Bab 6

14 2 0
                                    

Sabtu pagi ini aku berencana ingin mengajak Kiya pergi ke supermarket untuk belanja bahan - bahan makanan yang sudah habis . Tapi tidak seperti biasanya Kiya belum bangun . Kiya termasuk anak yang tertib , walaupun hari libur Kiya selalu bangun di pagi hari . 

"Kiya sayang , bangun yuk " Kiya hanya mengulet tanpa membuka mata. "Yaudah deh kalo Kiya gak bangun mami pergi ke supermarket sendiri aja ." Kiya langsung membuka matanya "Ihh mami jahat gak mau ajak aku ."sepertinya ada yang merajuk . "Mami sudah bangunin Kiya loh dari tadi , ayo Kiya langsung mandi . Kita sarapan setelah itu kita berangkat ." Tanpa aba-aba lagi Kiya langsung berlari ke kamar mandi . 

Pagi ini jalanan cukup lenggang . Kami tiba di supermarket jam 10 pagi . Aku langsung ke lorong sayuran segar dan daging . "Kiya malam ini mau mami masakin apa ?" Kiya tampak berpikir . "Aku mau Ayam kecap sama udang tepung ." Jawab Kiya sambil tersenyum . 

Setelah selesai belanja aku mengajak Kiya kesalah satu kedai yang tidak jauh dari rumahku .

"Kayla , Kiya !" Tampak Seza melambaikan tangannya . Aku memang janjian dengan Seza , aku ingin menceritakan semua kejadian semalam ke Seza .  

"Aunty seza ..." Sapa Kiya sambil memeluk Seza . "Keponakan aunty makin cantik aja si ?" Kiya hanya tersipu . "Kiya mau pesan apa ?" tanya Seza . "Aku mau pesan milkshake strawberry sama kentang goreng." Jawab Kiya sambil melihat - lihat kedai dari tempat duduknya . "Mami itu ada mainan , aku main disana ya ?" Aku menengok ke arah yang di tunjuk Kiya , lalu aku mengangguk . Kiya langsung lari kearah permainan yang tidak jauh dari tempat dudukku . Tempat yang kupilih ini memang ada area outdornya , sengaja kupilih agar Kiya tidak merasa jenuh , karena sepertinya aku akan lama ngobrol dengan Seza . 

"Jadi ada apa ni semalam ?" 

"Ya gue jelasin semuanya ke Dia Sez , dia ngerasa berasalah karena gak bisa bahagiain gue . dan dia kaget kalau ternyata kita sudah punya anak . Kan lw tau sendiri gue belum sempet kasih tau tentang kabar kehamilan gue ." 

Berlanjutlah obrolan kami sampai siang hari . Tepat jam 1 siang aku memutuskan untuk pulang , karena aku harus menyiapkan untuk makan malam nanti . 

Jika di tanya apa yang aku rasa sekarang , aku akan jawab . Hatiku deg deg an tidak karuan. Aku takut akan reaksi Kiya nanti ketika berjumpa dengan papinya . Memang selama ini Kiya sangat memimpikan keluarga yang utuh . Tapikan Kiya hanya berjumpa bukan untuk bersama . aAku harap Kiya dapat menerima dan dave dapat menerima Kiya juga . walaupun dahulu aku tidak mau menemukan mereka berdua , tetapi saat ini perasaan itu berbalik . Aku ingin mereka saling menerima , walaupun bukan dalam bentuk keluarga utuh . Karena jujur kalau untuk bersatu rasanya masih sulit untuk kujalani . 

***

Ting tong , ting tong .

"Mami ada tamu , aku buka ya pintunya " Teriak Kiya dari ruang keluarga . 

Ceklek , pintu di buka oleh Kiya . "Malam , maaf Om cari siapa ya?" 

Tubuh pria itu berbalik dari membelakangi pintu . Pria itu tidak bicara sepatah katapun hanya menatap wajah Kiya dalam . 

"Hay Om." Kiya mengibaskan tangannya di depan wajah pria itu . 

"Dave" Panggilku ketika sampai di belakang Kiya . Ya pria itu Dave . Dave tidak dapat berkata ketika beratatap dengan Kiya putrinya . 

Dave mensejajarkan tubuhnya dengan Kiya , dia masih tidak percaya kalau yang berada didepannya ini adalah putrinya .

"Hay Om , ayo masuk . Mami apa Om ini yang kita tunggu untu makan malam ?" Tanya Kiya sambil menarik tangan Dave . Kayla hanya mengangguk untuk menjawab Kiya . 

Kami langsung menduduki meja makan . Belum ada yang berbicara selama makan malam ini . Sepertinya Kiya  bingung , Dave juga entah mengapa hanya diam . Aku hanya membiarkan situasi seperti ini . Selesai makan malam , aku mengajak mereka ke taman belakang untuk mencairkan suasana . 

Ketika sampai di taman ,Aku ijin kebelakang untuk mengambil minum dan cemilan . Aku membiarkan Dave dengan Kiya di taman belakang . 

"Hay Kiya ." sapa Dave . "Ouh aku pikir Om tidak mau bicara denganku . Dari tadi Om hanya diam ." Dave menggaruk tengkuknya yang tidak gatal . "Maaf , Om hanya bingung mau bicara apa . Kita baru pertama berjumpa ya ." Kiya hanya menggumam saja .

"Om ini temannya Mami ?" Dave terdiam di tanya seperti itu , dia bingung harus jawab apa . Kalau di jawab dia Suami maminya apa tanggapannya ? 

"Ayo diminum dulu , sepertinya kalian butuh minum supaya tidak canggung."

Sepertinya harus aku yang memulai .

"Kiya sayang . Kamu pernah tanya kan ke mami , kenapa Papi kamu tidak ada?" Kiya hanya mengangguk . "Sekarang coba Kiya tengok kearah kanan .Itu papi kamu." jelasku ke Kiya . Kiya langsung menengok ke arah Dave . "Jadi ? Ini Papi aku ? " tanya kiya sambil matanya berkaca - kaca . Begitu juga dengan Dave yang sepertinya tidak dapat membendung rasa harunya . 

"Kiya , boleh papi peluk ?" Tanya Dave dengan suara bergetar . Kiya langsung memeluk Dave dengan erat . Syukurlah KIya dapat langsung menerima Dave . Kiya menangis didalam pelukan Dave . "Papi kemana aja ? Papi tahu enggak kalau selama ini Kiya selalu berdoa supaya Papi datang kerumah ." Akupun tak dapat membendung tangisku ."Maaf sayang selama ini papi tidak menengok Kiya . Mulai sekarang papi selalu ada untuk Kiya ya sayang ." 

"Papi janji ya mulai sekarang selalu ada buat Kiya . Malam ini aku mau tidur sama Papi dan Mami . Akhirnya keinginanku terwujud bisa tidur sama mami papi ." Ouh tidak, permintaan Kiya tidak mungkin ku wujudkan , aku menggelengkan kepala kearah Dave untuk mengkodenya . Seringaian kecil yang kudapat dari Dave . Alarm bahaya. 

"Dengan senang hati papi akan temani Kiya tidur , tapi coba tanya mami dulu . di bolehkan gak ? Gimana mami ?" Dave sialan , sudah ku ijinkan bertemu putrinya malah ngelunjak .

"Maaf sayang kita enggak bisa tidur bersama." Jawabku "Kenapa Mami ? kita kan keluarga ? " Tolong aku Tuhan , ini pertanyaan sulit . Kiya belum mengerti dengan situasi ini . 

"Kiya , malam ini papi enggak bisa tidur bareng Kiya dan mami . Tapi nanti papi janji kita akan tidur bersama ." 

"Jangan menjanjikan hal yang tidak - tidak Dave" 

"Kalian jahat . aku hanya ingin tidur bersama" Kiya menundukan kepala nya karena merasa sedih , aku tau Kiya selalu memimpikan ini . Tapi ini mustahil . 

"Begini saja , malam ini Papi temani Kiya sampai tertidur . Besok Pagi Papi kesini lagi . Bagaimana kalau besok kita jalan - jalan ?"

"Serius besok kita jalan-jalan? Ayo kalo gitu sekarang Papi temani aku tidur . "

Aku menghembuskan nafasku . Aku yakin kedepannya akan lebih sulit dengan banyaknya permintaan Kiya . 

"Terima kasih Kay untuk  malam ini , kamu membuat hidupku terasa sempurna setelah 6 tahun ini terasa hambar . Aku mohon buka hatimu lagi Kay untukku . "

"Dave sudah malam , besok kamu harus kesini pagi sesuai janjimu dengan Kiya ." Aku mengalihkan pembicaraan Dave . Belum siap rasanya kalau untuk membahas ini terlalu jauh . Aku mau semua berjalan sebagai mana mestinya saja tidak perlu terburu-buru . 

Dave langsung melajukan mobilnya meninggalkan perkarangan rumahku . 

Sepertinya malam ini Kiya akan tidur lebih nyenyak dari malam sebelumnya . 

Kali KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang