Obssession (SukuYuu/SukuIta ver.)

28 0 0
                                    

Peringatan: Cerita ini tidak waras, jadi jangan dijadikan bahan acuan untuk kehidupan nyata. Untuk 18 tahun ke atas. Mohon disikapi dengan bijaksana.

.

Sukuna selalu terobsesi pada Yuuji. Sukuna adalah fanatik Yuuji, bahkan ia sanggup untuk menuhankan Yuuji sebagai satu-satunya yang ia sembah. Setiap pagi, ia selalu memiliki ritual yang ia lakukan ketika ia bangun karena dering alarm yang halus--yang ia pilih agar tidak mengganggu tidur nyenyak kekasihnya, Yuuji--lalu menciumi seluruh wajah Yuuji dengan perlahan dan membisikan kata-kata cinta penuh obsesi, hingga Yuuji terbangun dengan mata mereka yang bertabrakan, lalu melakukan satu ciuman yang lembut sebelum Sukuna mulai melayani Yuuji seharian penuh.

Tentu saja Sukuna akan menggendong Yuuji ke kamar mandi, menelanjangi Yuuji--dan Yuuji menelanjangi Sukuna-- lalu mengatur suhu air yang keluar dari shower. Sukuna akan menyentuh lembut tubuh Yuuji sembari memandikan Yuuji--dan tentu saja Yuuji memandikan Sukuna. Sukuna akan menghanduki tubuhnya lalu mengeringkan tubuh Yuuji dan menggendongnya keluar dari kamar mandi, meletakannya dengan lembut di kasur, lalu memakaikan mereka baju.

Bahkan dalam perkuliahan, Sukuna selalu berusaha meluangkan waktu untuk mengurus Yuuji: makan siang, menemani Yuuji mengerjakan tugas ketika Sukuna senggang, sekalipun mereka berbeda jurusan; Yuuji anak seni lukis, Sukuna anak manajemen bisnis. Namun apa peduli Sukuna? Yuuji yang utama.

Ketika malam tiba, Sukuna tidak hanya menciumi wajah Yuuji,  namun  juga seluruh tubuh Yuuji, bahkan hingga ujung kaki Yuuji--hingga wajah Yuuji bersemu merah, yang tentu saja ditutup dengan ciuman yang penuh damba.

Sukuna memuja Yuuji, Yuuji terobsesi dengan Sukuna.

Yuuji, ketika pagi, tidak pernah mengizinkan dirinya untuk bangun tanpa ciuman Sukuna yang penuh rasa damba--Yuuji telah candu dengan pemujaan Sukuna. Ia hanya akan melakukan apa yang telah disiapkan Sukuna untuknya, bahkan ia hanya memakan apa yang disajikan oleh Sukuna--tentu saja itu termasuk makan siang dan cemilan ketika ia kuliah. Ia akan patuh pada perintah dan larangan Sukuna tanpa membantah atau pun mempertanyakan mengapa. Ia, dengan cara yang aneh, telah menjadi budak Sukuna yang patuh--dan ia dengan sukarela melakukan itu.

Ketika mereka hanya berdua di dalam kamar, Yuuji akan duduk di pangkuan Sukuna sembari memerhatikan apapun yang dilakukan Sukuna pada perangkatnya. Ia akan memeriksa telepon genggam Sukuna, membuka satu per satu percakapan pesan singkat, dan bertanya kepada Sukuna apapun yang membuat ia bertanya-tanya; tugas Sukuna, perkuliahan Sukuna, hingga siapa yang berkirim pesan dengan Sukuna. Sukuna, dengan sukarela dan penuh ciuman, tentu akan menjawab dengan jujur dengan apa yang ditanyakan Yuuji--ia tidak akan pernah rela membiarkan Yuuji sakit karena sikapnya. Mereka akan tidur telanjang sambil saling bergelung seakan hanya mereka berdua untuk saling memiliki.

Ketika penghujung pekan tiba, Sukuna akan memuaskan mereka berdua tanpa henti, hingga malam tiba. Sukuna tidak hanya menciumi Yuuji, ia juga menyentuh perlahan tubuh Yuuji dengan lembut dan penuh desakan birahi yang ia biarkan mengalir perlahan pada ujung jari-jarinya yang bersentuhan dengan kulit Yuuji. Sentuhan yang akan membuat Yuuji menggeliat perlahan dan ciuman mereka terdengar decakan tertahan. Sukuna akan menaikan tempo perlahan hingga tangan Yuuji perlahan mengalung pada leher Sukuna saat tangan Sukuna mengelus lembut paha Yuuji, dan bergerak naik dengan perlahan menuju perut ramping Yuuji.

"Sukuna," bisik Yuuji penuh desakan hasrat yang mengurung dirinya. Berahi berkilau-kilau di matanya dengan wajahnya yang berantakan.

"Ya, Sayangku," Sukuna tentu menyahut panggilan lembut Yuuji tanpa menghentikan pekerjaan tangannya di belakang tubuh Yuuji. Bibirnya tidak henti-henti mencumbu Yuuji hingga punggung Yuuji melengkung indah dan tangan Yuuji telah berpindah posisi dengan kuku pendek yang tertancap di punggung Sukuna. Sukuna mempersiapkan dirinya yang telah keras untuk masuk ke dalam tubuh Yuuji.

"Aku akan membenci Sukuna jika Sukuna meninggalkanku," adalah ultimatum Yuuji untuk Sukuna; bahwa Yuuji terlampau mencintai Sukuna dan telah candu dengan segala obsesi Sukuna.

Sukuna masuk pada lorong yang telah ia hapal setengah mampus. Yuuji melengkung lebih tinggi. Sukuna menciumi lengkungan tubuh Yuuji, dengan suara Yuuji yang terputus penuh kenikmatan yang akan dicapai bersama Sukuna seperti yang telah lalu.

"Sayang," Sukuna berbisik sebelum bergerak. Ia menurunkan tubuhnya, kembali mengalungkan tangan Yuuji di lehernya, dan kembali berbisik dengan lembut, "Seumur hidupku, aku menyembahmu," Sukuna bergerak menuju kenikmatan yang ia hapal dan selalu ia rindukan.

Yuuji mencari bibir Sukuna untuk berciuman dengan berantakan, panas, dan sengit dengan hentakan Sukuna yang selalu membuat ia merengek lagi dan lagi hingga ia menyerah dalam kuasa Sukuna. Yuuji rela menjadi budak Sukuna asalkan itu adalah Sukuna, dan hanya Sukuna yang bisa  membuat ia menjadi budak yang patuh.

"Aku menyembahmu, Yuuji," hentakan Sukuna membuat Yuuji berkali-kali kalah--namun Yuuji akan selalu mencari kekalahan yang diberikan Sukuna.

"Aku juga," Yuuji menyahut dengan suara serak penuh kenikmatan. "Aku juga memujamu, Sukuna."

Sukuna menyeringai. Ia tiba pada kemenangan yang selalu disediakan Yuuji untuknya dengan penuh kepasrahan dan kerelaan yang tidak akan pernah Sukuna biarkan dirasakan oleh orang lain.

.

selesai.

Iya, selesai. Hahahah, nulis apaan dah. Balik nulis, idenya gak logis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sekumpulan Cerita Absurd FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang