kamu bisa menutup matamu jika tidak ingin melihat sesuatu, tapi kamu tidak bisa menutup hatimu untuk tidak merasakan sesuatu.
-laskandra
"Yakin lo gak mau cerita sama gue?." tanya samara kepada laska
Samara dan laska tengah berada di rooftoop sekolah, mereka tidak sedang membolos kebetulan sekali hari ini tidak ada pembelajaran.
"Gue bingung ra, mau cerita darimana dan kenapa. Karena gue rasa hidup gue gak perlu diceritain." balas laska sembari melihat pemandangan dihadapannya.
"Gak gitu las, gue tau ini privasi lo tapi lo juga harus tau gak semua masalah bisa lo selesain sendiri, kadang kita juga perlu teman yang bisa di ajak bercerita atau memberi lo nasihat." Kata samara meyakinkan
"Gini ra, gue gak tau takdir apa yang membuat gue bisa yakin gue hidup di dunia ini tanpa sesosok ibu. Gue selalu berpikir sebenarnya peran gue di dunia ini apakah hanya untuk melengkapi dunia yang menurut sebagian orang kejam." ucap laska berpikir
"Gak semua orang bisa kaya lo las, gue harap lo tetap semangat dan gue yakin gak lama lagi lo bakal ngerasain yang namanya kebahagiaan. lo serahin aja semuanya sama tuhan." kata samara sembari tersenyum manis
"Thanks ra." ucap laska dan berlalu pergi
"Semesta mempermainkan alur cerita lo kejam banget las. Mungkin kalo gue ada di posisi lo gue dah mati bunuh diri" ucap samara sambil terus melihat punggung laska yang perlahan menghilang
-
-
-Laska berkeliling di tepi koridor sekolah, kata kata ayahnya masih terngiang-ngiang bak kaset yang sudah rusak. Laska melihat sepasang kekasih di tepian koridor sekolah, sepasang kekasih tersebut memiliki cinta dan kasih sayang yang begitu tulus. Kebanyakan orang lain ingin memiliki kekasih hanya untuk mendapatkan kasih sayang dan cinta yang begitu melimpah.
Namun itu tidak berpengaruh terhadap laska, laska hanya ingin merasakan cinta dan kasih sayang dari seorang ayah. tidak lebih hanya itu.
"Apa itu sulit? kurasa tidak." batin laska dan terus berjalan tak tentu arah. Laska berjalan sembari menunduk dan tiba-tiba sesuatu yang tidak diinginkan terjadiBruk
"Setan, lo kalo jalan pake mata dong sakit nih pantat gue." ucap orang tersebut memarahi laska
"Sorry, gue gak sengaja." ucap laska dengan sontak mengangkat pandangannya ke depan. Dan betapa terkejutnya yang ia tabrak adalah tukang bully SMA ANGKASA yang sialnya ia anak kepala sekolah.
"Laska...laska lo dimana mana selalu aja cari masalah, hm gimana kalo lo gue laporin ke bokap gue and maybe ortu lo bakal di panggil." ucap elang dengan memandang remeh laska
"Gak usah lebay lang, lo gak kenapa-kenapa." balas laska memutar bola matanya jengah. Apa apaan elang ini hanya masalah sepele harus berurusan dengan kepala sekolah. Ok jika hanya bertemu dan dinasihati laska akan terima. Tapi ini menyangkut ayah nya. Laska tidak ingin menambah luka lagi yang kemarin saja masih membekas.
"Gak usah belagu las, gue tau lo takut kena amuk bokap lo kan?." Kata elang sembari menaik turunkan alisnya
"Kalo lo tau kenapa lo nanya?." balas laska sinis
"Jadi gimana lo mau gue laporin or lo milih berlutut di kaki gue dan minta maaf." tawar elang
"lo gak usah rese lang, cuma karena hal sepele masa gue harus berlutut kan tadi gue dah minta maaf perlu gue teriak?." balas dan tanya laska dengan kesal
Menurut laska manusia itu terlalu ribet dan 'sedikit'menyebalkan. Jika ia bisa memilih ia ingin menjadi hewan saja, iya hewan. Menurut laska jadi hewan tidak buruk juga
"Santai dong gak usah songong gue tau lo anak yang tidak diinginkan bokap lo kan? ckck miris, lo selalu bertingkah seolah lo gak kenapa napa. denger ya las gue tau seberapa menyedihkannya kehidupan lo gue tau, jadi lo gak usah pura pura terlihat kuat dan tegar di hadapan gue itu gak akan mempan." ucap elang tersenyum smirk memandang remeh laska
"Denger lang bukannya gue merasa bener, tapi dengan lo bertindak seperti ini di mata gue malah lo yang terlihat menyedihkan, gue gak tau apa apa permasalahan lo tapi gue bisa ngerasain itu dari tatapan mata lo jangan heran gue juga sama. gue tau lo orang baik lang, gue tau lo masih punya hati nurani, gue tau itu. dengan cara lo bersikap seperti ini yang ada lo malah di pandang lebih rendah sama orang lain." balas laska dengan menepuk pundak elang, setelah itu ia melenggang pergi
"arghh gue benci di saat saat gue kaya gini, gue benci hiks IYA GUE KESEPIAN, GUE GAK MAU KAYA GINI YA TUHAN hiks gue gak mau." kata elang sembari menangis meratapi nasibnya. ya setelah kepergian laska tadi elang mulai menangis
"Saking privatnya kehidupan gue, orang orang beranggapan kalo gue bahagia. Padahal tanpa mereka tau, gue selalu berperang dalam benak gue, gue selalu memikirkan jalan keluar dari setiap permasalahan." ucap elang terdengar lirih dan putus asa
Dari arah berlawanan terdengar langkah kaki seseorang mendekati keberadaan elang sekarang
"Bangun lang, gue ngasih wejangan untuk lo resapi dan buktiin kalo lo bisa bukan untuk ditangisin." ucap orang tersebut dan memberikan uluran tangannya
betapa terkejutnya jika yang ia lihat di depannya adalah laska sendiri orang yang tadi ia remehkan.
Elang menatap uluran tangan tersebut dan menepis nya dengan kasar
"Gak usah sok peduli lo, tau apa lo tentang gue?." sinis elang dengan segera menegakkan tubuhnya
Laska menarik tangannya kembali. masih untung laska ingin menolongnya.
"Gue tadi denger lo teriak makanya gue puter balik, gue kira lo kenapa napa. siap tau kan lo dihipnotis terus di culik kan gue bisa bantu." ucap laska dengan penjelasan
"kkk gue gak apa apa lagian pikiran lo cetek amat, siapa juga yang mau culik gue." balas elang dengan sedikit terkekeh
"Nah gitu dong ketawa, jangan kaya tadi persis kek orgil tau gak." bercanda laska
"Jangan jadikan kesedihan lo sebagai kelemahan, tapi jadikan kesedihan lo sebagai pelajaran atas kehidupan lo." kata laska tersenyum tipis dan berlalu pergi
"gue salut sama lo ka." ucap elang sembari memandang punggung tegap laska yang perlahan mengecil
pelajaran tersulit di dunia ini adalah memahami manusia
-laskandraJanlup VotMen nya manteman🤓
Ig:@ntanullia
moots? @lysliaa disini
KAMU SEDANG MEMBACA
GARIS TAKDIR
Teen Fictionteriakan akan tentang sebuah perpisahan setiap hari laska mendengar hal itu, rasanya ingin laska menghentikan semua ini. namun apa daya, laska yang masih terbilang remaja labil harus mempunyai kehidupan yang begitu rumit. seorang remaja yang menjala...