Vote dulu say
Tak terasa sudah dua tahun Amora memulai bisnisnya. Usahanya lancar sejauh ini, tentu saja berkat dirinya serta orang orang yang mendukungnya yang tak lain adalah Arunda dan Tuan Oranye.
Amora sudah dapat membuka toko rotinya sendiri. Toko roti yang dibangunnya pun ramai oleh pengunjung dan tak jarang pula ada beberapa bangsawan yang mampir ke tokonya.
Selain toko roti ia pun membeli rumah sederhana untuk tempat tinggalnya. Amora tak lagi menumpang hidup pada Arunda semejak satu tahun yang lalu. Dan sekarang pun Arunda tak berada dirumah melainkan berada di barak militer Kekaisaran Victory. Wanita berumur dua puluh enam tahun itu berhasil mencapai mimpinya untuk menjadi ksatria wanita.
Setelah setengah tahun berlatih dibarak militer, Amora dibuat terkejut ketika mendengar bahwa Arunda diangkat menjadi tangan kanan Jenderal Kekaisaran Victory.
Tak heran sih, menurutnya Arunda memang sangat berbakat pada seni berpedang. Fisik maupun mentalnya tak kalah jauh dari para lelaki diluaran sana.
Tapi ada rumor yang mengatakan bahwa Jenderal Kekaisaran Victory adalah monster haus darah, tangannya mudah membunuh orang yang mengganggunya serta rumor tersebut mengatakan bahwa Jenderal tersebut memiliki wajah yang buruk rupa.
Tapi entahlah, Amora tak peduli pada rumor itu. Otak dan akalnya sekarang hanya dipenuhi oleh uang uang uang dan uang. Tak sudi ia memikirkan rumor sampah diluar sana.
"Hai Joy! Apa kabarmu?" Ucap Barney riang.
"Kabarku baik Oranye, apa ada sesuatu yang membuatmu datang kemari?" Tanya Amora disela sela ia menutup tokonya.
Semenjak ia dan Barney melakukan kerjasama sekitar dua tahun lalu membuat Amora dan Barney menjadi lebih dekat seperti saudara.
"Ah aku datang hanya untuk memberikan undangan ini untukmu." Ujar Barney sembari memberikan secarik kertas tertutup yang berwarna coklat.
Tangan Amora menggapai kertas tersebut. Jari jarinya membuka undangan itu. Netranya membaca satu per satu kalimat yang tertera disana, kemudia membuat mata hazelnya melotot kaget.
"Hei, kau akan menikah? Yang benar saja!" Ucap Amora tak terima. Tangannya mengepal guna memukul pundak Barney.
"Tentu saja, gadisku sangat cantik kau tau." Ujarnya Barney bangga.
Amora mencebikkan bibirnya kesal.
Amora baru saja ingin mengatakan sesuatu sebelum seseorang memotong ucapannya.
"Gadis mana yang ingin menikahi lelaki berumur tiga puluh delapan tahun sepertimu?"
"AHHH JUMINTEN!" Teriak Amora lalu berlari kearah Arunda yang berada didepan pintu masuk tokonya.
Barney yang melihat itu memutar bola matanya malas. Sejujurnya sedari dulu ia dan Arunda selalu adu mulut jika bertemu.
"Sedari kapan kau pulang dari barak militer?" Tanya Barney setelah melihat Arunda duduk didepannya.
"Baru saja, lalu mampir sejenak disini."
"Kau pulang pasti karena merindukanku kan?" Tanya Amora tiba tiba.
Bugh
"ADOHH! SAKIT REK!"
"Hidupmu hanya dipenuhi khayalan dari dulu." ucap Arunda pada Amora.
"Kalau begitu kau pasti rindu denganku kan?" Celetuk Barney sambil menaik turunkan alisnya.
BUGH
BUGH
BUGH***
"Juminten, ayo makan malam."
"Nanti saja." Balas Arunda ketika melihat Amora menyembulkan kepalanya didekat pintu.
"Hais kau ini, sudah kumasak kan makanan malah kau tak mau makan."
"Baiklah ayo." Ujarnya mengalah seraya beranjak dari kursi dekat jendela kamar.
Malam ini Arunda menginap dirumah Amora karena paksaan dari gadis itu. Dengan alasan bahwa..
"Rumahmu berdebu karena sudah sebulan belum kubersihkan."
"Kau bisa sakit jika tidur dirumah yang kotor."
"Ini sudah sore dan jika kau pulang akan sampai pada malam hari. Kau tau wanita tidak boleh berkeliaran pada malam hari!"
"Tidak baik bagi wanita belum bersuami jika pergi malam malam."
Menurut Arunda alasan tersebut tidak masuk akal. Bukankah Arunda adalah tangan kanan Jenderal Kekaisaran Victory? Mengapa ia harus takut jika keluar pada malam hari? Berkelahi melawan bandit dihutan pada malam hari saja sudah pernah ia rasakan, untuk berjalan pada malam hari bukanlah masalah baginya.
Tapi kali ini ia menuruti permintaan Amora untuk menginap dirumahnya sementara.
Karena sebelum pamit berperang ia juga harus memberikan sedikit pengalaman indah pada Amora.
Perang kali ini dan pertama kali dalam hidupnya sepertinya akan memakan waktu bertahun tahun.
Arunda akan berpamitan pada Amora agar tak membuat gadis itu sedih seperti pertama kali ia pergi ke barak militer.
Sejujurnya Arunda malas mengakui ini. Tapi jauh dilubuk hatinya bahwa ia menyayangi Amora. Arunda menyayanginya seperti adik, melindunginya dari sesuatu yang berbahaya, marah ketika Amora diganggu karena wajahnya yang sedikit berbeda dari masyarakat Victory.
Setidaknya, adik kecil yang ditemuinya kini bisa hidup mandiri tanpanya. Itu sudah lebih dari cukup untuk membuatnya tenang ketika dimedan perang nanti.
Dan juga ada Barney yang dengan senang hati akan membantu mengawasi Amora.
Dan sepertinya ia akan rindu pada ocehan bodoh dari adiknya itu.
Ah, Arunda malu mengakui bahwa ia peduli pada adik kecilnya ini.
Yuhuu
FINALLY BISA UP. MOOD GEMII NAIK TURUN MULU HERAN. HUHUHUDITAMBAH KEMARIN ITU MAU UP TAPI WP NYA MALAH NGEBUG:(
TAPI GAPAPA KOK, NANTI MALAM GEMII JANJI UP LAGI SEBAGAI PERMINTAAN MAAF:)
AYO DIVOTE BIAR GEMII SEMANGAT!
Gemii hapal tau sama readers yang rajin vote, ehehe
SEHATT BUATT KLEANN♡
MUAH💋
KAMU SEDANG MEMBACA
AMORA
Fantasía---------------- Di sisa sisa kesadarannya Amora berucap. "Jika hidupku hanya dipenuhi luka lantas untuk apa aku hidup?" ---------------- Peringkat Paling Mengesankan [17-02-2023] 🥇#1-indonesiamembaca [25-02-2023] 🥇#1-sejarah [24-03-2023] 🥈#2-ka...