1: Brave?

323 36 4
                                    

"Ayanggg!!!" Teriak seseorang yang langsung menerjang Indonesia yang tengah duduk di kantin.

"Aduhh!!" Teriak Indonesia yang kaget dan merasa cukup sakit juga karena terjangan orang yang kini memeluknya.

"Apaan sih Jepang!?" Tanya Indonesia sambil menatap tajam Jepang yang malah senyam-senyum sendiri.

"Ehe! Aku kangen tau Yang!! Kemaren kamu gak masuk, aku kesepian!" Jawab Jepang yang masih memeluk Indonesia.

"Berhenti memelukku atau kalau tidak mie ku jatuh bedebah!" Perintah Indonesia dengan tajam sekali lagi, intonasi nadanya ia tinggikan, membuat Jepang langsung mundur ke belakang, melepas pelukannya.

"Ih kamu kok gitu sih sekarang?" Tanya Jepang dengan ekspresi kecewa yang membuat Indonesia hanya bermuka datar menatapnya.

"Apa kau sedang means?" Tanya Jepang sekali lagi yang membuat Indonesia shock mendengar nya.

Apa apaan itu!? Ia ini cowok! Apa ia BUTA!?!?

"Apaan sih!?!?" Balas Indonesia dengan tajam yang membuat Jepang menciut seketika.

"Iya-iya aku minta maaf yang!" Ucap Jepang yang meminta maaf bersamaan dengan turunnya kuping kucingnya.

"Hish!" Balas Indonesia yang lanjut memakan mie nya.
.
.
.
.
.
.
"Ukhh!!!" Kaget Indonesia ketika ada seseorang yang menepuk pundaknya ketika sedang makan.

Ia memuntahkan makanannya karena kaget, membuat pemuda yang menepuk pundaknya langsung meminta maaf.

"M-maaf Indo!!!" Maaf nya.

Sungguh!!! Sungguh ia merasa sial hari ini!! Tidak! Bukan hari ini saja, hari sebelumnya pun sial!

"AKU... lagi makan tau!" Ucap Indonesia yang sedang berusaha tak meninggikan intonasi nadanya.

"Ayang! Kamu gak papa?" Tanya Jepang.

"Telat!" Jawab Indonesia yang memang kesabarannya setipis tisu dibagi dua.

"M-maaf... Kamu gak papa kan?" Tanya pemuda itu memastikan kondisi Indonesia.

Pertanyaan nya itu tak dibalas oleh Indonesia malahan dibalas oleh jari tengah nya Indonesia.

"Kamu sih Ame! Jadinya dia makin marah kan!" Ucap Jepang yang membuat Amerika rasanya ingin menonjoknya.

"Jangan ikut-ikutan Lo bangsat!" Balas Amerika dengan tajam.

"Udah sih! Jangan pada bacot Lo pada, gw mo makan" Ucap Indonesia yang langsung melanjutkan memakan makanannya, ucapannya itu membuat kedua orang itu diam seketika.

"Wih lagi pada ngapain nih~?" Tanya seorang pemuda di belakang Amerika.

Memakai sebuah headset berwarna putih dengan hoodie yang didominasi warna putih, biru dan merah.

"Apaan sih Lo tuh!? Tiba-tiba muncul aja si Korsel ini! Dia lagi kesel tau! Jangan ganggu!" Bentak Amerika yang dibalas suara kikikan Korsel atau bisa dibilang Korea Selatan.

"Iyaaa~, maaf deh! Kikiki!" Balas Korea Selatan dengan diiringi suara kikikan darinya, ia menoleh kearah Indonesia, dengan senyuman di wajahnya ia mulai mendekati Indonesia.

"Ekh!" Kaget Indonesia ketika tiba-tiba Korea Selatan berada di sebelahnya, merebut kursi Amerika.

Amerika pun mulai naik pitam oleh ulah Korea Selatan yang dengan sembarangan menduduki tempatnya.

"Hey apa apaan itu Korsel!? Ini tempat duduk ku brengsek!" Marahnya sambil menarik kerah hoodie Korea Selatan

"Ugh! Apaan sih? Lo kira ini sekolah punya nenek moyang Lo? bisa seenaknya gitu!?" Balas Korea selatan dengan jengkel juga, jengkel dengan sikap Amerika yang menurutnya seperti preman tak tau diri.

"BANGSAT!! NGAJAK GELUD LO ANJING!?!?" Tanya Amerika dengan urat-urat nadi yang mulai terlihat di tangan kekarnya.

"DIH KEK GW TAKUT AJA AMA LO!!" Jawab Korea Selatan yang juga mulai terlihat urat-uratnya.

"Hey jangan berantem! Ini lingkungan sekolah tau!" Teriak seseorang dari belakang mereka.

Bingung? Tentu saja bingung! Bahkan mereka pun bingung dengan siapa orang yang meneriaki Amerika dan Korea Selatan tak terkecuali satu orang yang berada di sana.

"BACOT LO ANJING!" Kesal Amerika yang meneriaki orang itu.

Dibalas anggukan oleh Korea Selatan yang juga kesal karena di ganggu oleh anak ini.

"Ish! Apa-apaan sih!? Kalian berani bentak aku!?" Jawab orang itu dengan ekspresi cemberut.

"Nih anak siapa sih?" Tanya Jepang sambil memperhatikan orang itu dengan seksama.

Indonesia lah orang yang satu satunya tau siapa orang itu ya, dia adalah Vanuatu, orang yang benar-benar menjengkelkan.

"Ooh? Kau sekolah disini juga?~" Tanya Indonesia yang dibalas tatapan muak oleh Vanuatu.

Ekpresi muak dan tatapan muak serta sinis nya hilang begitu saja ketika ia menjadi pusat perhatian karena panggilan Indonesia.

"Ah! Iya Indonesia! Aku bersekolah disini karena aku ingin bersekolah yang sama denganmu!" Balas Vanuatu dengan senyuman di wajahnya.

Indonesia membalas senyuman itu dengan senyuman juga, senyuman manis yang membuat semua orang terlena akan hal itu.

"W-wah... K-kau makin m-manis saja..." Ucap Vanuatu dengan kikuk yang dibalas bisikkan dari beberapa orang di kantin.

"Masa iya dia baru liat sih?"

"Bukannya dia memang dari dulu manis ya?"

"Ya mangkanya dia bilang makin manis bodoh!!"

"Iya dong ayang gw mah manis!!"

"Idih kegeeran banget lo bangsat!!"

Begitulah beberapa bisikkan dari beberapa orang di kantin, mampu membuat senyuman Vanuatu luntur begitu saja.

"Uhm... Indonesia... Ikut aku yuk! Anterin aku muterin sekolah!" Ajak Vanuatu dengan semangat.

"Gass lah, makanan gw jg dah habis nih!" Balas Indonesia yang segera bangkit dari tempat duduk dan membawa mangkuk kosong kearah ibu-ibu kantin.

"Nih Bu dah beres" ucap Indonesia menaruh mangkuknya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Lo udah ngerebut banyak hal dari hidup gw!! Sekarang!! Gw akan rebut apa yang Lo punya!!!"

"Takut gw Lo begitu!?"

"Jelas! Kenapa!? Masalah buat Lo!?!?"

"JELAS MASALAH BUAT GW!! NAPA MO GELUD!?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
To be continue~!♡

-Oppose- [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang