Haiii haiii hehehe maaaf banya banyaa yaaa gaa sempet up lagiii..
JANGAN LUPA VOTE+KOMEN yaa tq💐
SELAMAT MEMBACA
Waktu semakin hari semakin berjalan. Rajendra Zulfikar Tomo, yang biasa dipanggil rajen. sedang memikirkan masalah yang selalu membuat pikirannya menjadi kalang kabut..
Apa arti dari sebuah keluarga?
Dunia begitu tidak adil kepada dirinya. Membuat seorang rajen terus menerus berkeinginan untuk meng akhiri hidupnya.Disaat semua orang bilang keluarga adalah rumah. Tidak untuk rajen.
Satu hal yang selalu membuat dia ingin meng akhiri hidupnya.
Keluarga.Suara merdunya burung di pagi hari dan semilir angin yang berhembus membuat seorang laki laki yang sedang duduk di bangku kursi itu tersenyum.
Sembari membawa kamera kesayangannya ia mencoba untuk memotret sebuah pemandangan yang menurut nya sangat indah.
Sepasang ekor burung nampak saling berkicau ria. Dengan perlahan tapi pasti dirinya mencoba mendekat ke arah sepasang burung tersebut.
Jebret..
Nampak begitu lucu bagi rajen pemandangan yang ada di depannya kali ini. Perlahan garis bibir nya terangkat membuat sebuah senyuman yang sangat manis.
Momen masa kecilnya bersama keluarganya pun terputar kembali di ingatan rajen.
Dimana ia pernah pergi ke sebuah zoo untuk pergi berlibur bersama dengan kedua orang tuanya. Hanya sekedar melihat lihat aneka satwa, salah satunya burung.
Rajendra hanya anak tunggal, ia tidak punya satupun saudara.
Terkadang ia selalu merasa sendirian apalagi keadaan keluarganya yang bisa di bilang tidak sebegitu indah seperti dulu.Terkadang ia bingung mau menceritakan segala rasa lelahnya kepada seseorang tapi ia berpikir cukup ia saja yang tau.
Bahkan kepada teman temannya saja ia tidak pernah bercerita se cuil apapun soal keluarganya.Yang teman teman mereka tau. Rajen adalah seorang anak broken home yang selalu memendam semuanya sendiri. Sudah berkali kali mereka mencoba membujuk rajen untuk bercerita, namun rajen memilih untuk memendam semuanya sendiri.
Langit yang awalnya cerah menjadi nampak mendung spertinya akan turun hujan. Ia pun lantas pergi memasuki rumahnya, yang terbilang banyak kekacauan di dalamnya.
"Den dari mana? Sini sarapan dulu, udah mbok masakin makanan kesukaan aden."
Disaat rajen hendak menuju kamarnya dilantai dua ada seseorang yang memanggilnya.Ia melihat keadaan sekeliling yang sangat sepi. Menandakan tak ada seorang pun disana kecuali seseorang yang memasakkan makanan kesukaannya itu dengan dirinya.
Awalnya ia merasa tidak lapar. Ketika ia melihat manik mata dan senyuman khas dari mbok inem, pembantu dirumah rajen. Ia langsung beranjak menuruni anak tangga.
Ia selalu tidak pernah bisa menolak keinginan dari mbok inem. Menurut rajen mbok inem satu satunya orang yang selalu peduli dengannya. Bahkan terkadang kedua orang tuanya tidak peduli, mbok inem yang selalu ada untuknya.
"Wahh enak nihh mbok."
Jawabnya antusias sembari memundurkan kursi untuk ia duduk."Hehehe iyaa, mbok masakin makanan kesukaan aden kali ini, Dimakan yaa."
Jawab mbok inem ramah.Bagi mbok inem, rajen sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri. Mengingat sedari kecil sampai rajen besar mbok inem yang selalu ikut andil menjaga dan merawat rajen.
Kali ini mbok inem masak sayur sop dan opor, menu makanan kesukaan rajen. Dilihatnya rajen dengan sangat lahap memakan masakannya.
Senyum mbok inem terbit, ia tak menyangka seorang anak kecil yang dulunya sangat bahagia dan tidak pernah murung dan merasa kesepian itupun sekarang berbanding jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJENDRA
Teen Fiction"Tuhan apakah salah aku berharap kluarga yang harmonis?" •Rajendra Zulfikar Tomo "Kita diciptakan untuk saling melengkapi, Jangan pernah merasa sendirian di dunia yang pahit ini." •Zora Lavanya Zirgan