5. Awal Perkenalan

11 1 0
                                    

"Ini baru hari pertama, kaga kebayang 38 hari lagi sama nih orang-orang random yang ternyata ada dan hidup di muka bumi ini."
~Abhimanyu Arshaka Mahatama~

***

Selesai makan, mereka semua berkumpul di ruang tamu depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selesai makan, mereka semua berkumpul di ruang tamu depan. Membentuk lingkaran yang saling berhadapan. Ada yang membawa kipas portabel, ada yang membawa boneka kesayangan dan ada pula yang membawa selimut karena udara sedikit dingin malam ini.

"Ini udah lengkap semua, guys?" Abhi membuka pembicaraan sembari melihat-lihat apakah ada yang belum hadir

"Lengkap pak ketu." Sahut Yasrul setelah menghitung semuanya

Abhi menggangguk dan memulai rapat perdana malam ini, "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."

"Waalaikumussalaam warahmatullahi wabarakatuh." Jawab beberapa dari mereka

"Jadi malam ini kita melakukan rapat perdana sebagai perkenalan untuk mengakrabkan diri dan juga kita mau ngebahas mengenai jadwal piket dan patungan kelompok. Nah untuk pembahasan pertama mungkin kita bisa ngenalin diri satu-satu dulu ya, semuanya belum hafal nama satu sama lain kan?." Jelas Abhi panjang lebar mengenai maksud rapat malam hari ini

Semuanya menggeleng, "Mulai dari kamu dulu nang!" Seru rahmat kepada Abhi

"Baiklah, perkenalkan nama aku Abhimanyu Arshaka Mahatama, biasa dipanggil Abhi. Aku berasal dari jurusan Agroekoteknologi kampus Palembang, asal dari Palembang juga. Salam kenal." Tak lupa Ia melambai-lambaikan tangannya kepada semua yang berada disana

Selanjutnya, giliran cewek yang berada di sebelah kanan Abhi yang memperkenalkan diri. Dialah Wina Nanika

"Assalamualaikum, perkenalkan nama saya Wina Nanika biasa dipanggil Wina. Berasal dari Prabumulih dan dari jurusan FKIP pendidikan Kewarganegaraan, salam kenal semua."

Wina Nanika memang terlihat seperti seorang calon guru, tingkahnya yang kalem namun sedikit tegas tetapi ia terlihat sebagai seseorang yang sangat ramah dan penyayang. Ia selalu memakai baju terusan panjang dan juga hijab yang menutupi dada, ia sepertinya akan memiliki julukan yang sama seperti Adelila, seorang Ukhti.

"Halo, perkenalkan nama aku Dahlia Khairunisa dan biasanya dipanggil Liak atau Khai. Asal dari Muara Beliti, dari jurusan FKIP pendidikan Kewarganegaraan. Salam kenall." Gadis yang saat ini memakai kacamata itu mengenalkan dirinya

"Ica!" Panggil Ardan, Lia langsung melototkan kedua matanya ke arah cowok itu

"Diem!, Dadang." Balasnya

"Dadang dan Ica, Ciee.." Sahut Lalisa Manohara sembari menggoda keduanya yang malu

"Halaa Hai, Cek Ica dan mang Dadang." Rahmat nyeletuk

"Dadan!, Bukan Dadang!" Sela Abhi

"Hargailah yang ngasih dia nama Dadang, Bhi." Wina melirik Lia yang melihat keatas pura-pura tidak tahu

KKN (Kuliah Kerja Ngunduh Mantu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang