2: Slander

341 36 5
                                    

Vanuatu terisak kecil ketika Indonesia dengan brutalnya memukulinya berkali-kali, darah mulai bercucuran dari kepalanya, menandakan kepalanya kini bocor berdarah.

Lorong itu sangat sepi sampai-sampai tak ada yang tahu satu pun tentang hal ini.

"Hiks!" Suara tangisannya mulai ia tinggikan berusaha agar bisa didengar minimal oleh 1 orang.

"Huhu~~ kau kira aku bodoh!?" Tanya Indonesia dengan tajam.

Indonesia berjalan pergi meninggalkan Vanuatu yang menangis terisak-isak, membuat lorong itu hanya ada Vanuatu saja.

"Hiks...a-apa salahku..? Hiks..." Gumam Vanuatu yang tergeletak begitu saja di lantai lorong.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"VANUATU!!!" Teriak seseorang yang segera berlari kearah Vanuatu.

Tentu Vanuatu senang akan hal itu, ia berharap akan di tolong olehnya namun...

"PLAKKKKK"

Suara tamparan yang sangat keras menggema di lorong itu, Vanuatu ngefrezze, ia kaget dan tak menyangka jika bukannya ia di tolong tapi ia di tampar dengan sangat keras.

"VANUATU!!! APA-APAAN LO ANJING?!?" Teriak orang itu sambil menarik kerah bajunya Vanuatu.

"A-apa? H-hiks..." Tanya Vanuatu, terisak-isak, ia sangat kaget dan takut.

"BANGSAT!! LO GAK USAH SOK GAK TAU YA ASU!!!" Balas orang itu dengan keras, mencengkram pipi Vanuatu hingga Vanuatu kesakitan akan hal itu.

"HIKSS!!! APAAN!?!?" Emosi Vanuatu, ia bingung kenapa ia disalahkan? Ia lakuin apa?

Orang-orang mulai kearahnya, membuat Vanuatu ngefrezze lagi karena ketakutan.

"INI APA BUKTINYA!?!?" Teriak orang itu memegang pisau yang sudah bersimbah darah, bersamaan dengan muncul Indonesia dari belakang tubuh Amerika, ia terlihat penuh darah dan sedang menangis.

"Hiks...d-dia melukai k-ku hiks.." tangis Indonesia yang mampu menjelaskan semuanya...

"H-hah? A...a-" Vanuatu tak bisa berkata-kata akan pernyataan Indonesia, ia di tarik oleh Amerika dan ia mulai dipukuli.

Ia melihat Indonesia dan...



Indonesia tersenyum licik ketika melihatnya yang kini keadaannya sangat mengenaskan.


Membuatnya tambah membenci Indonesia.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Sudahlah.. aku sudah memaafkannya kok... Jadi jangan begitu yaa kasian dia nya.." ucap Indonesia yang membuat...

"PRAANGGGGG!!!!"

Ada yang hancur tapi bukan kaca, jelas Vanuatu yang mendengar perkataan itu sakit hati akan hal itu.

Ia.... Memang benar-benar.... di.... Kasihani olehnya...

"APA-APAAN ITU INDONESIA!? DIA SUDAH MENYAKITI MU!!!" Teriak marah Asean sambil menunjuk-nunjuk Vanuatu dan menatapnya dengan tatapan jijik.

Vanuatu kini berada di UKS sekolah, beberapa luka sudah di obati dan di perban.

Di UKS tak hanya ada dia ataupun Indonesia, disana sangat banyak orang, ramai sekali, m-mereka semua m-menatap ia dengan jijik, benci dan merendahkan, membuat nya bertanya-tanya akan apa yang sudah ia lakukan memangnya?

"Sudahlah Ayah, kasihan dia..." Ucap Indonesia yang menatap Vanuatu dengan senyuman liciknya.

"E-eh?" Bingung Vanuatu dengan kondisinya kini, apa Indonesia sudah berubah?.....

"Kalian... Uhm... Bisakah tinggalkan aku disini? A-aku... Ingin berbicara empat mata dengannya..." Minta Indonesia yang langsung di tatap tajam oleh semuanya yang ada disana.

"INDO!!!" Teriak Asean yang suaranya menggema di ruangan UKS tersebut.

"AYAH!!!" Balas teriak Indonesia dengan suara yang tak kalah kencang, membuat suasana langsung hening seketika.

"Oh... Kamu MELAWAN!?" Tanya Asean dengan tajam, mata semerah darah nya kini menatap Indonesia dengan sangat tajam.

"AYAH!!! AYAH SELALU SAJA BILANG BEGITU!!! AK-... GW, MUAKKK!!!" Teriak Indonesia dengan kasar, perubahan kata Aku yang menjadi Gw membuat seisi ruangan terkejut dengan sikap Indonesia, begitu pula dengan Vanuatu.

'E-eh? D-dia.. berkata kasar kepada Ayahnya?' Batin Vanuatu.

"INDOO!!!" Teriak Asean dengan kemarahan yang sudah tak bisa di pendam lagi.

Teriakkan nya tak membuat Indonesia ciut begitu saja, ia kini layaknya menantang Ayahnya.

"AYAH!! GW-AKU KASIAN DENGANNYA AKU INGIN AKU DAN DIA DEKAT, TAK MUNGKIN KEADAAN ITU DILIHAT SEMUA ORANG KAN? AKU MALU AYAH!!" Bela Indonesia dengan muka yang seperti ingin menangis membuat Asean harus menahan amarahnya sekali lagi.

Asean pergi keluar UKS bersamaan dengan beberapa ayang-ayang Indonesia yang ikut keluar, dan di UKS kini hanya ada Vanuatu dan Indonesia.

Indonesia tersenyum licik kearah Vanuatu membuat Vanuatu keheranan dengan apa yang dimau oleh Indonesia sampai-sampai membentak Asean yang notabennya adalah Ayahnya.

Indonesia mendekat kearahnya yang posisinya kini duduk di ranjang UKS.

Indonesia sangat dekat rasanya kini mereka tak ada jarak sama sekali, Indonesia membisikkan sesuatu kearah telinga Vanuatu, hal itu membuat Vanuatu ngefrezze seketika.

Entah apa yang Indonesia katakan namun hal itu mengubah ekspresi Vanuatu.

"K-kau..." Panggil Vanuatu dengan ketakutan, keringat mulai muncul dari pelipisnya, Indonesia yang melihat hal itu hanya tersenyum dan pergi begitu saja, meninggalkan Vanuatu seorang diri di UKS.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
To be continue~!♡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

-Oppose- [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang