1. Sebuah Kabar

270 49 3
                                    

.

.

.


Sedari tadi pangeran Poisonnia ini terus menguap saat guru pribadinya sibuk menjelaskan tentang hukum-hukum yang berlaku di kerajaan Poisonnia. "Hoamm... Bisakah kita lanjut ini besok saja?" tawar Renjun membuat Xiaojun yang berperan sebagai pengajar pangeran muda ini menggeleng tegas.

"Yang Mulia Ratu berpesan untuk memberikan anda materi sampai bab 20 dalam sehari." Renjun menyandarkan punggungnya ke belakang, merengek pada Xiaojun tidak akan membuahkan hasil membuat remaja ini harus memutar otak agar ia bisa lolos hari ini. 

"Siaran moominku--"

"Jangan aneh-aneh, hari ini siaran Moomin sudah saya rekam agar pangeran bisa menontonnya nanti." Xiaojun tersenyum kecil saat melihat Renjun mendengus, ia sudah hafal dengan pangeran Poisonnia yang satu ini. 

"Xiaojun, tidak ada gunanya bersikap kejam padaku." Renjun berguling ke kanan dan kiri di atas karpet bulu kamarnya, ia ingin keluar dari kamarnya dan bermain kuda di halaman belakang. 

"Ayo kita lanjutkan materi ini, maka saya akan melepaskan anda untuk bermain apapun." 

Renjun berdecih sebal, namun tetap menegakkan punggungnya untuk segera menyelesaikan perintah sang ibunda. 

Tok..Tok...

Pintu dibuka oleh salah satu pelayan yang segera menyingkir setelah memberi hormat, kemudian keduanya disambut oleh kehadiran Ratu Wendy yang masih mengenakan pakaian kehormatan. 

"Ibu baru pulang dari pesta kerajaan?" Renjun segera bangkit dari duduknya kemudian berjalan menghampiri sang ibunda yang memeluknya hangat. Meninggalkan Xiaojun yang berdecih saat sang pangeran memiliki alasan untuk menunda pelajaran hari ini. 

"Jangan anggap bunda tidak tahu laporan dari Xiaojun." ucap bunda sambil mengusap rambut lembut putranya membuat pangeran muda itu terkekeh kecil. 

Pintu kamar pangeran yang terbuka menampilkan sesosok wanita muda yang mengenakan pakaian pelayan nampak terengah-engah.

"Nyonya, putri shuhua--- ah maaf Yang Mulia." Kepala pelayan itu menunduk merasa tidak sopan mengganggu momen manis antara Ratu dan Pangeran yang jarang memiliki quality time untuk menghabiskan waktu bersama. 

"Ada apa Yeri?" Ratu segera mengalihkan perhatiannya pada Yeri---Kepala pelayan yang selama ini telah ia percayakan tanggungjawab yang cukup besar.

"Tuan putri Shuhua ingin berbicara dengan anda yang mulia," Kepala pelayan itu menunduk hormat saat Wendy mengangkat tangannya membuat Yeri segera meninggalkan kamar sang pangeran.

"Apa sekarang bunda harus pergi lagi?" Protes sang pangeran saat ibunya kali ini harus pergi menemui saudara sepupunya itu.

"Maafkan ibu ya, kita bertemu saat makan malam." Renjun bisa apa kalau ibunya sudah bersabda? Dari ujung matanya Renjun bisa melihat Xiaojun yang tersenyum puas saat Ratu Poisonnia itu perlahan pergi dari kamar pangeran.

Kini di kamar yang mewah itu hanya tersisa Renjun dan Xiaojun. Laki-laki yang lebih tua itu tersenyum sambil menyodorkan buku yang tebalnya lebih dari ratusan halaman itu.

Prince Of Poisonnia 👑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang