Salah Perhitungan.

5 1 0
                                    

⚠️

Cerita ini murni ditujukan untuk para ibu-ibu agar lebih berhati-hati dalam mengikuti arisan. Kalau amanah ya alhamdulillah, kalau nggak harus waspada.

Perbuatan buruk yang ada nantinya jangan ditiru jika kalian tidak ingin mendapatkan karma atau azab yang pedih dari Tuhan!

Sekali lagi, cerita ini hanya sebagai pengingat atau reminder buat semuanya.

***


Arisan yang diikuti oleh Feni, terasa sangat mencurigakan sudah dari lama. Feni yang mengetahui arisannya tinggal 35 lagi sempat tak percaya. Ia yakin benar pasti ada yang salah. Feni langsung pergi ke rumah Bu Boyo. Beliau dikenal orang yang sangat teliti. Kebetulan Bu Boyo juga mengikuti arisan tanggal 7 dan 20. Ia diketahui selalu mencatat arisan yg diikutinya untuk mengetahui sisa arisan yang ada. Oleh karena itu, Feni menemuinya dengan segera.

"Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Bu Boyo."

"Wa‘alaikumus salam warahmatullahi wabarakatuh, Bu Feni. Silakan masuk," kata Bu Boyo mempersilakan untuk Feni masuk dan duduk di ruang tamu.

Feni kemudian menceritakan kejadian di arisan yang disampaikan oleh Dina sebelumnya. Lalu ia bertanya apakah benar arisan yang ada sisa 35? Bu Boyo yang mendengarnya terkejut bukan main. Ia langsung menyangkal.

"Lho, nggak, Bu Feni. Arisan tanggal 7 dan 20 sisa 28 lagi, kok," ujarnya memberi Informasi.

"Sebentar saya ambil catatan saya dulu." Bu Boyo bangkit dari duduknya dan mengambil bu catatannya di kamarnya lalu kembali menghampiri Feni. Kemudian ia perlihatkan pada Feni bahwa arisannya sisa 28 lagi.
Feni berterima kasih dan segera pulang ke rumahnya. Ia mengambil ponselnya lalu menelepon Han, salah satu joki arisan yang ikut andil.
"Halo, Han," sapa Feni.

"Iya, Bu Feni?" sahutnya dengan suara yang sedikit gemetar karena Feni tak biasanya meneleponnya.

Perlu diketahui, Feni juga merupakan orang yang ditakuti para joki arisan ketika marah dan curiga.

"Sore tadi sampean yang menghitung kertas undiannya kan? Sisa berapa?"

"Tiga puluh lima, Bu."

"Salah itu! Harusnya sisa 28. Itu salah," kata Feni dengan penekanan yang jelas.

"Waduh, saya nggak tahu itu, Bu. Saya cuma menghitung doang. Nggak tahu benar nggak-nya." Han menyangkal. Entah dia berpura-pura tidak tahu atau mengelak, tetapi suaranya memang terdengar ketakutan.

"Ada catatannya di Bu Boyo kalau arisan sisa 28 lagi. Kasih tahu ke partner joki sampean yang lain!" ujar Feni menyindir.

"Oh iya, satu lagi. Kalau arisan itu belum benar dan kertas undiannya masih sisa 35, saya akan demo. Sampean juga harus ikut soalnya sampean yang meghitung. Kalau sampean nggak mau berarti memang kalian bersekongkol!" Feni mulai marah.

"Iya, Bu. Kalau banyak yang demo saya juga akan ikut. Saya juga benar-benar nggak tahu mengenai hal itu."

"Intinya arisan itu sisa 28. Awas aja kalau nggak beres lagi! Ya sudah." Feni pun langsung menutup panggilan tersebut.

Setelah itu Feni juga keluar dari rumahnya dan menemui Mak Tula, si joki arisan yang rumahnya bersebelahan dengan dengannya. Ia langsung memberitahu bahwa arisan sisa 28. Ia mulai memaki Mak Tula.

"Tahu joki? Joki tuh bukan cuma penunggang kuda atau joki tugas saja, tetapi juga ada joki arisan. Ya ini kayak sampean! Awas diazab sampean kalau terus-terusan begini!"

"Benar itu, Bu Feni. Lihat saja suami Bu Han, suaminya sakit struk parah sampe nggk bisa bangun pasti karena kenyang dikasih makan uang haram sama istrinya." Bu Mos, salah satu tetangga dekat dan saudara Mak Tula ikut berkomentar. Meskipun saudaranya terlibat menjadi joki arisan, ia sama sekali tidak mendukungnya karena memang itu kelakuan yang tidak terpuji.

Suami Han memang sedang sakit struk sehingga membuatnya tidak bisa bekerja lagi dan terus-terusan berbaring di tempat tidurnya. Jika kalian penasaran mengapa Bu Mos sampai berkata seperti itu karena Han mengikuti arisan tersebut bukan hanya miliknya sendiri. Dia mengikuti 4 arisan yang mana tiganya itu punya saudaranya yang ada di kota sebelah. Setiap kali ia menang arisan, arisan itu alan dilempar ke orang-orang yang menginginkannya. Tentu akan diberi potongan. Arisan tanggal 7 dan 20 jika menang dapat lima juta rupiah. Jika arisan yang menang dilempar ke anggota arisan yang lain yang memang sudah bersedia dengan peraturan para joki, ia akan menerima potongan sekitar 10 sampai 20 persen. Oleh karena itu, pastinya akan menerima sekitar tiga sampai tiga setengah juta. Kemudian uang yang satu sampai dua juta sisanya akan diambil oleh si joki arisan. Uang tersebut tidak diberitahukan pada saudaranya oleh Han karena ia pergunakan sendiri untuk kebutuhan hidupnya. Hal itu terus-terusan dilakukan. Sebab itu arisanya tidak berkurang karena selalu dilempar pada anggota arisan yang bersedia dengan hal yng ditentukan. Tidak hanya Han, semua para joki arisan seperti itu termasuk Mak Tula, Mak Ajo, Hes dan anaknya.

"Nah betul, Bu Mos. Itu karena suaminya diberi makan uang haram!" sahut Feni menyetujui perkataan Bu Mos.

"Ingat ya, Tula. Kalau sampai arisan tidak beres lagi, saya akan demo! Bu Boyo yang punya catatan pasti akan ikut."

"Iya, Bu Feni. Saya sendiri sudah berhenti kok jadi kayak gitu," jawab Bu Tula menyangkal.

"Berhenti? Haha. Sampean pikir saya percaya? Intinya awas saja kalau arisannya nggak beres lagi!"

Kemudian Feni kembali ke rumahnya dan membuka ponselnya lalu membuat status bahwa arisan sisa 28 lagi, bukan 35. Feni membiarkannya agar Hes, si ketua arisan melihat statusnya. Beberapa menit kemudian, target telah melihatnya. Tiba-tiba notif pesan masuk muncul di ponsel Feni.

Hes.

//Membalas status anda//
Iya, Bu Feni. Jangan khawatir, saya akan tanggung jawab.

Oke kalau begitu.

Arisan sisa 28, bukan 35!

🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Hes hanya menjawab dengan emoji tangan yang terlihat seperti meminta maaf. Feni pun tidak membalasnya lagi dan akan melihat di arisan mendatang apakah sudah beres atau tidak.

"Oke, mari kita lihat tanggal 20. Dina akan datang lebih awal, Bu." Dina kemudian ikut bersuara ketika selesai membaca pesan dari Hes.

"Bagus. Emang harus digertak biar tahu diri dia tuh," ujar Feni menggerutu kesal.

Bersambung.

Jangan lupa vote dan komen, ya. Tunggu bab selanjutnya yang akan lebih memanas.

More info kalian bisa cek my instagram @three_pt2 and twitter @three2906.

Terima kasih.

Joki ArisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang