CHAPTER 1

40 15 37
                                    

KOREA

Siapa yang tidak tahu korea? Negara yang terkenal sebagai negeri penghasil gingseng itu adalah dambaan para umat manusia dari penjuru dunia. Baik tua, muda, maupun anak-anak pasti sangat ingin pergi kesana. kebanyakan alasannya rata-rata karena ingin bertemu para aktor tampan ataupun memang hanya suka dengan suasana indah seperti di drama-drama korea biasannya.

Layaknya manusia lain hal itu juga pernah dirasa oleh Nuna Adira. Gadis cantik asal indonesia yang saat ini tengah menempuh beasiswa kuliah disana. Namun karena sekarang dirinya sudah merasakan itu semua. Akhirnya Nuna pun merubah alasannya, untuk menjadi salah-satu mahasiswa dengan lulusan terbaik di negri Drakor itu.

Selain Nuna, sebenarnya banyak pula orang indonesia yang bersekolah disana, namun yang paling dekat dengan Nuna hanya satu saja yaitu. Azkia dinata. Gadis cantik asal kota lautan api yang memiliki hobi dan makanan hampir sama dengan Nuna, adalah salah satu sahabatnya.

"Nuna tunggu?!" teriak Azkia buru-buru. Disisi lain Nuna yang mendengar seseorang memanggil namanya, dengan cepat segera menghentikan langkah kakinya lalu menatap cepat ke arah sumber suara.

"Azkia! Bagaimana bisa dia Baru berangkat?" gerutunya heran.

Azkia yang baru saja tiba setelah mengejar Nuna, akhirnya dapat bernapas lega. "Huhh! Serius, setelah sekian lama aku tidak lari pagi, napasku rasanya seperti tercekat di tenggorokan." ucap Azkia terengah-engah.

"Kamu kenapa lari-larian seperti ini? Dan kukira kamu sudah berangkat kuliah, tadi!" tanya Nuna penasaran.

"Sebentar!" dengus Azkia masih mengatur napas.

"Jadi gini? Tadi aku baru buang hajat, terus pas aku keluar kok kamu sudah tidak ada! Buru-buru dong? aku nyusul kamu sampe lari-lari gini?" jelas gadis di hadapannya cepat.

"Masak iya? Ya Ampun! Aku kira kamu sudah duluan, makanya aku cepat-cepat jalan biar bisa ketemu di halte bus biasanya." ucap Nuna menjelaskan.

"Huh! Untung saja, busnya belum datang! jadi kita masih bisa menunggu bersama" seru Azkia tenang.

Tak Lama, setelah mereka selesai mengobrol. Bus sekolah yang biasa datang kini akhirnya sampai juga. Membuat mereka berdua segera naik dan duduk dibangku yang sama.

Sudah hal biasa jika para siswa atau siswi di korea lebih baik menaiki bus atau mobil pribadi saat ke sekolah. Karena kepadatan di negara metropolitan itu amatlah ramai sehingga akan sangat rawan jika para siswa ingin menaiki kendaraan beroda dua. Walaupun masih ada saja, tetapi tidak terlalu banyak seperti di indonesia.

Setibanya bus itu di halte dekat kampusnya, mereka pun segera turun dengan tergesa-gesa. Namun baru mereka sampai di koridor sekolah yang ada disana. Teriakan kencang memanggil nama keduanya, terdengar jelas di telinga. Membuat atensi mereka berdua segera tertuju cepat pada sang empu yang berada lumayan jauh dibelakang sana. "Nuna! Azkia! Tunggu?!"

"Jung-Sook! Ya, atau bukan sih?" tanya Azkia mengawang.

"Iya, Jung-Sook! Kalau dia belum masuk berarti kita masih, aman!"

"Bener! Diakan tidak pernah telat sama sekali? Hahahah, sudah mari kita tunggu saja dia disini." seru Azkia dengan santainya.

Nuna hanya mengangguk paham, akan ajakan sahabatnya, untuk menunggu Jung-Sook yang sudah mulai mendekat ke arah mereka. Oh iya? Jung-Sook adalah teman dekat mereka juga! namun pembedanya Jung-Sook ini berasal dari negara korea bukan indonesia.

Setibanya Jung-sook disamping mereka berdua. Nuna dan Azkia dengan perhatian segera memberikan air minum miliknya kepada Jung-sook yang tengah terengah-engah. "Nih! Minum?" tawar Nuna cepat. Azkia yang juga menyodorkan air minum bergegas menarik kembali botol yang tadi disodorkannya. Membuat Jung-sook yang merasa diperebutkan, segera merasa senang dan berseru penuh percaya diri pada keduanya.

"Sudah! Sudah! Jangan berebut untuk mendapatkan aku si tampan ini?" seru Jung-Sook percaya diri.

"Aigo! Bagaimana bisa tuhanmu, menciptakan manusia se-percaya diri seperti kamu?"cetus Azkia keheranan.

"Tuhanku memang yang terbaik! Sudah ayo, masuk! apa kalian tidak tahu jika hari ini aku kesiangan? Pasti kita akan dapat hukuman." seru Jung-Sook tanpa dosa.

"APA!?" teriak Nuna dan Azkia kaget.

"Apa Sih? Sudah ayo buruan." ajak Jung-Sook buru-buru. Nuna dan Azkia yang masih mematung tak percaya, hanya bisa berjalan kosong dengan pikiran menyesal telah menunggu Jung-Sook barusan.

***

"Lain kali, tidak akan pernah lagi aku percaya padamu? Jung-Sook!"

"Memang kenapa? Apa Salahku?" tanya Jung-Sook kebingungan.

"Ya, banyak salahmu!" seru Azkia, masih tak terima bahwa mereka bertiga akhirnya diberi hukuman untuk membersihkan area taman kampus.

"Huh? Harusnya hari ini dapat poin banyak, ini mah? Beda cerita!" dengus Nuna menyesal.

"Nilaimu selalu bagus? Apa masalahnya sekarang! jika kamu tidak mengikuti kuis harian?" tanya Jung-Sook santai.

"Arh! Kami ini manusia-manusia beasiswa, jadi ketika kami punya masalah, yang kami takutkan hanya dicabut beasiswanya." cetus Nuna sedih.

"Ya Sudah, maafkan aku? Lain kali aku tidak akan membebani kalian lagi." jawab Jung-Sook merasa bersalah.

"Tak apalah, Jung? Sekali-kali kan kita seperti ini?" seru Azkia mengubah suasana.

"Iya, ini juga bukan salahmu Sebenarnya? Jadi tidak usah merasa bersalah seperti barusan, Oke!"

"Kamu tidak sedih lagi kan?" tanya Azkia pada Jung-Sook yang sudah melebarkan senyum manis kepadanya.

"Anio! Selagi kalian mau memaafkanku, itu jauh lebih baik." cetus Jung-Sook bersemangat.

Mereka akhirnya melanjutkan lagi kegiatannya, dengan rasa penuh kesenangan walaupun itu adalah sebuah hukuman.

Jangan lupa like

Komen dan baca cerita selanjutnya.

Terima kasih

Jung-sook

Nuna

Azkia

MY LOVE IN KOREA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang