🔥
"Sejak kapan dek?" Tanya regan pada akhirnya.
"Apanya bang? Gue dah bilang jangan bahas penyakit gue lagi bang. gue mohon!!" Ujar ghazi memohon.
Regan mengacak rambutnya frustasi, kenapa reno dan ghazi melakukan hal ini kepadanya?
Reno!!
sang abang, mengatakan kepada dirinya untuk bertanya langsung kepada ghazi, namun adiknya ini malah mengatakan untuk tidak bertanya dulu perihal penyakitnya.Ditambah lagi sikap kedua orang tuanya terdengar cukup keterlaluan
Ia tau!! Bahkan sangat tau.
Bahwa sikap ghazi, sang adik cukup membuat pusing selama ini dan adiknya itu memang sedikit berandalan dan susah mendengar omongan ataupun nasihat.Namun..
Hal itu bukan menjadi alasan untuk membenarkan sikap kedua orang tuanya kepada sang adik.
Harusnya mereka membimbing ghazi dan memberikan pengertian kepada adiknya itu secara perlahan bukan malah bersikap masa bodo dan keterlaluan seperti itu seolah keberadaan ghazi hanya sebuah bayangan
Karena ia tau, meskipun adiknya itu terlihat keras kepala.
Tetapi ghazi tau batasannya, dan tau kapan dirinya harus berhenti!! Dia tidak akan mungkin pernah berfikir untuk membuat malu keluarga.
"Gue denger berita lo di internet! Lusa pertandingan lo kan? Lo yakin dengan kondisi tubuh lo yang sekarang yang bisa saja drop kapan pun?" Tanya regan penuh penekanan membuat ghazi yang mendengarnya mulai menghela nafas kesal.
Berapa banyak lagi orang yang akan mengkhawatirkan kondisi tubuhnya? Dirinya benar-benar merasa muak karena harus menjadi beban semua orang.
"Sel kanker itu emang ada ditubuh gue bang, tapi kondisi gue cukup baik dan tidak bisa menjadi penghalang untuk gue melakukan satu pertandingan lagi untuk yang terakhir kalinya" jawab ghazi sedangan regan mulai menatap adiknya itu heran mencoba mencerna kata-katanya.
"Satu pertandingan terakhir?" Tanya regan, dan ghazi mengangguk sembari tersenyum.
"Turnament nanti akan menjadi pertandingan terakhir buat gue bang, dan setelah itu gue bakal pensiun dari MMA, bisa kan bang jangan halangin gue buat ngelakuin satu hal terakhir yang gue sukai?" Tanya ghazi.
"Tapi dek, lo bisa colaps kalo ikut bertanding" ujar regan lagi.
"Jangan ikut campur untuk yang terakhir kalinya ya bang? Dan jangan minta gue untuk mundur dari pertandingan itu.. hanya untuk yang terakhir kalinya bang, setelah itu gue akan selalu dengerin apa mau lo" ujar ghazi lirih membuat regan yang mendengarnya terdiam dan hanya bisa menghela nafas pelan karena berhasil terhipnotis oleh rayuan adiknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GHAZI ~ (END) Terbit
Romance#sicklit #teenfiction #sadstory ketika perubahan sikap tidak mampu untuk membawa semuanya kembali seperti dulu... maka... kepergian yang akan menjadi jalan keluarnya ~ Ghazi Gibran Pahlevi