04

87 8 0
                                    

Antara qobiltu,dan innalilahi.
Antara gaun pernikahan,dan kain kafan.
Antara undangan,dan batu nisan.

_asfaro linado_
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Tau deh om,nyerah saya" ucap zavia,lalu ia menaruh kembali mushaf nya.

Gus Vian tersenyum tipis,lalu ia mengambil kembali mushaf zavia,dan ia berikan kepada pemiliknya.

"Jangan menyerah, bukan nya kamu siswi Ter pintar di SMA mu dulu" ucap Gus Vian,zavia terdiam.

"Iya pinter di kimia,fisika enggak pinter di agama" ucap zavia kesal. Entah lah sekarang sudah menunjukkan pukul 20.18

"Lanjut kan besok,saya tunggu di sini selepas ashar, jangan lupa,awas saja sampai kamu bolos" ucap Gus Vian. Lalu ia meninggalkan zavia sendiri.

'aghh esmosi gue!! Gini baget' batin zavia

🌧️🌧️

"Darimana zav?" Tanya Aldira

"Tau.. lama bet, kena hukuman Gus Vian?" Tanya Fatin,zavia menggeleng,lalu ia menaruh mushaf nya di atas meja.

"Setor hafalan,aghh Meles banget gue" ucap zavia,mereka hanya menggeleng dengan tingkah temannya ini.

"Jangan di jadiin beban.. pake bismillah.." ucap Una,mereka mengaguk menyetujui.

🌧️🌧️

Hari ini hari Ahad,di mana semua para santri tidak ada kegiatan, sekarang zavia sedang berada di bawah pohon mangga bersama ke empat temannya.

"Wahh panas banget ini cuaca" keluh Una sambil mengibas ngibaskan tangan nya, berharap ada angin.

"Ngeluh Mulu perasaan, kalo panas bilang panas banget,kalo cuaca dingin bilang, cuaca nya dingin ya,kata sikap mas crush" ucap Dila meledek,Una hanya memutar bola matanya malas.

"Ada mangga tuh,ambil yuk kita nge rujak" ucap zavia,ia sangat suka dengan rujak buah.

"Jangan aneh" lagi deh zav,nanti kita kena juga" ucap Fatin,dan aldira ikut mengangguk.

"Ambil mangga doang,bukan ambil mas batangan" ucap zavia

"Kita beli aja rujak,di depan ada yg jual rujak manis" ucap Una,mata zavia berbinar. Lalu ia tersenyum senang

"Aaa, yaudah ayok!!" Ucap zavia bersemangat

[ Fyi: jika hari Ahad ataupun libur,para santri di bolehkan untuk keluar pesantren]

Mereka pun berjalan keluar,di perjalan mereka juga mengeluarkan candaan.

"Hahaha ngapain sih zav, wajahnya langsung asem gitu.." ucap Dila,zavia hanya memutar bola matanya malas.

"Eh.. coba coba,bayangin nanti zavia beneran nikah sama gue Vian, terus mereka punya anak yg lucu lucu" ucap Aldira,seketika. Merekapun membayangkan nya.

"Ihhhh enggak mau, enggak mau!!!" Ucap zavia,mereka pun tertawa dengan tingkah zavia.

"Padahal seru loh!!" Ucap mereka kompak,zavia hanya bergidik ngeri membayangkan bahwa nasib nya jika ia menikah dengan Gus ngeselin itu.

"Loh neng neng ayu,mau kemana toh.." tanya mang Ujang

"Niki loh kang,mau tumbas Pencet" ucap Aldira.

(Ini Lo mas mau beli mangga)

"Oo talah,yowes ati ati Yo"

(Oo alah, yaudah hati hati ya)

"Ngih mang, assalamualaikum" ucap mereka serempak lalu keluar pondok

"Waalaikumsalam"

"Akhirnya!! Setelah sekian lama gue keluar pondok juga!!" Ucap zavia

"Astaghfirullah zav,setiap hari juga keluar kan" ucap Fatin

"Itu beda,kita keluar cuman buat kuliah doang terus udah..." Ucap zavia,tak lama zavia melihat ada sebuah mobil yg parkir di dekat gerbang pesantren. Dan seorang pemuda tampan turun dari mobil itu.

Zavia melihatnya lelaki itu lalu berteriak "Abang!!" Teriak zavia lalu berlari menghampiri sang Abang.

Muhammad Mirza Al Husein,anak pertama dari bunda Naura dan ayah Nizam. Lelaki lulusan Al Azhar Cairo Mesir, selalu di juluki dengan sebutan si dingin. Lelaki itu juga lulusan dari pesantren Al hafidz, lelaki yg pintar dan sangat tegas ilmu agama. Ia juga sangat anti dengan yg namanya wanita.

"Loh Ade Abang" ucap Mirza lalu membalikkan badannya

"Ngapain bang kesini, kangen sama Ade kan" ucap zavia,Mirza hanya memutar bola matanya malas

"Abang mau ketemu Vian,jangan pd deh" ucap Mirza sambil mencubit pipi chubby zavia.

"Ihh gitu banget sama Ade Sendiri, btw kapan Dateng dari Tarim?" Tanya zavia

"Kemarin lusa Abang Dateng" ucap Mirza

"Assalamualaikum" ucap seseorang dari belakang

"Waalaikumsalam" jawab mereka,lalu Mirza membalikkan tubuhnya, lalu Mirza berjalan dan memeluk sahabatnya ala lelaki.

"Kapan datang" tanya Gus Vian

"Kemarin lusa, bagaimana kabarmu" tanya Mirza

"Alhamdulillah baik, bagaimana denganmu" tanya balik Gus vian

"Seperti yg kau lihat" ucap Mirza

"Ayo ke ndalem, jangan di sini" ucap Gus Vian,Mirza mengangguk.

"Via, jangan kabur" peringat Gus Vian sebelum pergi.

"Nyenyenye, om om ngapain sih gak jelas banget" ucapnya lalu ia mengajak teman-teman nya untuk pergi mencari mangga

Selesai membeli mangga,mereka pergi ke warung untuk membeli beberapa bahan membuat rujak.

Setelah itu mereka pulang ke pesantren, dengan cara tawa. Yg mereka lantunkan sambil berjalan

🌧️🌧️

Assalamualaikum maaf nih bunza udah lama enggak up,karna memang bunza lagi sibuk buat siapin hari kelulusan bunza.

Ohya!! Bunza mau minta saran buat visual,Karan ada beberapa yg DM Ig bunza mereka bilang suruh kasih visual.

Ada yg request memb K-Pop ada yg req Husein basyaiban,ada yg req ustadz Agam dan banyak lagi, kalian bantu pilih deh ya.. bunza pusing soalnya

Jangan lupa vote dan follow yaa komen yg banyak juga, follow Ig bunza dan anak" bunza juga

-auliyakhudzaifa
-lapakkhudzaifa
-zilfariodavian
-zalviafalfia

ZAVIAN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang