PROLOGUE

0 0 0
                                    


Semburan angin malam menyeruak masuk melalui jendela salah satu kamar. Wangi Petrichor khas bekas hujan pun perlahan membelai lembut lubang hidung Jean.

Suasana malam ini biasanya sangat cocok untuk menenggelamkan diri ke dalam selimut tebal dan terlelap. Namun, seolah tak kenal waktu istirahat, roh Jean sangat tidak tenang. Pikirannya sangat sibuk dan berisik.

Tidak ada orang lain yang ada di sisinya saat ini. Jean hanya tinggal.

"When can I be happy?" Cakapnya.

Jean memejamkan katanya yang ia rasa lelah, namun enggan diistirahatkan.

"Sayanggg! Happy birthday yaa! I love you more and anymore forever! "

"Kamu tiup dulu lilinnya" Senyum seorang gadis mungil yang tengah membawakan kue tart untuk Jean.

Samar-samar Jean me rasa kan hangatnya sentuhan serta kecupan manis yang gadis itu berikan kepadanya, Rasanya Jean seperti hidup kembali.

"Arnold brengsekk! Beraninya lo sentuh pacar gue! BRAKK!"

"What do you say? Gue gak bakalan nyentuh pacar lo, kalo bukan dia yang ngerayu gue! Haha! "

Jean mengerang keras, kala ingatannya kembali hinggap dan membuat kepalanya terasa amat pening. Susah payah Jean menahan rasa sakitnya itu, sembari tangannya menggerayangi laci meja kerja pribadinya, guna meraih beberapa kapsul putih yang akan ia telan.

"Sein, please promise to me. You will be come to me again... "







- JEAN AERON -

JEAN (Unrequited Revenge) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang