Kaisar

7.4K 288 44
                                    

Happy reading ♥️

💔💔💔💔

Aku tidak membenci nya, dia adalah cinta pertama ku, meskipun susah sekali untuk ku menggapai nya. Tepat saat ku tiup lilin ke 8 tahun, doa ku kali berbeda dari sebelum sebelumya, sebelumnya aku selalu berdoa agar dia bisa menganggap ku ada, agar aku bisa merasakan pelukan nya walaupun hanya sebentar saja, bisa bermanja dengannya. Tapi kali ini doa ku berbeda, "Tuhan, jika boleh kau izinkan, lupakan ingatan ku tentang dia, tentang dia cinta pertama ku, jika aku kau izinkan hidup di kehidupan yang berbeda, aku ingin mengenal dia bukan siapa siapa ku.

_Kalisya Adelia Xavier_

♥️♥️♥️

"Daddy " Kalisya sempat tidak percaya, siapa yang datang.

"Apa kabar?" Tian mengelus pucuk kepala Kalisya

"Baik, Daddy ayo masuk " Kalisya dengan hati hati menarik lengan Tian, takut takut jika nanti sang Daddy akan marah.

"Mommy, Abang kai liat deh siapa yang dateng " teriak Kalisya begitu senang kedatangan Daddynya .

Bianca dan Kaisar yang sedang asyik menonton menoleh karena teriakan Kalisya.

"Ga usah teriak teriak kal" cetus kaisar

"Sayang, kamu tunggu di kamar ya, nanti Daddy nyusul ke kamar, sekarang Daddy mau ngomong dulu sama mommy dan Abang kai " ucap Tian dan langsung di balas anggukan oleh Kalisya .

"Okeh, janji ya Daddy bakalan samperin aku kekamar, aku mau tunjukkin gambar aku ke Daddy "

"Iya " jawab Tian .

Saking senang nya, Kalisya berlari ke kamar nya dan membiarkan sang Daddy juga mommy dan Abang nya bicara. Memastikan Kalisya sudah masuk kedalam kamar, Tian pun langsung bicara.

"Kenapa kamu tidak siap siap kai, apa kamu tidak ingin datang ke acara Oma?" Tanya Tian tanpa basa basi, sementara Bianca hanya memandang sinis ke arah Tian .

"Kai ga bakalan dateng kalo engga sama Kalisya " jawab kaisar ketus

"Ini acara Oma dan kamu tau kalo Oma tidak suka jika ada Kalisya " balas Tian

"Terserah " kaisar tidak ingin berdebat panjang dengan Daddy nya, dirinya pun memilih untuk pergi

"Baik, kita akan ajak Kalisya " Tian pun akhirnya mengalah.

"Mommy?" Tanya kaisar .

"Hanya kamu dan Kalisya saja " jawab Tian .

"Ga apa apa mommy di rumah aja, kamu pergi sama Ade kamu" sahut Bianca.

"Ya udah kamu siap siap, mommy mau kekamar Kalisya dulu " ucap Bianca

"Biar daddy yang samperin Kalisya ke kamar" Tian memutuskan untuk menyusul kalisya .

"Persiapkan diri Lu bia, selesai acara mamah gua bakalan ajak lu ke hotel " bisik Tian di telinga Bianca .

Menarik nafasnya dalam dalam, Bianca tidak heran dengan perlakuan Tian padanya, ini memang sering terjadi. Tian sering mengajaknya ke hotel hanya sekedar untuk melayani nafsu Tian, lebih memilih hotel dengan alasan lebih nyaman dari pada di kamar bianca yang sempit. Bianca dan kedua anaknya memang masih tinggal di toko roti. Padahal sang papah mertua juga ayahnya sudah menawarkan membelikan rumah untuk tempat tinggal yang layak, tapi Bianca menolak mentah mentah. Lebih baik tinggal di toko roti tapi punya sendiri.

Bianca(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang