sebelum gua bertindak kalo lo gamau kenapa napa lo harus ikutin perintah gue"
"Sebenernya gua gatakut, tapi gua mau tau perintah lo itu apa" Rara tersenyum tipis.
"Kalo lo mau selamat hari ini, lo harus ngejauhin geng nya Azka"
"Ada berhak apa lo ngatur ngatur gue buat ngejauhin geng nya Azka? Lo itu bukan siapa siapa mereka, pacar dari salah satu mereka aja bukan, ups" Ucap Rara sambil menutup mulut.
"Berani berani nya ya lo, gua tunggu besok di rooftop pas istirahat, kalo lo gadateng berati lo takut, oh iya gua Rahma ketua dari woman girl disekolah ini." Ucap Rahma bangga.
"Bodoamat mau lo ketua apa ke, kalo suka nyalahin orang gini ya percuma kaya gapunya adab aja, udahla males gua ngomong sama lo, besok aja lo buktiin di rooftop" Rara segera pergi dari lorong sekolah tersebut dengan rasa amarah yang membludak.
Rara segera menaiki motor dan melajukan dengan kecepatan yang tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Cemara? Rusak
RandomKehidupan keluarga cemara yang sangat indah, damai dan tentram. Keluarga yang tidak pernah menuntut anak anak nya. Keluarga yang sering memberikan solusi untuk keluarga yang sedang medapatkan masalah. Keluarga yang kaya raya, didikan orang tua yang...