Chapter 4

7.9K 550 15
                                    

***

Bunda ❤️
online



Lagi dimana Na?
22.05

Ayah nanyain
kamu
22.05

Rumah teman
22.25

Pulangnya
jam berapa?
22.25

Mau menginap
sebentar disini
22.26

Rumahnya
puput?
22.26

Bukan puput.
Hanya teman lama
22.27

Jangan
lama-lama Na
22.27

Kabari bunda
kalau kamu
pulang nanti
22.27

Na? kok di
read aja?
22.27

Sibuk ya syg?
22.30

Maaf bunda
ganggu kamu
22.30

Have fun honey
22.31

Senyum miring tercetak jelas di wajah tampan pria yang sedang duduk di kamar kos miliknya.
Ponsel yang memiliki tiga kamera belakang itu dinonaktifkan usai dirinya mengirim beberapa pesan berisi kebohongan di dalamnya, licik memang.

Jangan salahkan Jendra karena ponsel tersebut tak dipakaikan sandi oleh si pemiliknya.
Sementara itu sang pemilik ponsel tengah tertidur pulas di sebuah ranjang, ah ralat..tepatnya pingsan usai area tengkuk mendapat sebuah hantaman kuat.

Sembari menunggu rokoknya habis, tatapan tajam penuh benci tertuju lurus ke arah si gadis.

"Lo yakin nunggu jemputan lo?"

"Yakin, udah sana gue gak pa-pa Put"

"Masalahnya lo datang bareng gue Na, masa pulang gak barengan sih? ntar kalo bokap lo nanyain lo?"

"Bilang aja gue pulang sama supir gue, udah ah lo balik aja. Gak lama kok supir gue"

"Yaudah, lo hati-hati ya. Kalau ada apa-apa kabarin gue"

"Iyaa, bawel lo ah"


Bodoh.
Jendra merutuk wanita yang tengah terlelap di kasur miliknya itu.
Sudah untung ditawari pulang bersama tapi gadis sombong itu dengan keras kepalanya menolak.

Tapi meski begitu, ada bagusnya juga dirinya menolak ajakan sang sahabat, sehingga Jendra bisa berhasil membawanya pulang ke kosan miliknya walau sempat mengalami sedikit kesulitan.

Sepuluh menit berlalu, tepat di saat rokoknya habis, wanita itu mulai menggeliat dengan sedikit meringis.

Perlahan walau terasa berat, kelopak mata itu dibuka paksa setelah dirinya sadar dan merasakan sakit di bagian leher belakangnya.
Hal yang pertama Anna lihat setelah sadar, adalah cahaya dari lampu dan warna ruangan yang terasa beda baginya.

Ini bukan kamarnya, lalu ruangan apa ini? kenapa bentuk dan hawanya terasa asing?

Lamunan Anna terganggu ketika telinganya mendengar sebuah pergerakan.

𝗕𝗲𝗮𝘂𝘁𝗶𝗳𝘂𝗹 𝗞𝗮𝗿𝗺𝗮 (Selesai)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang