Nishinoya sangat suka memandangi mawar merah yang ada di sisi jendela ruangannya. Entah kenapa mawar itu seakan-akan sosok
yang menemaninya selama ia di rawatMawar merah yang selalu segar, cantik, dan menawan itu selalu saja memancarkan aura yang membuat Nishinoya terus bersemangat
Tak lama setelah itu 2 perawat dan satu dokter yang lain dokter tersebut adalah Asahi Azumane
"Nishinoya-San, Saatnya pemeriksaan rutin" ucap salah seorang perawat
"Hai'k" jawab Nishinoya berbalik badan "Asahi-Sensei" panggil Nishinoya "Aku ada di sini, sekarang berbaringlah di ranjangmu" ucap Asahi sambil menepuk-nepuk ranjang di depannya
Nishinoya mendengus, lalu ia tersenyum lebar dan naik ke ranjangnya untuk melakukan pemeriksaan
"Nishinoya-San, tidak biasanya kau menurut pada dokter" Goda Michimiya sebagai salah seorang perawat
"Berisik Ahh" jawab Nishinoya dengan wajah ngambeknya
"Sudahlah.. Mari saya periksa" Ucap Asahi lalu ia memeriksa detak jantung Nishinoya menggunakan stetoskop
Mata Asahi sedikit membulat. Lalu ia berpindah ke denyut Nadi di lengan Nishinoya 'detak jantungnya.. sedikit lambat dari sebelumnya' ucap Asahi dalam Hatinya
"Nishinoya, apa kau kesulitan bernafas??" Tanya Asahi
"Unh.. Sedikit sesak rasanya.." jawab Nishinoya, Asahi mendudukkan Nishinoya perlahan lalu mengelus lembut Dada Nishinoya
"Ambil nafas dalam-dalam.. Lalu buang perlahan, lakukan itu berulang kali hingga tidak terasa sesak lagi" Ucap Asahi
Nishinoya menuruti perintah Asahi. Ia mengambil nafas dalam-dalam lalu membuangnya perlahan
"Apakah masih sesak??" Tanya Asahi
"Sudah sedikit berkurang.." jawab Nishinoya, lalu Asahi kembali memeriksa setang jantung Nishinoya, dan benar saja. Masih tidak sempurna. Masih lambat
"Apa kau semalam tidak tidur dengan nyenyak??" Tanya Asahi
"Eh.. Bagaimana Asahi-Sensei bisa tau??" Tanya Nishinoya
"Detak jantungmu lambat" jawab Asahi
"Ya.. aku tidak bisa tidur nyenyak semalam" jawab Nishinoya jujur
"Apa ada yang mengganggu pikiranmu??" Tanya Michimiya
"Pikiranku terus memikirkan hal yang tak jelas" jawab Nishinoya "contohnya pikiranku seperti mereka sesuatu yang aneh" sambung Nishinoya
"...." Asahi tidak bisa berkutik
"Apa kau butuh pendamping??" Tanya Asahi
"Sepertinya tidak.." jawab Nishinoya
"Baiklah.. tidurlah dengan nyenyak, istirahatkan dirimu" ucap Asahi dengan senyuman hangat sambil mengelus Surai Nishinoya dan berbalik
"Asahi-Sensei" panggil Nishinoya saat Asahi sudah sampai di depan pintu "iya??" Jawab Asahi sembari menoleh
"Ano.. Bisa temani saya tidur??" Tanya Nishinoya dengan tatapan manjanya dan wajah risau
Asahi mendengus, lalu kembali tersenyum dan menghampiri Nishinoya yang duduk di ranjangnya "tentu. Kenapa tidak??" Jawab Asahi lalu ia duduk di kursi penunggu yang di sediakan
"Duduklah di sampingku.. Aku ingin tidur sambil merasakan elusan tanganmu di kepalaku.." ucap Nishinoya
Oh lihatlah.. Betapa polosnya dia.. Akan lebih lucu jika sikapnya seperti anak kucing. Pikir Asahi
Asahi tak bisa menolak permintaan Pasien kecilnya itu. Dia duduk di sisi ranjang lalu Nishinoya berbaring menghadap Asahi dengan mata berkilauan dan wajah lucu bersemangatnya
Asahi menarik selimut untuk menyelimuti Nishinoya lalu ia mengelus Surai Nishinoya dengan lembut dan hati-hati
"Aku suka" ucap Nishinoya sembari menatap Asahi dengan mata coklat keorangeannya. Asahi tersenyum Karena ia merasa gemas dengan Nishinoya
'Nishunoya Yuu.. Kau itu lucu' gumam Asahi dalam Hatinya.
Hawo... Freak bgt astaga😓..
Mon maaf klo freak.. Ya Ampun.. Gini bgt😓
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go (AsaNoya)
Любовные романыAwalnya aku hanyalah seorang dokter baru mantan pemain Voli di suatu Rumah Sakit. Tidak ada yang menarik di sana. Biasa saja. Tapi pendapatku berubah saat aku melihat sosok Pria yang Lucu Pria cebol dengan Surai hitam dan sedikit Surai pirang di bag...